AturUang

Waspada Jual Beli Rekening Bank yang Meningkat di Tahun 2025

Waspada Jual Beli Rekening Bank yang Meningkat di Tahun 2025

MOMSMONEY.ID - Jual beli rekening bank semakin marak terjadi di tahun 2025, terlebih digunakan untuk kejahatan seperti judi online, penipuan, hingga pencucian uang. 

Menurut OCBC, praktik ini bukan hanya ilegal, tetapi juga sangat berbahaya bagi pemilik rekening yang terlibat. Oleh karena itu, penting untuk memahami modus jual beli rekening bank serta risiko hukum dan keamanan yang menyertainya.

Modus jual beli rekening bank yang semakin berkembang

Pelaku jual beli rekening bank memiliki berbagai cara untuk menipu korban agar menyerahkan akses ke rekening mereka. Salah satu cara paling umum adalah dengan menawarkan imbalan uang tunai kepada korban sebagai kompensasi.

Dalam beberapa kasus, pelaku meminta korban membuka rekening baru dan menyerahkan seluruh akses, seperti kartu ATM, PIN, dan buku tabungan. Akses ini kemudian digunakan untuk menampung hasil kejahatan, membuat rekening tampak legal padahal terlibat aktivitas ilegal.

Baca Juga: 5 Cara Menghasilkan Uang di YouTube pada 2025 yang Perlu Anda Coba Sekarang

Penawaran imbalan uang jadi trik klasik para pelaku

Modus penipuan dengan menawarkan imbalan uang tunai masih sering terjadi dalam jual beli rekening bank. Korban diminta untuk membuka rekening baru, lalu menyerahkan seluruh akses kepada pelaku.

Pelaku biasanya menyamar sebagai pihak yang membutuhkan rekening untuk "bisnis" dan menjanjikan keuntungan instan. Padahal, rekening tersebut akan digunakan untuk transaksi mencurigakan atau menampung hasil kejahatan.

Pembelian rekening aktif rawan disalahgunakan

Tidak sedikit pelaku yang langsung membeli rekening aktif milik seseorang dengan dalih kebutuhan mendesak. Setelah mendapatkan akses, rekening itu disalahgunakan untuk menampung dana hasil tindak pidana.

Korban, dalam hal ini pemilik awal, bisa saja tidak menyadari bahwa datanya sudah masuk dalam sistem pelaku kejahatan. Ketika kasus terungkap, pihak berwenang tetap bisa menyeret pemilik awal karena nama rekening masih tercatat atas namanya.

Baca Juga: Tren Berbelanja Meningkat di 2025, Kenali Penyebab dan Cara Cerdas Mengatasinya

Transaksi mencurigakan jadi sinyal bahaya

Tanda-tanda rekening digunakan untuk kejahatan bisa dilihat dari transaksi keuangan yang mencurigakan. Misalnya, muncul transfer dana dalam jumlah besar dari pihak yang tidak dikenal.

Jika hal ini terjadi, bisa jadi rekening telah dimanfaatkan sebagai rekening penampungan. Pemilik sah sering kali tidak menyadari hal ini hingga mendapat panggilan dari pihak berwenang atau rekeningnya diblokir.

Risiko hukum bagi pemilik rekening sangat besar

Pemilik rekening bank yang menjual atau memberikan akses ke rekeningnya berisiko menghadapi jeratan hukum. Bila terbukti rekening digunakan untuk kejahatan, pemilik tetap bisa dimintai pertanggungjawaban.

Hukum memandang pemilik rekening sebagai pihak yang ikut serta, meskipun mengaku tidak tahu-menahu soal aktivitas ilegal tersebut. Konsekuensinya bisa berupa proses hukum panjang hingga pidana penjara.

Baca Juga: Gaya Hidup Hemat di 2025: Cerdas Mengelola Keuangan dan Memperhatikan Kebebasan Finansial

Masuk daftar hitam bank hingga data pribadi bocor

Rekening yang terlibat kejahatan akan diblokir dan pemilik bisa masuk daftar hitam bank nasional. Artinya, pemilik tidak akan bisa lagi membuka rekening baru di berbagai institusi keuangan.

Lebih buruk lagi, data pribadi yang pernah diserahkan ke pelaku bisa disalahgunakan untuk kejahatan lain. Ini membuka celah pencurian identitas dan risiko keamanan digital yang serius.

Pembeli rekening juga tak luput dari jeratan hukum

Menggunakan rekening atas nama orang lain untuk kejahatan juga berujung pada sanksi pidana. Regulasi yang berlaku menjerat semua pihak yang terlibat, termasuk pembeli rekening palsu.

Jika terungkap, bank akan langsung memblokir rekening yang diperjualbelikan. Dana yang ada dalam rekening pun bisa disita sebagai barang bukti kejahatan.

Baca Juga: Sebelum Berinvestasi di tahun 2025, Pastikan Keuangan Anda Aman dan Nyaman dengan Cara Ini

Tips menghindari praktik jual beli rekening bank

Agar terhindar dari jual beli rekening bank, jangan pernah tergiur dengan imbalan uang untuk menyerahkan akses rekening. Modus ini seringkali tampak mudah dan menggiurkan, tapi membawa risiko besar.

Selalu jaga kerahasiaan data pribadi seperti KTP, PIN, dan informasi perbankan lainnya. Jika ada aktivitas mencurigakan pada rekening, segera laporkan ke pihak berwenang agar tidak terlibat lebih jauh dalam kejahatan.

Bahaya jual beli rekening bank tak bisa disepelekan

Jual beli rekening bank di tahun 2025 menjadi ancaman serius yang menyasar masyarakat luas. Praktik ini tak hanya merugikan secara finansial, tapi juga membawa risiko hukum bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan mengenali modus dan bahaya jual beli rekening bank sejak dini, Anda bisa melindungi diri dan orang terdekat dari jerat kejahatan digital yang terus berkembang

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham Emiten Erajaya Grup Usai Rilis Kinerja Kuartal I-2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News