Bugar

Berantas DBD Lewat Koalisi Bersama Lawan Dengue

Berantas DBD Lewat Koalisi Bersama Lawan Dengue

MOMSMONEY.ID - Kaukus Kesehatan DPR bersama Kementerian Kesehatan, didukung oleh Bio Farma, PT Takeda Innovative Medicines, dan World Mosquito Program, meluncurkan Presidium Kaukus Kesehatan DPR Periode 2025-2030.

Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, kehadiran presidium ini merupakan wujud nyata komitmen legislatif dalam mendorong agenda kesehatan prioritas nasional.

"Dalam konteks darurat dengue yang saat ini dihadapi Indonesia, sinergi lintas sektor menjadi keniscayaan," ujar Cucun dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5).

Data Kementerian Kesehatan mencatat 257.271 kasus dengue dengan 1.461 kematian pada 2024. Bahkan, hingga 16 Mei 2025, telah tercatat 56.269 kasus dan 250 kematian yang tersebar di 456 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Hal ini menunjukkan, cakupan penularan dengue telah menjangkau lebih dari 87% wilayah Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Revisi Strategi Nasional (Stranas) Penanggulangan Dengue menjadi langkah krusial untuk mencapai target nol kematian akibat dengue pada 2030.

Kementerian Kesehatan mengapresiasi forum yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi baru yang lebih responsif dan relevan terhadap tantangan saat ini.

Baca Juga: Ini Langkah Pencegahan Demam Berdarah Dengue dari Kabupaten Minahasa Utara

Stranas Dengue 2021–2025 telah menjadi landasan awal, namun kini perlu diperbarui dengan mempertimbangkan perkembangan lapangan.

Mulai dari penguatan kapasitas deteksi dini, respons cepat, dan manajemen KLB, hingga pemanfaatan pendekatan inovatif seperti vaksinasi dan teknologi wolbachia.

"Kami meyakini bahwa hanya melalui sinergi lintas sektor yakni pemerintah, DPR, akademisi, organisasi masyarakat, dan swasta dapat menciptakan strategi yang lebih komprehensif, berkelanjutan, dan berdampak nyata," ujarnya. 

"Bersama, mari kita percepat langkah menuju Indonesia bebas kematian akibat dengue," imbuh dia.

Kaukus Kesehatan DPR bersama Kementerian Kesehatan, didukung oleh Bio Farma, PT Takeda Innovative Medicines, dan World Mosquito Program juga menggelar FGD.

Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor untuk menanggulangi dengue sebagai ancaman kesehatan masyarakat nasional.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue) yang bertujuan mempercepat pencapaian target nol kematian akibat dengue di Indonesia pada 2030.

Baca Juga: Kasus DBD Naik Capai 6.000, Butuh Upaya Pencegahan Berkelanjutan

Beberapa rekomendasi utama yang mengemuka dalam FGD tersebut antara lain:

1. Penyusunan Stranas Dengue 2026–2030 yang inklusif dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui budaya 3M Plus dan pendekatan lintas sektor.

2. Pengusulan penerbitan Instruksi Presiden tentang Pengendalian Dengue sebagai dasar hokum untuk memperkuat kepemimpinan lintas sektor.

3. Reformasi sistem surveilans dan deteksi dini berbasis pelaporan real-time, pemanfaatan AI, dan integrasi data SATUSEHAT.

4. Penguatan layanan primer melalui pemerataan alat diagnostik cepat dan pendekatan Public- Private Mix (PPM).

5. Percepatan akses vaksinasi dan teknologi wolbachia melalui kebijakan berbasis bukti.

6. Pembentukan dana khusus dan skema blended financing untuk mendukung pengendalian berkelanjutan.

7. Optimalisasi peran KOBAR sebagai penggerak advokasi dan kolaborasi lintas sektor.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Sebab, dengue merupakan ancaman sepanjang tahun yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, tempat tinggal, maupun gaya hidup.

Karena itu, pendekatan pencegahan yang komprehensif, berkelanjutan, dan inklusif menjadi semakin penting.

Baca Juga: Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat Musim Hujan, Ini Cara Antisipasinya

"Kami menyambut baik inisiatif seperti KOBAR Lawan Dengue yang mendorong sinergi lintas sektor dalam membangun strategi pencegahan dengue yang lebih kuat. Upaya bersama seperti ini sangat penting untuk mempercepat pencapaian target nol kematian akibat dengue di Indonesia," ungkapnya.

Sebagai bagian dari ekosistem kesehatan, Takeda mendukung penuh seluruh upaya pencegahan dengue di Indonesia.

Andreas menegaskan, Takeda  berkomitmen untuk terus menjadi mitra jangka panjang bagi para pemangku kepentingan dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan bebas dari dengue.

Presiden Direktur PT Bio Farma Shadiq Akasya menambahkan, KOBAR mencerminkan semangat gotong royong dalam penanggulangan dengue.

KOBAR Lawan Dengue sebagai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk bersama-sama menghadapi tantangan dengue di Indonesia.

Inisiatif ini mencerminkan semangat gotong royong yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat.

"Kami percaya bahwa kerja bersama seperti inilah yang akan mempercepat tercapainya target nol kematian akibat dengue pada tahun 2030," tegasnya.

Melalui kolaborasi strategis dan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat, DPR RI terus mendorong penguatan kebijakan dan implementasi program-program kesehatan berbasis bukti.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya nyata mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan bebas dari ancaman penyakit menular, termasuk dengue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News