M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

5 Hal Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan Orang Tua pada Anak Remajanya, Apa Saja?

5 Hal Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan Orang Tua pada Anak Remajanya, Apa Saja?
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Anak remaja memang tidak bisa ditebak. Akibat perubahan hormon, pubertas, tekanan sosial, dan tanggung jawab tambahan, tidak heran jika mereka cenderung bergejolak.

Itulah sebabnya dibutuhkan tips parenting khusus untuk mengasuh anak yang mulai menginjak usia remaja.

Selain menerapkan tips parenting yang tepat, orang tua juga wajib menghindari kesalahan umum dalam mengasuh anak remaja yang tanpa disadari bisa memperburuk proses perkembangan anak. Dilansir dari Positive Parenting Solutions, berikut 5 hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang tua kepada anak remajanya.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Depresi pada Anak Remaja

1. Terlalu banyak mengontrol

Dapat dimengerti jika orang tua takut untuk melepaskan anak remaja mereka. Akibatnya, tidak sedikit orang tua yang cenderung menekan dan terlalu mengontrol anak remajanya. Faktanya, sikap yang demikian rentan memicu perebutan kekuasaan dan bisa memantik situasi panas antara orang tua-anak.

Alih-alih terlalu mengikat anak remaja Anda, sebaiknya Anda menghargai kebutuhan otonomi mereka dan berikan mereka lebih banyak kebebasan. Carilah kesempatan untuk memberi anak lebih banyak tanggung jawab dan biarkan mereka melatih keterampilan decision-making (pengambilan keputusan).

Namun, pastikan anak remaja Anda mengetahui jenis perilaku yang Anda harapkan dari mereka serta apa yang akan terjadi jika mereka melampaui batas.

Dengan memberikan anak sedikit lebih banyak kendali atas hidupnya, itu akan membantu mereka berkembang sekaligus meningkatkan kemandirian dan kepercayaan dirinya.

2. Sering mengomel dan terlalu mengarahkan

Sesekali, mengomeli dan mengarahkan anak memang diperlukan. Namun, terlalu sering melakukannya justru bisa mendorong anak remaja Anda untuk menjadi tidak patuh atau memberontak.

Sebagai orang tua, memang tugas Anda untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak. Akan tetapi, jika Anda mencoba melakukan hal tersebut dengan mengomel dan terlalu mengarahkan, maka yang lebih mungkin terjadi adalah perebutan kekuasaan alih-alih apa yang Anda harapkan.

Selalu ingat untuk menghormati anak remaja Anda jika Anda ingin mereka menghormati Anda ya, Moms.

3. Membiarkan anak menjauh dari Anda

Mungkin, anak remaja terkesan tidak ingin berhubungan terlalu dekat dengan orang tuanya. Faktanya, masa transisi dari masa kanak-kanak menunju dewasa membuat anak remaja sangat membutuhkan bimbingan dari orang tua.

Jadi, semisal suatu hari anak remaja Anda mulai menjauh, pastikan Anda tidak membiarkannya begitu saja. Bahkan jika Anda merasa bahwa anak mendorong Anda untuk menjauh, jangan lantas mundur dan pastikan Anda tetap ada di sisi anak.

Apabila Anda kesulitan untuk menyemangati anak remaja Anda secara langsung, manfaatkanlah teknologi seperti aplikasi chatting. Yang paling penting, selalu sempatkan diri Anda untuk menghabiskan waktu berdua bersama anak minimal 10-15 menit supaya hubungan antara Anda dengan mereka tetap terjaga.

4. Terlalu berambisi pada keberhasilan anak

Tak jarang orang tua terlalu banyak berinvestasi dalam kesuksesan anak-anak mereka dan berambisi untuk menyelamatkan anak dari kesulitan atau kegagalan. Padahal, orang tua perlu yakin pada kemampuan anak dan melonggarkan kendalinya.

Sebagai orang tua yang memiliki anak remaja, sangat disarankan bagi Anda untuk sedikit mundur dan membiarkan anak menangani tanggung jawabnya sendiri yang semakin meningkat. Anda juga perlu membiarkan anak belajar dan bangkit dari kegagalan.

