CLOSE [X]
M O M S M O N E Y I D
BisnisYuk

Zoom Rilis Survei Dampak Sistem Kerja Hibrida: Keterlibatan Karyawan Jadi Tantangan

Zoom Rilis Survei Dampak Sistem Kerja Hibrida: Keterlibatan Karyawan Jadi Tantangan
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Setelah pandemi Covid-19 selesai, muncul tren sistem kerja hibrida. Ini adalah sistem kerja yang memungkinkan orang bekerja baik secara online maupaun secara langsung. Namun, apa dampaknya tren kerja hibrida terhadap operasional perusahaan dan kinerja karyawan itu sendiri? 

Platform pertemuan online Zoom, Kamis (22/8), merilis survei mengenai sistem kerja hibrida dalam tajuk Menavigasi Masa Depan Pekerjaan: Perspektif Global tentang Model dan Teknologi Hibrida. Hasil survei menunjukkan enam dari sepuluh pemimpim perusahaan mengakui adanya penurunan keterlibatan atau interaksi (engagement) karyawan dengan sistem kerja hibrida. 

Riset yang diluncurkan dalam acara acara Employee Experience (EX) Summit 2024 Asia Pasifik ini juga menemukan bahwa gaya kerja hibrida yang fleksibel mendominasi sistem kerja di Asia Pasifik dengan 84% perusahaan menerapkan sistem tersebut baik dengan model kerja hibrida (58%) maupun jarak jauh (26%).

Jadi, gaya kerja hibrida lebih disukai, tetapi bentuknya akan berbeda bagi setiap perusahaan. Seiring dengan tren perusahaan yang menyesuaikan gaya kerja mereka untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan karyawannya, produktivitas muncul sebagai prioritas utama. 

87% jajaran eksekutif di Asia Pasifik menjadikan peningkatan produktivitas sebagai pertimbangan utama ketika menentukan gaya kerja yang terbaik bagi perusahaan mereka. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan jumlah pimpinan perusahaan di Amerika Utara (86%) atau Eropa Barat (81%).

Studi ini juga menyimpulkan bahwa karyawan merasa paling produktif dalam lingkungan kerja hibrida, dengan 83% karyawan di Asia Pasifik setuju bahwa mereka dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan saat bekerja secara hibrida atau jarak jauh dibandingkan dengan bekerja di kantor secara fisik. 

Meski dengan alasan berbeda, hal ini membuktikan betapa pentingnya memiliki teknologi yang tepat untuk membuat karyawan tetap saling terhubung, di mana pun mereka berada.

Baca Juga: Apindo Nilai Relaksasi WFH Bakal Tekan Produktivitas Ekonomi

Lebih lanjut, gaya kerja hibrida yang menjadi preferensi para eksekutif dan karyawan, masih menyisakan ruang eksperimen bagi perusahaan di Asia Pasifik untuk menemukan variasi pola kerja hibrida yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Pola kerja hibrida terjadwal (27%) dan fleksibel (19%) hadir sebagai dua bentuk kerja yang paling umum diadopsi di wilayah ini, sementara hanya 13% perusahaan yang mengadopsi gaya kerja hibrida lainnya yang diatur berdasarkan jabatan, lokasi, dan kinerja individu.

Namun, di satu sisi masih banyak upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan engagement karyawan. Enam dari sepuluh eksekutif di Asia Pasifik mengakui adanya penurunan dalam keterikatan karyawan yang dipengaruhi gaya kerja hibrida. 

“Fleksibilitas di tempat kerja tak hanya menjadi semakin lazim di kawasan Asia Pasifik, tetapi juga semakin beragam - mulai dari pengaturan jam kerja fleksibel hingga pengaturan kerja berdasarkan lokasi, peran, atau bahkan bergilir,” ujar Ricky Kapur, Head of Asia Pacific Zoom. 

Ricky juga menyoroti pentingnya kebutuhan akan engagement dan kolaborasi karyawan. Sebab, dengan hadirnya sumber daya manusia (SDM) dari lintas generasi, perusahaan perlu menentukan platform yang tepat untuk menyesuaikan dengan preferensi cara berkomunikasi dan berkolaborasi dari tiap generasi tersebut. 

Krishnakumar CS Senior Vice President dan Chief HR Officer Essar Power, sebuah perusahaan energi asal India, mengatakan implementasi teknologi Workvivo by Zoom telah membantu perusahaanya dalam meningkatkan engagement karyawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Ini 5 Kripto Top Gainers saat Pasar Rebound, MYX Finance Jawaranya

MYX Finance yang melompat 30% menempati puncak kripto top gainers dalam 24 jam terakhir versi coinmarketcap. 

Harga Emas Hari Ini Lanjut Naik Saat Pasar Saham Global Melemah

Harga emas hari ini naik hari kedua, karena kekhawatiran atas valuasi saham teknologi, dan memudarnya ekspektasi pemotongan suku bunga AS.

KAI Catat 11.670 Barang Tertinggal Senilai Rp 12,8 Miliar pada Januari hingga Oktober

PT Kereta Api Indonesia mencatat terdapat 11.670 barang tertinggal dengan nilai estimasi Rp12,88 miliar pada periode Januari-Oktober 2025.

Promo Indomaret Harga Spesial sampai 1 Desember, Nivea Deo-Daia Diskon hingga 35%

Promo Indomaret Harga Spesial Periode 18 November-1 Desember 2025. Cek dan manfaatkan untuk belanja hemat.

Ipar Adalah Maut dan 6 Film Perselingkuhan Terpopuler dari Dalam dan Luar Negeri

Jadi isu populer di hubungan romantis, ada beberapa film yang angkat cerita tentang perselingkuhan dari dalam dan luar negeri.​

Promo Es Krim Alfamart 16-30 November 2025, Campina Shine Muscat Beli 3 Rp 10.000

Cek promo es krim Alfamart Carnaval Ice Cream periode 16-30 November 2025 untuk borong es krim favorit Anda.

Fitur Aplikasi UmHajGo Bantu Perjalanan Umrah dan Haji Tanpa Ribet

Jemaah yang melancong mandiri temui tantangan terkait logistik dan keselamatan di area padat di Tanah Suci, aplikasi UmHajGo bisa menjadi solusi.

Hasil Australian Open 2025 Hari Ini, 7 Wakil Indonesia Melenggang ke 16 Besar

Hasil Australian Open 2025 Babak 32 Besar hari kedua Rabu (18/11), tujuh wakil Indonesia melenggang ke babak 16 besar.

Cara Mengunggah Video Satu Menit ke Facebook Story, Intip Panduannya di sini!

Ternyata ada cara mengunggah video satu menit ke Facebook story lo. Anda bisa melakukannya dengan memotong video jadi beberapa klip.

Kumpulan Promo Chatime Periode November 2025, Minuman Favorit Mulai Rp 13.000-an Saja

Selama November 2025, Chatime hadirkan beragam promo spesial. Minuman favorit untuk sendiri hingga rame-rame mulai harga belasan ribu saja.