MOMSMONEY.ID - Simak perbedaan inti antara bank syariah dan bank konvensional, agar kamu tahu mana solusi terbaik untuk kebutuhan finansial hari ini.
Pada era di mana kebutuhan keuangan semakin kompleks, memilih jenis bank yang tepat bisa menjadi salah satu keputusan penting dalam mengelola keuangan.
Melansir dari situs resmi BTN, terdapat perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank konvensional dalam hal prinsip operasional, akad, dan pembagian keuntungan.
Berikut akan membedah perbedaan tersebut serta memberikan solusi praktis agar Anda dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih tepat hari ini dan bukan hanya teori tapi panduan yang relevan dengan situasi nyata.
Baca Juga: 7 Strategi Pintar Bertahan Hidup dengan Satu Penghasilan di Era Serba Mahal
Mengapa penting memahami perbedaan ini
- Membantu kamu memilih jenis bank yang sesuai dengan nilai pribadi maupun kebutuhan usaha
- Terjadi salah langkah akibat ketidaktahuan terhadap mekanisme keuangan
- Memahami risiko potensi dan keuntungan yang berbeda di setiap sistem
Prinsip dasar: Bunga vs bagi hasil
Bank konvensional mengandalkan bunga (interest) sebagai mekanisme utama dalam transaksi simpanan dan pinjaman. Semua pihak tahu bahwa bunga akan ditambahkan sebagai beban atas pinjaman.
Sementara itu, bank syariah tidak menggunakan bunga karena dianggap riba dalam perspektif Islam. Sebaliknya, bank syariah menggunakan sistem bagi hasil (mudharabah, musyarakah) atau mekanisme jual beli (murabahah, istishna) dan sewa (ijarah) untuk memperoleh keuntungan.
Produk dan akad: Cara bank beroperasi
1. Penghimpunan dana
- Bank Konvensional: simpanan dihargai melalui bunga.
- Bank syariah: penghimpunan dana melalui akad mudharabah (bagi hasil) dan wadiah (titipan).
2. Penyaluran dana/pembiayaan
- Konvensional: dalam bentuk kredit dengan bunga tetap atau mengambang.
- Syariah: melalui kerjasama akad (musyarakah, mudharabah), jual beli (murabahah / istishna), atau sewa (ijarah).
3. Hubungan bank & nasabah
- Di bank, nasabah konvensional adalah debitur, bank adalah kreditur.
- Di bank syariah, terdapat elemen kemitraan; nasabah dan bank berbagi risiko dan hasil.
4. Kepastian angsuran
- Konvensional: kadang angsuran berubah jika suku bunga berubah.
- Syariah: angsuran lebih bersifat tetap karena margin atau nisbah telah disepakati sejak awal.
Baca Juga: Generasi X Terhimpit Krisis Finansial, Bagaimana Mereka Bisa Bertahan?
Aspek risiko & kepatuhan syariah
Bank syariah harus menjaga agar transaksi bebas dari unsur maysir (spekulasi berlebihan) dan gharar (ketidakpastian berlebihan). Ini berarti jenis usaha yang pembiayaannya harus halal dan jelas.
Bank konvensional, karena tidak terikatnya prinsip syariah, memiliki sedikit lebih luas dalam membiayai berbagai sektor bisnis (termasuk usaha dengan risiko tinggi) dengan catatan pengelolaan risiko menjadi lebih kritis.
Kinerja keuangan & efisiensi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam hal profitabilitas dan efisiensi operasional, bank konvensional pada umumnya memiliki keunggulan. Namun bank syariah menunjukkan stabilitas dalam kualitas pembiayaan dan likuiditas.
Penelitian lain juga membandingkan efisiensi teknis periode 2012–2014 dan menemukan adanya perbedaan antara bank syariah dan konvensional, beberapa variabel seperti ROA, CAR, dan FDR mempengaruhi efisiensi secara signifikan.
Kelebihan & keterbatasan masing-masing jenis bank
- Bank syariah dan kelebihannya
- Transaksi sesuai nilai-nilai keagamaan
- Bagi hasil bisa memberi keuntungan lebih adil
- Risiko menaikkan bunga tidak membebani nasabah
Bank syariah dan tantangannya
- Jaringan dan layanan bisa lebih terbatas
- Produk keuangan tidak sebanyak bank konvensional
- Tantangan operasional dan efisiensi
Bank konvensional dan kelebihannya
- Produk finansial sangat luas dan variatif
- Jaringan cabang dan layanan digital sudah mapan
- Proses kredit lebih cepat dalam banyak kasus
Baca Juga: 5 Pilihan Pinjaman Aman untuk Kebutuhan Mendesak, yuk Simak Solusinya
Bank konvensional dan tantangannya
- Beban bunga dapat digantung debitur
- Kurang cocok bagi yang ingin keuangan berbasis etika syariah
Tips memilih yang tepat
1. Tentukan tujuan keuangan, apakah mencari keuntungan maksimal atau memenuhi syariah?
2. Periksa layanan & jaringan, pastikan bank memiliki cabang/digital banking yang mudah diakses di wilayah kamu.
3. Lihat struktur biaya / margin, bandingkan biaya tersembunyi dan nisbah pembagian hasil di bank syariah.
4. Telaah ketentuan akad, pastikan akad yang digunakan jelas dan adil.
5. mengumumkan integrasi syariah, apakah bank melakukan audit syariah dan melindungi dewan pengawas syariah.
Memahami perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank konvensional adalah langkah awal agar kamu bisa memilih solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadi.
Dengan mempertimbangkan prinsip, produk, risiko, dan efisiensi, keputusan kamu tidak lagi sekadar mengikuti tren, tetapi berdasar pada pemahaman yang kuat.
Semoga panduan ini melangkah lebih yakin ke masa depan finansial yang lebih baik.
Selanjutnya: IHSG Naik Tipis, Cek Saham Net Buy dan Net Sell Terbesar Asing Sepekan Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News