MOMSMONEY.ID - Apa itu malabsorbsi makanan pada anak dan bagaimana cara mencegahnya pada anak? Simak penjelasannya, yuk.
Malabsorbsi atau sindrom malabsorbsi adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan penyerapan pada satu atau beberapa nutrisi di usus halus.
Kondisi ini disebabkan beragam hal, salah satunya adalah peradangan pada usus. Sindrom malabsorbsi bisa mengakibatkan seseorang mengalami kekurangan zat gizi atau malnutrisi.
Pada anak-anak, kekurangan zat gizi yang disebabkan oleh sindrom malabsorbsi bisa memengaruhi tumbuh dan kembangnya.
Proses pencernaan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil yang dapat dicerna.
Baca Juga: Gejala Gangguan Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Setelah itu, menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Akhirnya, mengeluarkan limbah sisa saat nutrisi sudah diserap.
Seseorang dengan gangguan malabsorbsi makanan mengalami masalah di tahap kedua.
Hal ini bisa disebabkan oleh intoleransi makanan tertentu akibat kekurangan enzim atau penyakit pada saluran pencernaan yang berdampak buruk pada sistem yang ada.
Malabsorbsi bisa terjadi jika ada gangguan pada salah satu atau lebih dari tiga tahapan tersebut.
Dilansir dari Kids Health, ada beberapa penyakit dan kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya malabsorbsi makanan pada anak, antara lain:
1. Cedera pada saluran pencernaan
2. Penyakit pada pankreas, misalnya pankreatitis kronis
3. Penyakit hati atau kantung empedu, misalnya peradangan pada hati atau atresia bilier(tidak terbentuknya saluran empedu)
4. Penyakit usus, seperti penyakit celiac, sindrom usus pendek (short bowel syndrome), atau radang usus
5. Penyakit infeksi, misalnya giardiasis, cryptosporidiosis, infeksi cacing, atau HIV/AIDS
6. Penyakit atau kondisi medis, seperti cystic fibrosis, Crohn’s disease, alergi protein susu sapi, intoleransi laktosa, atau congenital glucose-galactose malabsorption
7. Riwayat operasi, seperti operasi bariatrik atau pengangkatan sebagian usus halus
8. Penggunaan obat pencahar atau antibiotik dalam jangka panjang
Malabsorbsi bisa meliputi gangguan penyerapan zat gizi makro (protein, lemak, dan karbohidrat), atau mikro (vitamin dan mineral).
Gangguan penyerapan ini akan menimbulkan gejala yang beragam, mulai dari diare persisten hingga malnutrisi.
Baca Juga: Penyebab Hepatitis Akut yang Perlu Diwaspadai
Gejala yang bisa muncul saat seseorang mengalami malabsorbsi makanan antara lain:
1. Kembung dan rasa tidak nyaman di perut
2. Tinja yang berwarna terang, terlihat beminyak, berbau busuk, atau lengket
3. Diare yang terus-menerus
4. Lemah otot
5. Berat badan menurun
6. Kulit kering
7. Tekanan darah rendah
8. Anemia
9. Rambut rontok
10. Malnutrisi
11. Edema (penumpukan cairan), yang bisa ditandai dengan pembengkakan tungkai
12. Rabun senja
Penderita malabsorbsi sering kali merasa sudah mengonsumsi makanan bergizi seimbang tetapi tetap merasakan keluhan di atas.
Pada wanita, malabsorbsi dapat menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi, seperti amenorrhea, atau bahkan menyebabkan menstruasi terhenti.
Sedangkan malabsorbsi pada anak-anak bisa ditandai dengan gangguan proses tumbuh kembangnya. Gangguan pertumbuhan ditandai dengan berat badan atau tinggi badan yang kurang.
Untuk memastikan tubuh mengalami malabsorbsi makanan diperlukan pemeriksaan yang teliti oleh dokter.
Salah satu tanda malabsorbsi makanan adalah adanya penurunan berat badan, meski tidak selalu mutlak sebagai tanda pencernaan tidak mampu bekerja optimal.
Umumnya malabsorbsi makanan diiringi dengan gejala lain, seperti kembung dan rasa tidak nyaman pada perut, diare, tinja yang berbau tajam, serta merasa lemas.
Malabsorbsi makanan tidak bisa dibiarkan. Jika terjadi pada orang dewasa dapat menyebabkan penurunan berat badan, sedangkan pada anak bisa memiliki risiko lebih besar.
Selain berat badan turun, pertumbuhan dan perkembangan anak juga dapat terhambat. Malabsorbsi makanan harus segera diatasi.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan yang sifatnya menyeluruh, guna menilai status gizi penderita malabsorbsi makanan, juga untuk mengetahui penyebabnya.
Baca Juga: Luar Biasa, Inilah 5 Manfaat Jagung yang Baik untuk Ibu Hamil
Prinsip penanganan untuk mengatasi kondisi malabsorbsi makanan ini ada dua cara, yaitu:
1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Mengembalikan keseimbangan kadar nutrisi, dengan pemberian asupan yang mengandung protein dan kalori pengganti.
Kebutuhan vitamin, dan mineral seperti zat besi, kalsium dan magnesium sebisa mungkin dicukupi.
2. Pengobatan penyakit
Penanganan malabsorbsi makanan yang disebabkan oleh penyakit tertentu, disesuaikan dengan penyakit yang diderita.
Misalnya, penderita intoleransi laktosa harus menghindari makanan mengandung laktosa. Pemberian enzim pencernaan seperti protease dan lipase mungkin diberikan pada penderita gangguan fungsi pankreas.
Pemberian obat-obatan lainnya seperti antibiotik dan antiradang kortikosteroid, dapat diberikan dengan penuh pertimbangan oleh dokter, sesuai kondisi dan kebutuhan penderita dari hasil pemeriksaan yang cermat.
Jika Anda merasakan gejala-gejala malabsorbsi makanan, jangan coba mengatasinya sendiri. Untuk memastikan penyebab dan pengobatan malabsorbsi makanan sebaiknya dilakukan melalui konsultasi dengan dokter.
Itulah penjelasan tentang apa itu malabsorbsi makanan pada anak dan bagaimana cara mencegah malabsorbsi makanan pada anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News