Sebaliknya, tekanan dan harapan yang tidak masuk akal dari orang tua dapat membuat anak merasa bahwa kegagalan tidak bisa diterima. Akibatnya, anak bisa mudah merasa stres dan cemas karena takut jika harus mengalami kegagalan.

5. Menganggap bahwa hidup ini hanya tentang Anda

Anak remaja cenderung memprioritaskan teman-temannya dibandingkan orang tua. Mereka juga cenderung berjuang untuk menjalani hidup sesuai dengan kemauannya. Hal ini mungkin terkesan egois, namun percayalah bahwa fase ini tergolong normal terjadi pada remaja.

Jadi, Anda tak perlu mengambil hati atas sikap anak remaja Anda yang demikian dan menganggap bahwa mereka tidak lagi membutuhkan kehadiran Anda. Yakinlah bahwa anak masih membutuhkan cinta dan dukungan Anda meskipun prioritas mereka tidak lagi Anda.

Dengan memahami bahwa kehidupan ini bukan hanya tentang Anda, itu akan membantu Anda menyesuaikan perasaan, harapan, dan strategi untuk fokus pada anak remaja Anda sekaligus apa yang mereka butuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

5 Warna Cat Rumah yang Membawa Aura Positif, Cocok untuk Sambut Tahun Baru!

Ada 5 warna cat rumah yang membawa aura positif. Apa saja? Cari tahu informasi selengkapnya di sini, Moms.  

Tanda-Tanda Bayi Lapar dan Kenyang, Ketahui agar Tidak Telat Memberi ASI

Sebagai orang tua baru, mengetahui tanda-tanda bayi lapar dan kenyang merupakan hal yang penting. Cari tahu di sini.  

Ingin Rumah Terlihat Elegan Tanpa Renovasi? Ini Trik Sederhana yang Bisa Dilakukan

Simak ini cara sederhana membuat rumah terlihat elegan tanpa renovasi besar. Ide ringan, relevan, dan mudah diterapkan di rumah Indonesia.

Neo Deco 2026 Hadirkan Gaya Klasik yang Terasa Minimalis dan Modern

Simak tren Neo Deco 2026 yang memadukan gaya klasik dan sentuhan modern untuk rumah yang tampil lebih berkarakter dan nyaman.

Bisakah Kylian Mbappe Kejar Rekor Legendaris Cristiano Ronaldo? Simak Ulasannya

Simak ambisi Kylian Mbappe pecahkan rekor gol Cristiano Ronaldo di Real Madrid tahun ini, cek informasi detail performa gacornya berikut ini.

7 Tren Pencahayaan Rumah 2026 yang Bikin Hunian Anda Makin Nyaman

Cek tren pencahayaan rumah 2026 yang mengutamakan cahaya hangat, desain personal, dan kenyamanan untuk aktivitas harian di rumah.

Ciri-Ciri Anak Perfeksionis dan 6 Cara Menghadapinya dengan Tepat, Moms Harus Tahu!

Apakah anak Anda termasuk perfeksionis? Berikut ciri-ciri dan 6 cara menghadapi anak perfeksionis dengan tepat.

Panduan Mengatur Keuangan saat Pendapatan Rendah agar Hidup Stabil

Simak adalah cara mengatur keuangan saat pendapatan rendah agar kebutuhan tercukupi, pengeluaran terarah, dan kondisi finansial tetap stabil.

Cara Mengatur Keuangan saat Natal agar Tetap Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol

Berikut adalah panduan merayakan Natal dengan lebih tenang dan terkontrol, solusi keuangan cerdas agar liburan tetap seru tanpa boros.  

Cara Sederhana Mengatur Gaji Bulanan agar Bisa Menabung dan Tidak Cepat Habis

Berikut ini cara sederhana mengatur gaji bulanan agar tabungan tetap aman, pengeluaran lebih terkontrol, dan kondisi keuangan makin stabil.