MOMSMONEY.ID - Berikut cara memahami isi perbedaan antara konsumerisme dan hedonisme agar Anda terbebas dari pengeluaran yang kurang tepat.
Konsumerisme dan hedonisme sering kali dianggap serupa karena keduanya berkaitan dengan gaya hidup yang boros. Namun, sebenarnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
Memahami perbedaan ini sangat penting agar kita bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari pengeluaran yang tidak perlu.
Melansir dari OCBC, konsumerisme adalah gaya hidup yang mendorong individu untuk terus membeli barang di luar kebutuhan dasar.
Kepuasan lebih banyak diperoleh dari kepemilikan barang. Contohnya, membeli smartphone terbaru hanya karena mengikuti tren, bukan karena kebutuhan.
Baca Juga: Daftar Aplikasi Penghasil Uang Resmi dari Pemerintah Jadi Andalan di Era Digital
Di sisi lain, hedonisme adalah pandangan hidup yang menjadikan kesenangan sebagai tujuan utama. Fokusnya bukan pada barang, melainkan pada pengalaman.
Misalnya, melakukan perjalanan singkat, berkumpul di kafe, atau membeli sesuatu sebagai bentuk “self reward”.
Berikut adalah 7 perbedaan utama antara konsumerisme dan hedonisme:
1. Definisi: Konsumerisme berfokus pada kepemilikan, sedangkan hedonisme berfokus pada kebahagiaan.
2. Fokus utama: Konsumerisme mengejar barang, sedangkan hedonisme mengejar pengalaman.
3. Pengeluaran dominan: Konsumeris lebih banyak belanja produk fisik, sedangkan hedonis menghabiskan uang untuk hiburan.
4. Pemicu: Konsumerisme dipicu oleh faktor eksternal (iklan, tren), sedangkan hedonisme dipicu oleh faktor internal (stres, keinginan pribadi).
Baca Juga: Yuk Cek Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok, Rabu 3 September 2025
5. Kebiasaan harian: Konsumeris sering scroll e-commerce, sedangkan hedonis lebih sering nongkrong atau melakukan liburan mendadak.
6. Dampak jangka panjang: Konsumerisme sering berujung pada utang dan penyesalan belanja, sedangkan hedonisme bisa lebih fleksibel tetapi tetap berisiko boros.
7. Mana yang lebih boros? Umumnya, konsumerisme lebih boros karena membeli barang yang nilainya cepat turun, sedangkan hedonisme bisa lebih terkontrol dengan memilih kesenangan yang sederhana.
Keduanya memiliki dampak pada keuangan, psikologis, bahkan lingkungan. Konsumerisme cenderung meningkatkan limbah barang, sementara hedonisme dapat meningkatkan pengeluaran untuk hiburan.
Solusinya bukan menghindari keduanya sepenuhnya, tetapi lebih kepada mengendalikan diri. Buatlah anggaran, bedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta pilihlah bentuk kebahagiaan yang tidak boros.
Selanjutnya: 6 Cara Efektif Mengatasi Stres Finansial dan Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News