MOMSMONEY.ID - RSV (Respiratory Syncytial Virus) merupakan virus yang sangat mudah menular yang bisa menyerang saluran pernapasan, terutama menyebabkan infeksi saluran napas bawah.
Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, Dokter Spesialis Obgyn dan Konsultasi Laktasi menerangkan, bayi merupakan populasi yang rentan terinfeksi RSV lantaran kekebalannya belum berkembang. RSV pun paling berbahaya bila diderita oleh bayi berusia enam bulan ke bawah.
“Bayi baru lahir belum memiliki sistem imun yang sempurna, jadi sangat mudah terinveksi RSV. Sayangnya belum ada vaksin RSV untuk bayi,” ujar Nisa di Jakarta, Selasa (18/11).
Karena itu Nisa pun menjelaskan bahwa dengan melakukan vaksinasi RSV selama kehamilan dapat membantu bayi menjadi lebih sehat dalam perjalanan awal kehidupan,
Nisa pun menerangkan beberapa manfaat yang didapatkan bila ibu hamil melakukan vaksinasi. Pertama, dapat melindungi ibu dari komplikasi pernapasaran selama kehamilan.
Kedua, mencegah bayi prematur. Nisa menjelaskan bahwa penanganan kelahiran bayi prematur tidaklah mudah. Mulai dari penyiapan perinatologi dan NICU, perlunya dokter konsultan yang menangani bayi tersebut, dan lain-lain. “Jadi kalau prematur bisa dicegah, ini adalah nilai tambah,” kata Nisa.
Baca Juga: Apa Ciri-Ciri Terkena Kolesterol Tinggi, ya? Intip Selengkapnya di Sini
Manfaat selanjutnya adalah memberikan imunitas pasif kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya yang paling rentan.
Lantas bagaimana cara kerja vaksinasi RSV pada ibu hamil bisa melindungi bayi? Pertama si ibu menerima saat hamil, lalu ibu tersebut akan membentuk antibodi. Antibodi tersebut akan bergerak melalui aliran darah menuju ke plasenta, kemudian bayi tersebut akan menerima antibodi melalui plasenta.
“Antibodi tersebut memberikan perlindungan kepada bayi sejak napas pertama,” tambah Nisa.
Adapun, vaksinasi RSV ini disetujui untuk ibu hamil memberi perlindungan terhadap RSV-A dan RSV-B. Vaksin ini pun aman diberikan saat kehamilan lantaran vaksin ini bukan virus hidup, melainkan vaksin berbasis subunit bivalen.
Vaksinasi ini diberikan hanya berupa dosis tunggal atau sekali penyuntikan dan direkomendasikan diberikan untuk usia kehamilan 28 hingga 36 minggu. Ini lantaran periode emas untuk transfer antibodi maksimal dari ibu ke janin sebelum kelahiran.
“Kenapa tidak trisemester pertama, karena di bawah 12 minggu plasenta belum terbentuk. 12-16 minggu baru lengkap. Tetapi masa dari plasenta juga belum sebesar saat bayi sudah mendekati lahir,” ujar Nisa.
Nisa juga mengatakan, proteksi vaksinasi ini sangat besar dan signifikan. Karena berdasarkan Matisse Study yang melibatkan kurang lebih 7400 ibu hamil, membuktikan efiskasi tinggi terhadap infeksi saluran pernapasan bawah oleh RSV sebesar 82% melindungi di 3 bulan pertama, dan sebesar 70% di 6 bulan pertama.
Meski begitu, karena masih baru masuk ke Indonesia, Nisa juga mengakui bahwa tak semua rumah sakit yang sudah menyediakan layanan vaksinasi RSV.
Selanjutnya: Pabrikan Mobil dan Industri Komponen Menanti Insentif Sektor Otomotif pada 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News