Bugar

Waspadai! Ini Alasan DBD Sangat Berbahaya dan Bisa Berakibat Fatal pada Anak

Waspadai! Ini Alasan DBD Sangat Berbahaya dan Bisa Berakibat Fatal pada Anak

MOMSMONEY.ID - Inilah beberapa alasan kenapa DBD sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal pada anak jika tidak ditangini dengan tepat.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. 

Demam berdarah atau juga dikenal dengan demam dengue merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh pengidapnya menjadi sangat tinggi. 

Gejalanya adalah sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata.

Penyakit yang ditularkan nyamuk ini tidak boleh dianggap remeh, karena bisa berakibat fatal. 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, berikut beberapa poin alasan, mengapa demam berdarah bisa berakibat fatal, antara lain:  

Baca Juga: Selain Merelaksasi, Ini Sederet Manfaat Teh Mawar untuk Kesehatan Tubuh

1. Gejala yang beragam dan “mengikis” tubuh

Hal yang sering orang lupakan mengenai demam berdarah adalah, penyakit ini merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk. 

Gejala DBD tergolong yang parah bisa membuat kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening. 

Selain itu membuat muntah-muntah disertai darah, pendarahan gusi dan hidung, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut. 

2. Fase kedua adalah fase kritis

Fase yang kedua adalah fase kritis. Sering kali pada fase inilah terjadinya kesalahan penanganan pada demam berdarah. Pada fase ini, demam akan turun ke suhu yang normal. 

Pada saat suhu tubuh turun, justru pembuluh darah mengalami kebocoran dengan efek munculnya tanda-tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya. 

Organ lain juga bisa mengalami pendarahan seperti terjadinya mimisan, atau pun perdarahan saluran cerna. Bintik merah pada kulit juga muncul pada fase ini. 

Baca Juga: Suka Makan Yogurt? Ini Waktu Terbaik Mengonsumsi Yogurt Moms

3. Fase penyembuhan bukan berarti sembuh

Fase kritis akan berakhir yang ditandai dengan suhu tubuh yang normal, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. 

Selain itu, nafsu makan bisa kembali naik dan bintik merah akan berkurang.

Tapi, diagnosis dokter tetap diperlukan untuk menentukan apakah benar fase kritis sudah dilewati. 

Selain demam berdarah, penting juga untuk tidak menyepelekan gejala atau keluhan tentang kesehatan apapun. 

DBD pada anak mungkin bisa membingungkan para orang tua, namun pengetahuan ini perlu diketahui agar bisa menanganinya dengan tepat.

Namun, jangan panik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar DBD pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Itulah beberapa alasan kenapa DBD sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal pada anak jika tidak ditangini dengan tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News