MOMSMONEY.ID - Begini cara mengatasi anak susah fokus saat belajar ya, dengan melakukan aktivitas motorik halus dan sensorik berikut ini.
Moms, pernah mengalami anak susah fokus saat belajar atau beraktivitas? Hal ini bisa dihadapi sebagian orang tua yang membantu anak tetap fokus saat belajar bisa menjadi tantangan tersendiri.
Baru beberapa menit menulis atau membaca, anak sudah gelisah, kehilangan perhatian, atau cepat bosan. Padahal, kesulitan ini belum tentu karena anak malas atau tidak tertarik.
Kemampuan fokus ternyata sangat dipengaruhi oleh kesiapan tubuh, terutama perkembangan sistem sensorik dan motorik anak.
Ini tertuang alam kajian tahun 2024 berjudul “Relationships between Motor Skills and Academic Achievement in School-Aged Children and Adolescents: A Systematic Review”.
Kajian tersebut dipublikasikan di MDPI, penerbit jurnal ilmiah yang menaungi berbagai bidang penelitian kemampuan motorik berhubungan erat dengan pencapaian akademik, khususnya dalam berhitung dan membaca.
Aktivitas motorik membantu anak mengubah informasi abstrak menjadi konkret, sehingga otak lebih mudah memahami dan mempertahankan fokus.
Baca Juga: Cara Sederhana Membantu Anak Saat Flu, Ini Rekomendasi Ahli
Menurut psikolog anak dan keluarga Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog, fokus bukan hanya soal perilaku, tapi juga kesiapan perkembangan.
Dia bilang fokus tidak bisa dipaksakan. Sebelum anak bisa duduk diam dan memperhatikan, tubuhnya harus siap dulu.
"Kalau sistem sensoriknya belum matang, misalnya masih mudah terdistraksi oleh suara atau cahaya, anak akan terlihat sulit berkonsentrasi,” jelas Saskhya dalam keterangan resmi Jumat (28/11).
Kemampuan fokus bisa dilatih dengan cara yang menyenangkan, salah satunya melalui aktivitas yang melibatkan gerakan tangan dan sentuhan.
Aktivitas seperti membentuk adonan, mencubit bahan lembut, atau meronce manik-manik membantu anak melatih otot- otot kecil di tangan serta koordinasi mata dan tangan.
Studi tahun 2023 berjudul “Optimizing Fine Motor Coordination, Selective Attention and Reaction Time in Children” yang dipublikasikan di jurnal Children yang berfokus pada kesehatan anak juga menemukan, kegiatan yang menggabungkan seni visual dan latihan motorik dapat meningkatkan konsentrasi, reaksi, dan kemampuan anak untuk memusatkan perhatian.
Dengan kata lain, saat anak sibuk bermain dan berkreasi, mereka sebenarnya sedang melatih otak dan tubuh untuk bekerja sama agar bisa fokus lebih lama.
Baca Juga: Manfaat Anak Ikut Kompetisi Sekolah, Dari Kreativitas hingga Percaya Diri
Bermain adalah cara alami anak untuk belajar, dan permainan yang melibatkan sentuhan serta urutan aktivitas bisa jadi latihan fokus yang efektif. Lewat permainan masak-masakan, anak belajar mengikuti tahapan, menyusun bahan, dan membayangkan hasil “masakannya”.
Semua proses ini membantu mengasah ketelitian, kesabaran, serta koordinasi tangan dan mata secara alami. Saat permainan ini dilakukan menggunakan mainan lilin, pengalaman menjadi lebih aman dan menyenangkan.
Tekstur lembut dan warna-warna cerah menstimulasi indra peraba dan penglihatan anak, sekaligus menguatkan fokus mereka.
Inilah beberapa aktivitas sederhana yang bisa dicoba di rumah, antara lain:
- Menggulung dan menekan adonan, melatih kekuatan genggaman dan control tangan.
- Membentuk huruf atau pola dari adonan, membantu koordinasi visual dan gerakan presisi.
- Memotong atau mencetak bentuk, meningkatkan fokus dan ketelitian.
- Menyusun warna atau pola, melatih kesabaran dan konsistensi.
- Mencampur warna, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi.
Semua kegiatan sederhana ini bisa jadi lebih seru dan bermakna saat dilakukan lewat permainan lilin, karena belajar fokus tidak harus selalu duduk diam, tapi bisa dimulai dari hal yang menyenangkan.
Baca Juga: Di Kamar Anak Harus Ada Zona-Zona Ini
Membantu anak belajar fokus lewat mainan lilin
Sebagai merek lilin mainan yang sudah dikenal aman dan mudah digunakan anak-anak, Play-Doh menghadirkan cara seru untuk bermain masak-masakan lewat playset bertema dapur.
Melalui seri “Jajanan Anak Indonesia”, anak bisa berkreasi membuat cilok, telur gulung, atau es cendol, sambil belajar fokus mengikuti langkah demi langkah.
Sentuhan lokal ini membuat permainan terasa lebih dekat dengan keseharian anak Indonesia. Tak hanya melatih sensorik dan motorik, tapi juga memperkenalkan budaya dengan cara yang menyenangkan dan penuh imajinasi.
Lewat permainan sederhana seperti membentuk, menggulung, dan berimajinasi, anak sebenarnya sedang belajar hal besar: mengatur fokus, memahami urutan, dan membangun kesabaran.
Dengan Play-Doh, momen bermain bukan hanya seru, tapi juga jadi sarana penting untuk tumbuh kembang anak yang lebih siap belajar, dari dapur kecil mereka sendiri.
Selanjutnya: Ahli Sebut Aturan Asosiasi Pindar Bukan Kesepakatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News