MOMSMONEY.ID - Astra memberikan apresiasi kepada generasi muda inspiratif melalui 14th Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2023, pada Rabu (1/11).
Penerima apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, teknologi dan kelompok.
Di Bidang Kesehatan ada Theresia Dwiaudina Sari Putri yang merupakan pejuang kesehatan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 2017 Theresia Dwiaudina dikontrak sebagai bidan di Desa Uzuzozo yang letaknya sangat terpencil dan tidak banyak tenaga kesehatan yang mau bertugas di Uzuzozo.
Theresia mengajarkan para orang tua, terutama ibu-ibu, tentang pola asuh yang baik dan nutrisi yang sehat untuk anak.
Hasilnya dari pendampingan Theresia adalah jumlah bayi stunting di Uzuzozo terus berkurang.
Baca Juga: Penjualan Otomotif Astra Meningkat, Simak Produk Baru Pendorongnya
Kemudian dari bidang pendidikan ada Diana Cristiana Dacosta Ati yang merupakan pengabdi pendidikan di Pelosok Papua Selatan.
Diana Cristiana Dacosta Ati mendapat penugasan di satu-satunya sekolah di kampungnya yang terpencil di Kabupaten Mappi, Papua Selatan sejak 2018.
Banyak anak tidak bersekolah karena membantu orang tua mencari makan di hutan.
Aktivitas belajar mengajar pun sudah lama sebelum Diana tiba karena jarangnya guru dari luar daerah tersebut datang ke Kabupaten Mappi.
Setelah kehadiran Diana dan dua rekannya, anak-anak di kampung tersebut mulai bisa membaca dan menulis.
Bahkan, kini sudah banyak siswa yang telah berhasil melanjutkan sekolah hingga ke jenjang SMP.
Baca Juga: Hotel Indigo Kampanyekan The World Neighbourhood Hotel, Konsep Sesuai Lingkungan
Lantas di bidang kewirausahaan ada Alan Efendhi yang mengembangkan minuman sehat dari aloe vera berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Banyaknya kasus gagal ginjal, diabetes, dan obesitas di daerahnya, mendorong Alan Efendhi berinisiatif membuat minuman sehat.
Ia mendirikan perusahaan bernama Rasane Vera yang memproduksi Aloe Liquid, minuman berbahan baku aloe vera atau lidah buaya dengan pemanis alami dari daun stevia.
Alan melibatkan masyarakat sekitar dalam budidaya aloe vera dan produksi Aloe Liquid.
Sejak berdiri pada tahun 2018 hingga kini Rasane Vera telah merangkul lebih dari 125 orang mitra petani binaan, yang tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Klaten, Bantul, dan Sleman.
Baca Juga: Dukung Kebersihan Lingkungan, Supersol akan Sambangi Beberapa Daerah Gotong Royong
Berikutnya di bidang Teknologi ada Reza Permadi yang merupakan perintis digitalisasi desa wisata dari Provinsi DKI Jakarta.
Diluncurkan pada 2019, program Atourin Visitor Management System (AVMS) program rintisan Reza Permadi membantu pengelola destinasi atau desa wisata untuk menjual paket, atraksi wisata, dan layanannya secara daring.
Saat ini, sekitar 100 desa wisata di Indonesia telah menggunakan AVMS dengan pola kemitraan.
Atourin juga membantu mereka membangun database pengunjung dan mencatat keuangan.
Terakhir dari kategori kelompok ada Rengkuh Banyu Mahandaru yang merupakan pejuang lingkungan bermodal limbah pelepah dari Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Usung Konsep Baru, Begini Penampakan Ace Hardware Alam Sutera
Pembungkus plastik dan styrofoam menjadi salah satu masalah lingkungan yang berasal dari industri makanan.
Berkaca dari hal itu Rengkuh Banyu Mahandaru langsung menyasar pokok persoalannya yaitu mengganti bahan plastik dan styrofoam dengan material yang ramah lingkungan.
Akhirnya, pada tahun 2018 dia mendirikan Plepah, sebuah perusahaan rintisan yang memproduksi kontainer makanan dari bahan baku pelepah daun pinang.
Dari produksi kecil-kecilan, kini mereka bisa menyuplai pembungkus makanan ramah lingkungan hingga lebih dari 100 ribu kontainer makanan per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News