Industri Kecantikan Kian Adaptif, Make Over Tawarkan Pendekatan Berbasis Data

MOMSMONEY.ID - Industri kecantikan di Indonesia semakin menekankan pendekatan personalisasi dalam produk dan layanan. Hal ini tercermin dalam kampanye terbaru Make Over bertajuk Mastershade

Kampanye Make Over ini menyoroti pentingnya pemilihan warna riasan (shade) yang sesuai dengan karakteristik unik tiap individu.

"Banyak orang mengalami kesulitan menemukan warna riasan yang cocok karena variasi shade yang tersedia di pasaran sering kali seragam," ujar Stephanie, Masstige and Advanced Beauty Marketing Senior Group Head PT Paragon Technology and Innovation, dalam siaran pers Selasa (24/6).

Kampanye ini menggabungkan data dan teknologi dengan keahlian makeup artist untuk membantu konsumen mengenali warna yang paling tepat untuk kulit mereka.

Sebagai bagian dari kampanye, Make Over menggelar acara Mastershade XR di Ashta Spac8, Jakarta, yang berlangsung pada 23–29 Juni 2025.

Acara ini memperkenalkan teknologi analisis kulit untuk menentukan warna yang sesuai bagi setiap pengunjung, sejalan dengan tren global dalam industri kecantikan yang mulai memanfaatkan pendekatan berbasis data.

Menurut Dhirman Putra, creative director MUA Make Over, pemilihan shade yang tepat menjadi fondasi penting dalam tata rias wajah.

"Shade bukan sekadar warna, tapi bisa menentukan keselarasan keseluruhan tampilan wajah. Proses ini akan lebih optimal bila dibarengi dengan analisis bentuk wajah serta teknik aplikasi yang proporsional," ujarnya.

Pendekatan personal ini juga mencerminkan kebutuhan konsumen masa kini yang semakin sadar akan pentingnya kesesuaian produk dengan identitas dan warna kulit masing-masing.

Dalam praktiknya, konsultasi personal dan sesi analisis mulai menjadi bagian dari layanan kecantikan yang lebih komprehensif.

Stephanie menambahkan, pendekatan berbasis data dan analisis ini bukan sekadar tren, tapi bagian dari pergeseran industri menuju layanan yang lebih inklusif dan akurat.

"Kami ingin membantu setiap orang mengenali karakter wajah dan kulit mereka sendiri, bukan untuk menyeragamkan, tapi untuk merayakan perbedaan," katanya.