AturUang

Apakah Pinjaman UMKM Selalu Perlu Jaminan? Simak Penjelasan Lengkapnya

Apakah Pinjaman UMKM Selalu Perlu Jaminan? Simak Penjelasan Lengkapnya
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Simak penjelasan lengkap tentang pinjaman UMKM, apakah selalu butuh jaminan atau tidak, serta tips memilih kredit usaha yang tepat.

Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih bingung ketika ingin mengajukan pinjaman ke bank apakah selalu harus menyiapkan jaminan. 

Pertanyaan ini wajar mengingat akses modal sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Melansir dari OCBC tidak semua pinjaman UMKM mengharuskan adanya agunan. 

Ada skema kredit dengan jaminan maupun tanpa jaminan yang masing-masing punya kelebihan dan risikonya sendiri.

Artikel ini akan membahas perbedaan kedua jenis pinjaman tersebut serta bagaimana pelaku usaha bisa memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya.

Baca Juga: Simak 7 Strategi Jitu Mengatur Keuangan Freelancer agar Tetap Stabil

Apa itu pinjaman UMKM

Pinjaman UMKM adalah fasilitas kredit dari bank atau lembaga keuangan yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha kecil hingga menengah. Dana dari pinjaman ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari modal kerja pembelian aset hingga ekspansi usaha.

Berbeda dengan pinjaman konsumtif, kredit UMKM biasanya memiliki sistem plafon tertentu. Artinya bank memberikan batas pinjaman dan pelaku usaha bebas menarik dana sesuai kebutuhan selama masih dalam plafon tersebut. Ketika cicilan dilunasi plafon akan kembali tersedia seperti semula.

Apakah pinjaman UMKM perlu jaminan

Tidak semua pinjaman UMKM membutuhkan agunan. Secara umum ada dua kategori utama.

1. Pinjaman dengan jaminan

Mengharuskan debitur menyiapkan aset sebagai agunan misalnya properti atau kendaraan. Bank merasa lebih aman sehingga bunga biasanya lebih rendah dan plafon pinjaman lebih tinggi. 

Skema ini cocok bagi pelaku usaha yang membutuhkan modal besar untuk investasi jangka panjang.

2. Pinjaman tanpa jaminan

Tidak mewajibkan adanya agunan sehingga lebih mudah diakses pengusaha kecil. Karena risikonya tinggi bagi bank bunga relatif lebih besar dan plafon terbatas. 

Skema ini biasanya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu pendek hingga menengah. Kedua skema ini sama-sama bisa membantu UMKM tinggal menyesuaikan dengan kondisi usaha dan kemampuan membayar cicilan.

Baca Juga: Ini 5 Strategi Cerdas Mengatur Uang Harian untuk Keuangan Lebih Aman

Contoh produk pinjaman UMKM yang umum digunakan

Berbagai bank di Indonesia menawarkan produk pinjaman UMKM dengan variasi berbeda. Berikut dua di antaranya.

1. Pinjaman UMKM tanpa jaminan

Produk kredit jenis ini biasanya berupa Kredit Tanpa Agunan atau KTA bisnis. Limit pinjaman bisa mencapai ratusan juta rupiah dengan tenor hingga 3 tahun. 

Pinjaman ini cocok untuk wirausaha yang butuh dana cepat guna menjaga arus kas usaha tanpa harus menyiapkan aset sebagai jaminan.

2. Pinjaman UMKM dengan jaminan

Jenis kredit ini sering dikenal dengan Kredit Investasi. Plafonnya lebih besar bisa mencapai miliaran rupiah dengan tenor hingga 10 tahun. 

Dana pinjaman biasanya digunakan untuk pembelian properti komersial peralatan usaha atau pengembangan cabang baru.

Kelebihan dan kekurangan masing-masing skema

Agar tidak salah memilih berikut gambaran ringkasnya.

Pinjaman dengan jaminan

  • Bunga lebih rendah
  • Limit pinjaman besar
  • Proses lebih lama karena ada appraisal aset
  • Risiko kehilangan aset jika gagal bayar

Pinjaman tanpa jaminan

  • Proses pengajuan lebih cepat
  • Tidak perlu aset sebagai agunan
  • Bunga lebih tinggi
  • Limit terbatas

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang di Twitter X dengan Beberapa Langkah, Ikuti Tips Berikut

Tips memilih pinjaman UMKM yang tepat

Sebelum mengajukan pinjaman pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut.

  • Evaluasi kebutuhan usaha apakah untuk modal kerja jangka pendek atau investasi jangka panjang
  • Hitung kemampuan bayar cicilan agar tidak membebani arus kas
  • Siapkan dokumen legal usaha dan laporan keuangan sederhana agar pengajuan lebih mudah disetujui
  • Bandingkan produk pinjaman antar bank untuk menemukan bunga dan tenor yang paling sesuai

Pinjaman UMKM tidak selalu membutuhkan jaminan. Ada pilihan pinjaman dengan agunan maupun tanpa agunan dan masing-masing memiliki keunggulan serta risikonya. 

Pelaku usaha perlu memahami perbedaan ini agar bisa memilih produk kredit yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial.

Dengan pengelolaan yang bijak pinjaman UMKM bukan hanya sekadar tambahan modal melainkan bisa menjadi strategi cerdas untuk mengembangkan bisnis dan membawa usaha naik kelas.

Selanjutnya: 6 Ide Kado Self‑Care Terbaik untuk Teman dan Diri Sendiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News