Bugar

Apa Perbedaan Rematik dan Asam Urat? Kulik Selengkapnya di Sini

Apa Perbedaan Rematik dan Asam Urat? Kulik Selengkapnya di Sini

MOMSMONEY.ID - Masih banyak yang tidak tahu perbedaannya. Mari mengulik apa perbedaan rematik dan asam urat di sini!

Rematik dan asam urat adalah jenis arthritis yang sering kali menimbulkan gejala serupa, seperti nyeri dan pembengkakan sendi.

Namun, kedua kondisi ini memiliki perbedaan signifikan, baik dari segi penyebab maupun pengobatannya. MomsMoney akan mengulas perbedaan rematik dan asam urat pada kesempatan kali ini. Simak, ya!

Baca Juga: Apa Manfaat Buah Ciplukan untuk Kesehatan Tubuh? Ini 15 Daftarnya

Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Melansir dari laman Healthline, inilah perbedaan rematik dan asam urat yang perlu Anda tahu:

1. Perbedaan Gejala Rematik dan Asam Urat

Meskipun rematik dan asam urat sama-sama menyebabkan nyeri sendi, pembengkakan, dan kemerahan, terdapat beberapa perbedaan dalam hal bagian tubuh yang terkena dan intensitas nyeri.

Gejala rematik:

  • Biasanya memengaruhi sendi kecil, seperti jari tangan, pergelangan tangan, dan kaki.
  • Nyeri disertai kekakuan, terutama pada pagi hari.
  • Menyebabkan pembengkakan yang simetris, yaitu terjadi pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
  • Pada tahap lanjut, dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen dan memengaruhi organ tubuh lainnya seperti paru-paru, jantung, dan mata.

Gejala asam urat:

  • Umumnya menyerang sendi di jempol kaki, tetapi bisa juga mempengaruhi pergelangan kaki, lutut, dan tangan.
  • Nyeri sangat intens dan sering datang tiba-tiba, terutama di malam hari.
  • Pembengkakan pada asam urat biasanya terjadi selama 1 hingga 2 minggu dalam serangan akut.
  • Pada tahap lanjut, asam urat bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Baca Juga: Apa Penyebab Kolesterol Tinggi Selain Makanan? Ini Dia Beberapa Penyebabnya

2. Perbedaan Penyebab Rematik dan Asam Urat

Rematik disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi sendiri.

Penyebab pasti rematik belum diketahui, namun faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup (seperti paparan asap rokok) diduga dapat meningkatkan risiko. Rematik lebih umum terjadi pada wanita dan sering kali berkembang pada usia lanjut.

Sementara itu, asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Asam urat ini terbentuk ketika tubuh memecah purin, senyawa yang terdapat dalam makanan seperti daging merah, ikan, dan minuman beralkohol.

Ketika kadar asam urat berlebihan, kristal tajam terbentuk di sendi, sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri.

Faktor risiko lainnya termasuk konsumsi alkohol, makanan tinggi purin, dan kondisi kesehatan seperti hipertensi dan sindrom metabolik.

Baca Juga: Ini Dia 13 Pilihan Pengganti Nasi untuk Diabetes yang Lebih Sehat

3. Perbedaan Pengobatan Rematik dan Asam Urat

Pengobatan rematik umumnya menggunakan obat-obatan antirematik pengubah penyakit (DMARD) atau biologik yang bertujuan memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah kerusakan sendi. NSAID dan kortikosteroid juga sering diresepkan untuk mengurangi nyeri dan peradangan.

Untuk mengobati asam urat, dokter mungkin meresepkan obat seperti allopurinol atau probenecid yang berfungsi menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Obat colchicine sering digunakan untuk mengurangi peradangan saat terjadi serangan asam urat. Selain itu, perubahan pola makan seperti mengurangi makanan tinggi purin juga sangat dianjurkan untuk mencegah kekambuhan.

Baca Juga: Yogurt untuk Asam Lambung, Aman atau Tidak untuk Dikonsumsi?

Demikianlah ulasan lengkap terkait perbedaan rematik dan asam urat yang perlu Anda ketahui. Meskipun rematik dan asam urat sama-sama menyebabkan nyeri dan pembengkakan sendi, keduanya memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda.

Rematik lebih banyak menyerang sendi kecil secara simetris dan bisa merusak jaringan tubuh lainnya. Sementara itu, asam urat biasanya terjadi pada jempol kaki dan disebabkan oleh penumpukan asam urat.

Jika Anda mengalami nyeri sendi yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dengan pengobatan yang sesuai, gejala kedua kondisi ini dapat dikontrol. Semoga bermanfaat, ya.

Tonton: Tinggalkan 5 Kebiasaan Sehari hari Ini Jika Tak Ingin Asam Lambung Kambuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News