Apa Saja Ciri-Ciri Kolesterol yang Tinggi pada Wanita ya? Intip di Sini yuk

MOMSMONEY.ID - Sering tak menimbulkan ciri yang jelas. Sebenarnya, apa saja ciri-ciri kolesterol yang tinggi pada wanita ya?

Dalam keseharian, banyak wanita sibuk menjalankan peran ganda, seperti mengurus pekerjaan, keluarga, dan rutinitas tanpa henti. Di tengah kesibukan itu, sinyal-sinyal kecil dari tubuh sering kali diabaikan.

Rasa lelah dianggap biasa, pusing dikira karena kurang tidur, dan nyeri dada sesekali dianggap efek stres. Padahal, bisa jadi semua itu adalah cara tubuh memberi tahu bahwa Anda sedang tidak baik-baik saja.

Kolesterol tinggi tidak selalu menunjukkan gejala mencolok. Itulah yang membuatnya berbahaya. Ia bekerja diam-diam, perlahan menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga gangguan metabolik.

Yang lebih rumit, banyak tanda-tandanya muncul samar dan bisa dengan mudah disalahartikan sebagai hal lain.

Bagi wanita, kondisi ini bisa lebih kompleks karena dipengaruhi juga oleh hormon, usia, pola makan, dan aktivitas fisik. Terutama menjelang atau setelah menopause, perubahan kadar estrogen bisa membuat kolesterol jahat (LDL) naik lebih cepat.

Lantas, apa saja ciri-ciri kolesterol yang tinggi pada wanita? MomsMoney akan membahasnya pada kesempatan kali ini. Simak, yuk!

Ciri-ciri kolesterol yang tinggi pada wanita?

Melansir dari laman Times of India, ini dia ciri-ciri kolesterol yang tinggi pada wanita:

1. Benjolan kuning di sekitar mata (xanthelasma)

Jika Anda melihat bintik atau benjolan kecil berwarna kuning di kelopak mata—biasanya lunak dan tidak terasa sakit—itu bisa jadi ciri adanya tumpukan kolesterol di bawah kulit.

Banyak wanita mengira itu hanya masalah biasa, tapi sebenarnya ini bisa jadi sinyal bahwa kadar kolesterol Anda tinggi.

2. Mudah lelah tanpa sebab jelas

Merasa lemas, tidak bertenaga, atau kehabisan energi padahal tidur cukup? Bisa jadi ini bukan hanya karena sibuk atau stres.

Kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, yang memperlambat aliran oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, Anda jadi cepat lelah bahkan tanpa banyak aktivitas.

3. Rasa tertekan atau nyeri di dada

Perasaan seperti dada sesak, ditekan, atau nyeri tumpul saat Anda beraktivitas bisa menjadi pertanda bahwa aliran darah ke jantung terhambat.

Ini bisa disebabkan oleh penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Wanita sering kali merasakan gejala ini dengan cara berbeda dari pria, sehingga kadang dianggap sepele atau tidak berbahaya.

4. Napas pendek atau mudah terengah

Kalau Anda sering merasa kehabisan napas saat naik tangga, berjalan cepat, atau melakukan pekerjaan ringan, bisa jadi itu karena jantung tidak mendapat cukup pasokan darah akibat penyempitan pembuluh darah.

Hal ini kerap disangka hanya karena kurang olahraga atau stres, padahal bisa menjadi ciri kolesterol tinggi.

5. Tangan dan kaki terasa dingin atau mati rasa

Tangan dan kaki yang sering terasa dingin, kesemutan, atau seperti mati rasa meskipun cuaca tidak dingin, bisa jadi disebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak lancar. Ini terjadi karena penumpukan kolesterol yang menghambat aliran darah ke ujung-ujung tubuh.

6. Perubahan pada kulit

Selain benjolan di mata, Anda juga perlu waspada jika muncul bercak kuning di area seperti siku, lutut, atau punggung tangan.

Ini disebut xanthoma, yaitu tumpukan lemak di bawah kulit yang sering disalahartikan sebagai masalah kulit biasa. Padahal, ini bisa menjadi bahwa kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi.

7. Nyeri di rahang, leher, atau punggung atas

Nyeri yang muncul di rahang bawah, leher, atau punggung bagian atas—terutama jika disertai rasa tidak nyaman di dada—bisa berhubungan dengan gangguan jantung akibat kolesterol tinggi.

Karena rasa sakit ini mirip dengan nyeri otot atau gangguan pencernaan, banyak wanita tidak menyadari bahwa itu bisa berasal dari masalah di pembuluh darah.

Itulah apa saja ciri-ciri kolesterol yang tinggi pada wanita yang sering kali tidak khas dan mudah diabaikan karena menyerupai keluhan sehari-hari. Tapi jika Anda mengalami beberapa dari ciri-ciri di atas secara terus-menerus, sebaiknya jangan dianggap remeh.

Periksakan diri Anda dan lakukan tes darah untuk memastikan. Mendeteksi lebih awal berarti Anda bisa mengambil langkah untuk mencegah risiko yang lebih serius.