M O M S M O N E Y I D
Keluarga

Ubi vs Kentang, Ini lo Jenis Karbohidrat yang Baik untuk Penderita Diabetes

Ubi vs Kentang, Ini lo Jenis Karbohidrat yang Baik untuk Penderita Diabetes
Reporter: Raissa Yulianti  |  Editor: Raissa Yulianti


MOMSMONEY.ID - Bagi penderita diabetes, bolehkah mengonsumsi ubi dan kentang? Manakah di antara ubi dan kentang yang lebih aman penderita diabetes konsumsi? Mari simak jawabannya.

Ubi dan kentang merupakan sumber karbohidrat yang berasal dari tanaman umbi-umbian. Keduanya kerap dimanfaatkan sebagai menu diet yang baik.

Baca Juga: Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah dalam Dunia Kuliner

Perbedaan ubi dan kentang

1. Asal tumbuhan

Meski sama-sama tergolong jenis umbi-umbian, namun kentang dan ubi ternyata berasal dari tumbuhan yang berbeda.

Ubi berasal dari keluarga Morning Glory, Convolvulaceae. Sementara kentang berasal dari keluarga Nightshades atau Solanaceae.

Ubi jalar biasanya memiliki kulit berwarna coklat dan daging berwarna oranye. Tersedia juga varietas berwarna ungu, kuning, dan merah.

Sementara kulit kentang memiliki varietas coklat, kuning, hingga merah, serta daging yang berwarna putih atau kuning.

Baca Juga: Perbedaan Daging Merah vs Daging Putih, Mana yang Kandungan Nutrisinya Lebih Tinggi?

2. Kandungan gula

Kandungan gula pada ubi dan kentang cukup berbeda. Sesuai dengan rasanya, kandungan gula pada ubi jauh lebih tinggi daripada yang terdapat dalam kentang.

Mengutip dari Nutritics, ubi rebus mengandung gula 14 kali lebih tinggi dibandingkan kentang rebus. Dalam 100 gram ubi & kentang, ubi mengandung 11,6 gram gula, sedangkan kentang hanya 0,8 gram saja.

Adapun mayoritas gula dalam ubi berasal dari sukrosa, sedangkan glukosa & fruktosanya termasuk minoritas.

Perbedaan Ubi vs Kentang
Perbedaan Ubi vs Kentang

Baca Juga: Perbedaan MSG vs Garam: Rasa, Kandungan, hingga Pengaruh pada Tubuh

3. Indeks Glikemik

Ubi dan kentang memiliki Indeks Glikemik (IG) yang berbeda. Indeks Glikemik, melansir dari Healthline, merupakan ukuran bagaimana makanan dapat memengaruhi gula darah seseorang.

Makanan dengan IG 70 atau lebih dapat sebabkan peningkatan gula darah lebih cepat dibandingkan dengan makanan yang mengandung IG sedang berukuran 56-69, ataupun IG rendah berukuran 55 atau kurang dari itu.

Meski bergantung pada jenis & proses memasaknya, namun diperkirakan ubi jalar memiliki Indeks Glikemik sebesar 44-94.

Sementara Indeks Glikemik kentang diperkirakan sebesar 89-111, begantung pada jenisnya.

Melansir Healthline, orang yang menderita diabetes wajib membatasi makanan tinggi Indeks Glikemik. Sehingga seringkali disarankan oleh para ahli agar penderita diabetes memilih ubi jalar daripada kentang.

Baca Juga: Perbedaan Salted Butter vs Unsalted Butter, Jenis Mentega untuk Segala Masakan

Kentang rebus
Kentang rebus

Baca Juga: Nasi Padang vs Nasi Kapau: Beda Isian Menu, Rasa, hingga Tata Letak Masakan

4. Nutrisi dan Vitamin

Melansir dari Insider, ubi jalar mengandung nutrisi & vitamin jauh lebih banyak dibandingkan kentang.

Berbagai nutrisi & vitamin yang dimaksud termasuk juga vitamin A, vitamin C, dan antioksidan.

Adapun keunggulan kentang dibandingkan ubi jalar seperti lebih tinggi akan potassium, pati, dan protein.

Baca Juga: Sparkling Water vs Air Soda, Inilah Perbedaan 2 Jenis Minuman Berkarbonasi

Ubi vs Kentang, Mana yang Cocok untuk Diet?

Ubi maupun kentang sangat cocok dijadikan makanan untuk diet. Hanya saja dengan catatan jika cara penyajiannya bukan digoreng.

Sebuah penelitian kecil dari Journal of American College of Nutrition yang dikutip melalui Everyday Health mengenai pria & wanita obesitas yang mengonsumsi makanan rendah kalori menunjukkan, kentang tidak menyebabkan bertambahnya berat badan, jika disajikan dengan cara direbus & dikukus.

Itu dia perbedaan antara ubi dan kentang. Jika ingin diet, maka keduanya baik dikonsumsi. Namun, jika Anda penderita diabetes, lebih disarankan untuk mengonsumsi ubi jalar karena indeks glikemiknya yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Bukan Sekadar Panjang Umur, Ini Tips Perawatan Usia Lanjut agar Tetap Berkualitas

​Pendekatan perawatan berbasis energi dan regenerasi sel menjadi salah satu fokus SAÉ Clinique dalam mendukung kesehatan usia lanjut.

Daftar Top Series 2025 Versi IMDb, Ada The White Lotus hingga Squid Game

Selain merilis top film di tahun 2025, IMDb juga merilis daftar serial teratas di tahun ini yang meraih popularitas tinggi.

Ini 10 Kereta Jarak Jauh Favorit Selama Nataru

KAI mencatat sepuluh kereta api jarak jauh dengan jumlah pelanggan tertinggi selama periode nataru.    

Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 27 Desember 2025 Naik

Harga dasar emas batangan Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 2.605.000 Sabtu (27/12/2025), naik Rp 16.000 dibanding harga Jumat (26/12/2025).

IMDb Rilis Top Film 2025, Tonton Semua Judul Film Terbaik di Sini

IMDb baru saja merilis daftar film terbaik atau top film di tahun 2025. Berikut ini daftar judul film-filmnya.

Ada Virgo, Ini 4 Zodiak yang Diprediksi Kaya Raya di Tahun 2026

Ada 4 zodiak yang diprediksi kaya raya di tahun 2026. Cari tahu di sini, berikut MomsMoney bagikan daftarnya.

6 Mitos Tentang Diabetes, Benarkah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Manis?

Ada 6 mitos tentang diabetes yang paling umum dan tidak boleh Anda percaya. Cari tahu di sini, berikut informasinya.

8 Manfaat Minum Teh Sereh untuk Kesehatan Tubuh, Cek yuk!

Ada sejumlah manfaat minum teh sereh untuk kesehatan tubuh, lho. Apa sajakah itu?                       

Promo Hore Gajian di CFC, 2 Paket Hemat Mulai Rp 40 Ribuan sampai 31 Desember

CFC hadirkan promo Hore Gajian sampai 31 Desember 2025 saja. Tersedia 2 paket hemat untuk makan berdua mulai Rp 40.000-an.

Sering Dikonsumsi, Ini 7 Makanan yang Diam-Diam Picu Tekanan Darah Naik

Sederet makanan ini sering dikonsumsi sehari-hari yang ternyata berdampak negatif. Kandungan gula dan lemaknya bisa meningkatkan tekanan darah.