M O M S M O N E Y I D
Keluarga

5 Efek Negatif Berteriak pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui

5 Efek Negatif Berteriak pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Merupakan hal yang normal saat orang tua merasa frustasi dengan tingkah laku anak terutama jika mereka berperilaku tidak baik. Namun, selalu ingat bahwa cara Anda mengekspresikan rasa frustasi dan menghadapi situasi memiliki implikasi yang besar pada perkembangan kepribadian dan kesehatan jangka panjang anak.

Jika Anda bersikeras menerapkan tindakan disiplin yang keras seperti berteriak, itu dapat berdampak lebih besar pada anak daripada yang diyakini sebelumnya.

Melansir Healthline, ada studi klinis tentang efek jangka panjang yang ditimbulkan dari kebiasaan berteriak kepada anak. Selengkapnya, inilah 5 efek negatif berteriak pada anak yang perlu orang tua ketahui.

Baca Juga: 4 Teknik Relaksasi Sederhana untuk Membantu Anak Remaja Mengatasi Stres

1. Memperburuk masalah perilaku anak

Anda mungkin berpikir bahwa meneriaki anak dapat memecahkan masalah saat ini atau mencegah mereka berperilaku buruk di masa depan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan berteriak pada anak bisa menciptakan lebih banyak masalah dalam jangka panjang.

Sebuah studi tentang hubungan orang tua-anak menemukan bahwa anak berusia 13 tahun yang sering dimarahi orang tuanya bereaksi dengan meningkatkan perilaku buruk mereka pada tahun berikutnya. Studi lain mengungkapkan bahwa disiplin keras yang datang dari ayah atau ibu tidak memiliki perbedaan yang mana hasilnya sama-sama memperburuk masalah perilaku anak.

2. Mengubah cara otak anak berkembang

Berteriak dan teknik pengasuhan yang keras lainnya dapat mengubah cara otak anak berkembang. Itu karena manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat serta menyeluruh daripada informasi dan peristiwa yang baik.

Satu studi membandingkan pemindaian MRI otak orang-orang yang memiliki riwayat pelecehan verbal orang tua di masa kanak-kanak dengan pemindaian yang tidak memiliki riwayat pelecehan. Hasilnya, terdapat perbedaan fisik yang mencolok di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan bahasa.

3. Menyebabkan depresi

Selain menciptakan perasaan terluka, takut, atau sedih, pelecehan verbal yang dihasilkan dari teriakan orang tua juga memiliki kemampuan untuk menyebabkan masalah psikologis yang lebih dalam dan bisa terbawa hingga anak dewasa.

Dalam studi yang melacak peningkatan masalah perilaku pada anak berusia 13 tahun yang kerap dimarahi orang tua, para peneliti juga menemukan peningkatan gejala depresi. Banyak penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara pelecehan emosional dan depresi atau kecemasan. Adapun gejala semacam ini dapat menyebabkan perilaku yang memburuk dan bahkan bisa berkembang menjadi tindakan yang merusak diri sendiri seperti penggunaan narkoba atau peningkatan aktivitas seksual berisiko.

4. Berdampak negatif pada kesehatan fisik

Pengalaman yang anak miliki saat tumbuh dewasa akan membentuk mereka dalam banyak hal dan beberapa di antaranya mungkin tidak disadari.

Stres di masa kanak-kanak akibat tindakan orang tua yang kasar secara verbal dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu saat anak beranjak dewasa. Penelitian mengungkapkan bahwa stres yang dialami seorang anak bisa memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan fisik mereka.

5. Menyebabkan sakit kronis

Sebuah studi menemukan hubungan antara pengalaman masa kecil yang negatif termasuk pelecehan verbal dan jenis pelecehan lainnya serta perkembangan selanjutnya dari kondisi kronis yang menyakitkan.

Kondisi tersebut termasuk radang sendi, sakit kepala parah, masalah punggung dan leher, serta nyeri kronis lainnya.

Moms, itulah 5 efek negatif berteriak pada anak yang perlu Anda ketahui. Jika Anda merasa sering berteriak dan kehilangan kesabaran pada anak, jangan ragu untuk meminta bantuan. Anda bisa meminta bantuan dari terapis atau orang tua lain untuk memudahkan Anda mengatasi beberapa perasaan negatif sekaligus mengembangkan rencana untuk menghadapinya dengn cara yang lebih sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Hasil Undian BWF Tour Finals 2025, Cek Wakil Indonesia Masuk Grup Mana

Hasil Undian BWF Tour Finals 2025 yang berlangsung Sabtu (13/12) lalu, cek wakil Indonesia masuk grup apa di masing-masing sektor. 

Berikan 6 Kado Self Care Ini untuk Self Reward Diri Sendiri Jelang Natal

Berikut ada beberapa ide kado self care yang bisa diberikan untuk diri sendiri sebagai self reward saat Natal tiba.

Simak Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Senin (15/12)

​IHSG mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan penguatan. Berikut rekomendasi saham pilihan BNI Sekuritas untuk perdagangan Senin (15/12/2025).

Aplikasi Jenius Tawarkan Proteksi Perjalanan Terbaru dari Zurich, Ini Manfaatnya

Bank digital Jenius menawarkan produk proteksi perjalanan terbaru, Zurich Travel Guard dan Zurich Visa Protection di aplikasi Jenius.

IHSG Bergerak di Dua Zona, Ini Saham-saham yang Jadi Top Gainers

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan awal Senin, 15 Desember 2025. ​

Pentingnya Ruang Bermain Anak Di Tengah Pesatnya Era Digital

Aktivitas bermain anak penting untuk kemampuan motorik dan sosial, Buumi buka ruang bermain Playclub di Jakarta.

9 Promo BCA Kuliner Favorit Desember 2025, Shihlin hingga Bakmi GM Harga Spesial

BCA hadirkan promo beragam kuliner favorit selama Desember 2025. Mulai dari Shihlin sampai Bakmi GM ada diskon dan harga spesial.

Harga Emas Antam Hari Ini Senin 15 Desember 2025 Naik

Harga dasar emas batangan Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 2.464.000 Senin (15/12/2025), naik Rp 2.000 dibanding  Minggu (14/12/2025)

IHSG Ada Potensi Naik, Cek Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Senin (15/12)

IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (15/12/2025). Berikut rekomendasi saham BRI Danareksa Sekuritas​​ hari ini.

Purin, Biang Kerok yang Bikin Gejala Asam Urat Makin Parah

Purin jadi biang kerok gejala asam urat makin parah. Orang yang kesulitan memetabolisme purin, lebih baik stop makanan tinggi purin. ​