AturUang

5 Cara Bijak Berinvestasi di 2025 Tanpa Terjebak FOMO

5 Cara Bijak Berinvestasi di 2025 Tanpa Terjebak FOMO

MOMSMONEY.ID - Investasi tanpa FOMO (fear of missing out) menjadi semakin penting di tahun 2025, terutama di tengah maraknya tren keuangan digital dan rendahnya literasi finansial di kalangan masyarakat. Banyak orang tergoda ikut-ikutan investasi hanya karena viral di media sosial atau didorong rasa takut ketinggalan. Menurut Media Keuangan Kemenkeu, investasi yang bijak harus dilandasi pemahaman, strategi, dan kesadaran akan risiko, bukan sekadar tren sesaat.

Kembali ke tujuan investasi tanpa FOMO

Banyak yang tergoda berinvestasi hanya karena takut terlihat ketinggalan zaman. Padahal, prinsip dasar investasi adalah menyelaraskan langkah dengan tujuan keuangan jangka panjang, bukan mengikuti arus tren. Jika tak ada arah yang jelas, investasi bisa berujung pada penyesalan.

FOMO dalam investasi sering muncul karena pengaruh iklan atau testimoni publik figur yang menggoda. Namun, apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda. Menentukan target investasi secara pribadi akan membantu Anda tetap fokus dan tidak mudah tergoda oleh tren sesaat.

Baca Juga: Berapa Uang yang Harus Disimpan di Usia 30 Tahun? Ini Patokan & Cara Mengejarnya

Sesuaikan investasi dengan kemampuan pribadi

Investasi tanpa FOMO berarti juga mengenali batas kemampuan finansial diri sendiri. Jangan terburu-buru menaruh uang dalam jumlah besar hanya karena ingin cepat untung. Risiko kehilangan dana justru makin besar jika Anda melangkah tanpa perhitungan.

Gunakanlah uang dingin atau dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan pokok harian. Hindari mengorbankan tabungan penting seperti dana pensiun atau pendidikan demi investasi berisiko tinggi. Dengan begitu, keputusan investasi Anda akan lebih rasional dan aman.

Waspadai penipuan berkedok investasi tren

Seiring populernya berbagai instrumen investasi digital, muncul pula berbagai modus penipuan. Banyak yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat, ini patut dicurigai. Tidak ada investasi tanpa risiko.

FOMO sering membuat seseorang lengah dan mudah percaya pada janji-janji palsu. Sebaiknya periksa latar belakang perusahaan dan legalitasnya sebelum menanamkan modal. Ingat, prinsip utama investasi tetap berlaku: semakin tinggi keuntungan yang dijanjikan, semakin besar pula risikonya.

Kendalikan emosi saat berinvestasi tanpa FOMO

Investasi yang baik tidak boleh dikendalikan oleh emosi sesaat. FOMO bisa memicu keputusan impulsif karena pengaruh euforia atau rasa panik. Akibatnya, investor tidak mampu menimbang risiko dengan bijak.

Saat emosi mulai mendominasi, tarik napas dalam-dalam dan kembali ke rencana awal investasi. Baca ulang informasi yang Anda miliki, periksa tren jangka panjang, dan hindari keputusan spontan. Pengendalian emosi akan membantu Anda tetap tenang dan berpikir jernih.

Baca Juga: 6 Pelajaran Uang yang Perlu Diajarkan pada Anak TK di Tahun 2025

Diskusikan investasi dengan orang terpercaya

Investasi tanpa FOMO bukan berarti harus berjalan sendiri. Anda bisa berdiskusi dengan teman, keluarga, atau orang yang lebih paham soal investasi. Masukan dari berbagai sudut pandang bisa membantu Anda mengambil keputusan yang lebih objektif.

Namun, pastikan Anda tidak hanya mendengar satu suara saja. Cari referensi dari berbagai sumber agar pertimbangan Anda lebih matang. Diskusi terbuka juga dapat membuka wawasan tentang risiko yang mungkin belum Anda pikirkan sebelumnya.

Berinvestasi tanpa FOMO di tahun 2025 adalah langkah cerdas untuk menjaga stabilitas keuangan pribadi. Jangan biarkan rasa takut ketinggalan membuat Anda gegabah dalam mengambil keputusan. Ingat, investasi adalah perjalanan jangka panjang yang membutuhkan tujuan jelas, strategi matang, dan pengendalian emosi. Fokuslah pada rencana Anda sendiri, karena yang viral belum tentu vital bagi masa depan Anda.

 

Selanjutnya: Lihat Status Bansos Kemensos Lewat HP & Jadwal Pencairan Terbarunya di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News