MOMSMONEY.ID - Yuk, ketahui beberapa alasan terlalu banyak makan gula tidak baik untuk kesehatan di sini!
Bagi sebagian orang, makanan manis seperti kue, es krim, atau minuman kekinian bisa jadi pelepas stres dan penambah energi.
Namun, di balik rasa nikmat yang membuat ketagihan, gula menyimpan banyak dampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
Sayangnya, konsumsi gula di masyarakat modern cenderung jauh melebihi batas yang direkomendasikan.
Gula tidak hanya ada dalam makanan manis, tetapi juga tersembunyi dalam saus, roti, sereal, hingga makanan kemasan. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa mengundang berbagai penyakit serius.
Baca Juga: 12 Tanda-Tanda Terlalu Banyak Makan Gula yang Harus Anda Waspadai, Apa Saja?
Melansir dari laman Healthline, ini dia beberapa alasan terlalu banyak makan gula tidak baik untuk kesehatan:
1. Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Obesitas terus meningkat di seluruh dunia, dan gula tambahan terutama dari minuman manis jadi salah satu penyebab utamanya.
Minuman seperti soda, jus kemasan, dan teh manis tinggi fruktosa. Jenis gula ini membuat rasa lapar bertambah karena tubuh sulit merasa kenyang.
Studi pada hewan juga menunjukkan fruktosa berlebih bisa menurunkan sensitivitas leptin, hormon yang memberi sinyal kapan harus berhenti makan. Tidak heran minuman manis sangat mudah membuat berat badan naik.
Penelitian pun menghubungkan konsumsi minuman manis dengan obesitas, diabetes tipe 2, serta peningkatan lemak perut yang berbahaya.
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kebiasaan mengonsumsi gula tinggi berkaitan dengan obesitas, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang naik, dan peradangan. Semua ini adalah faktor risiko penyakit jantung, penyebab kematian nomor satu di dunia.
Sebuah studi besar menemukan orang yang banyak makan gula tambahan lebih berisiko terkena penyakit jantung dan stroke. Bahkan hanya satu kaleng soda sudah hampir memenuhi batas harian gula yang disarankan.
3. Memicu Jerawat
Makanan manis dan olahan cepat menaikkan gula darah. Lonjakan ini membuat produksi hormon androgen dan minyak kulit meningkat, serta menimbulkan peradangan yang memicu jerawat.
Studi besar menemukan konsumsi makanan manis, produk olahan, dan susu berkaitan dengan risiko jerawat yang lebih tinggi. Sebaliknya, pola makan rendah gula terbukti bisa membantu mencegah jerawat.
Baca Juga: 12 Daftar Buah Rendah Gula Rekomendasi dari Ahli
4. Menyumbang Risiko Diabetes Tipe 2
Jumlah penderita diabetes terus meningkat dalam 30 tahun terakhir, dan gula jadi salah satu faktor pemicunya. Walau gula tidak langsung menyebabkan diabetes, konsumsi berlebih bisa memicu kenaikan berat badan dan resistensi insulin.
Kondisi ini membuat gula darah terus naik dan akhirnya meningkatkan risiko diabetes. Studi juga menemukan orang yang rutin minum minuman manis lebih berisiko terkena penyakit ini.
5. Berkaitan dengan Risiko Kanker
Obesitas akibat terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Selain itu, gula berlebih menyebabkan peradangan kronis dan resistensi insulin, yang juga berhubungan dengan kanker.
Tinjauan dari puluhan studi menunjukkan konsumsi tinggi makanan dan minuman manis dapat meningkatkan risiko kanker antara 23% hingga 200%, tergantung jenisnya.
6. Mengganggu Kesehatan Mental
Pola makan tinggi gula sering dikaitkan dengan gangguan suasana hati, kecemasan, hingga depresi. Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh peradangan kronis, resistensi insulin, serta terganggunya sistem dopamin di otak.
Studi besar pada pria dan wanita menunjukkan konsumsi gula tambahan yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko depresi.
Baca Juga: 4 Minuman Penurun Gula Darah yang Paling Efektif Menurut Ahli
7. Mempercepat Penuaan Kulit
Gula bisa memicu terbentuknya senyawa bernama AGE (advanced glycation end products) yang merusak kolagen dan elastin, dua protein penting untuk menjaga kulit tetap kencang.
Akibatnya, kulit lebih cepat keriput dan kendur. Dengan kata lain, konsumsi gula berlebih bisa mempercepat penuaan kulit.
8. Mempercepat Penuaan Sel
Di ujung kromosom terdapat telomer yang berfungsi melindungi DNA. Seiring bertambahnya usia, telomer akan memendek. Gaya hidup, termasuk konsumsi gula tinggi, dapat mempercepat proses ini.
Studi menunjukkan anak-anak yang sering minum minuman manis memiliki telomer lebih pendek, tanda bahwa sel mereka menua lebih cepat.
9. Menyebabkan Energi Mudah Drop
Makanan manis memang memberi energi instan, tetapi hanya berlangsung sebentar. Setelah lonjakan gula darah, tubuh mengalami penurunan tajam yang membuat lelah dan lesu.
Analisis penelitian menunjukkan konsumsi gula justru membuat kewaspadaan menurun dan rasa lelah meningkat dalam waktu singkat. Cara lebih sehat untuk menjaga energi stabil adalah mengonsumsi karbohidrat yang kaya serat, dipadukan dengan protein atau lemak.
Baca Juga: Selain Makanan Manis, Ini 5 Penyebab Kadar Gula Darah Tinggi yang Jarang Diketahui
10. Menyebabkan Perlemakan Hati
Fruktosa berlebih diproses langsung oleh hati. Jika terlalu banyak, hati akan mengubahnya menjadi lemak. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
Studi menemukan orang yang rutin minum minuman manis setiap hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
11. Masih Banyak Dampak Lain
Selain yang sudah disebutkan, gula berlebih juga bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal, asam urat, gigi berlubang, hingga penurunan fungsi otak. Beberapa penelitian bahkan mengaitkannya dengan risiko demensia dan Alzheimer.
Itulah beberapa alasan terlalu banyak makan gula tidak baik untuk kesehatan.
Terlalu banyak makan gula tidak hanya menyebabkan berat badan naik, tapi juga berpengaruh pada hampir semua aspek kesehatan, mulai dari jantung, kulit, hati, hingga otak.
Para ahli sepakat bahwa membatasi gula tambahan adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi tubuh dari penyakit kronis.
Selanjutnya: BCA Life Fokus Garap Produk Tradisional jadi Penopang Pendapatan, Ini Strateginya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News