MOMSMONEY.ID - Bisa membahayakan, ketahui dampak kolesterol tinggi yang tidak segera ditangani pada ulasan berikut ini, yuk.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi masalah yang tidak terdeteksi karena biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak orang merasa sehat meskipun kadar kolesterol mereka sudah berada di level yang berisiko.
Padahal, kolesterol yang tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius jika dibiarkan begitu saja. Melansir dari laman Medical News Today, inilah beberapa dampak kolesterol tinggi yang tidak segera ditangani:
1. Angina (nyeri dada)
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang mengarah pada penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan memicu angina, yaitu nyeri dada yang sering kali terasa lebih parah saat beraktivitas fisik.
Angina merupakan tanda adanya masalah jantung yang lebih besar, seperti penyakit jantung koroner, yang membutuhkan penanganan medis segera.
Baca Juga: Makan Apa biar Kolesterol Turun dengan Cepat? Ini 15 Rekomendasinya
2. Penyakit jantung koroner
Plak yang menumpuk karena kolesterol tinggi dapat mempersempit arteri yang mengalirkan darah ke jantung, sehingga mengurangi pasokan darah dan oksigen ke otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, yang mengarah pada kondisi jantung yang lebih serius.
Penyakit ini terjadi ketika arteri yang memberi makan jantung menjadi tersumbat, sehingga membuatnya kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan. Jika dibiarkan, penyakit jantung koroner bisa berujung pada serangan jantung.
3. Serangan jantung
Serangan jantung adalah salah satu risiko terbesar yang berhubungan dengan kolesterol tinggi. Ketika plak terus menumpuk dalam arteri koroner, kondisi ini dapat memblokir aliran darah ke jantung, sehingga menyebabkan serangan jantung.
Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala penyakit jantung koroner hingga mereka mengalami serangan jantung. Gejala serangan jantung bisa berupa nyeri dada, sesak, nyeri yang menyebar ke lengan atau punggung, mual, keringat dingin, dan sesak napas.
Jika gejala-gejala ini muncul, segera hubungi layanan darurat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: 10 Pengobatan Rumahan yang Efektif Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami
4. Stroke
Kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan stroke, yang terjadi ketika plak yang terbentuk di pembuluh darah pecah dan menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Jika gumpalan ini menyumbat aliran darah ke otak, maka stroke bisa terjadi.
Ada dua jenis stroke yang berhubungan dengan kolesterol tinggi: stroke aterotrombotik, yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah yang menyempit, dan stroke embolik, yang terjadi ketika gumpalan darah bergerak ke otak dan menghalangi aliran darah. Stroke bisa menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian.
5. Penyakit arteri perifer (PAD)
Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD), yang terjadi ketika arteri yang membawa darah ke kaki menyempit. PAD disebabkan oleh penumpukan plak akibat aterosklerosis.
Gejala utama PAD adalah rasa sakit atau kram di kaki saat berjalan atau beraktivitas fisik. Selain itu, orang dengan PAD juga mungkin mengalami lemas, rambut rontok, dan kulit yang tampak halus atau berkilau pada kaki.
Jika tidak ditangani, penyumbatan yang parah bisa mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan gangren, atau bahkan kehilangan anggota tubuh.
Baca Juga: 12 Cara Alami Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi, Mari Coba Terapkan
Nah, itu dia beberapa dampak kolesterol tinggi yang tidak segera ditangani. Kolesterol tinggi tidak dapat diabaikan karena dapat menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi berbagai organ vital.
Menjaga kadar kolesterol dalam rentang yang sehat adalah langkah penting untuk mencegah kondisi-kondisi tersebut. Pola makan sehat, rutin berolahraga, menghindari merokok, dan menjaga berat badan ideal adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengendalikan kolesterol.
Jika kolesterol sudah tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut, yang bisa meliputi perubahan gaya hidup atau penggunaan obat penurun kolesterol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News