BisnisYuk

TP-Link Genjot Segmen B2B dan IoT, Targetkan Pertumbuhan Jangka Panjang

TP-Link Genjot Segmen B2B dan IoT, Targetkan Pertumbuhan Jangka Panjang

MOMSMONEY.ID - TP-Link Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis dari segmen business-to-business (B2B) dan internet of things (IoT), seiring upaya memperluas pasar di luar perangkat jaringan konsumen.

Managing Director TP-Link Indonesia Orlando Ma menyebut pasar Indonesia sangat strategis, baik untuk produk konsumen maupun solusi bisnis.

"Secara umum, kami membagi pasar jaringan menjadi dua: segmen 2C (to consumer) dan 2B (to business). Untuk segmen 2C, kami sudah lama menjadi pemain utama di Indonesia," ujar Orlando, dalam siaran pers Senin (14/7).

Ia menambahkan, selama tiga hingga lima tahun terakhir, TP-Link mulai serius membangun tim dan memperkenalkan solusi baru di segmen 2B.

Saat ini, sebagian besar pendapatan TP-Link di Indonesia masih berasal dari produk rumah tangga. Namun, perusahaan ini mulai mendorong pertumbuhan di sektor korporasi dan penyedia layanan dengan memperluas portofolio dan membangun kemitraan strategis.

Baca Juga: GoTo Impact Foundation Dampingi Petani Koping di Malang Gunakan IoT dan AI

"Kami melihat B2B adalah kekuatan yang akan mendorong perusahaan ke level berikutnya," kata Orlando.

Untuk mendukung transformasi tersebut, TP-Link terus memperkuat hubungan jangka panjang dengan mitra serta menghadirkan solusi teknologi terbaru, termasuk Wi-Fi 7.

TP-Link juga mengklaim sebagai perusahaan pertama yang meluncurkan solusi lengkap Wi-Fi 7 untuk konsumen, B2B, dan service provider.

"Menjaga kedekatan dengan pelanggan lewat inovasi adalah fondasi utama bisnis kami," tegas Orlando.

Selain B2B, TP-Link juga memperbesar fokus pada sektor smart home dan perangkat IoT. Permintaan yang meningkat untuk solusi rumah pintar dinilai menjadi peluang bisnis jangka panjang.

"Kami siapkan tim berbeda khusus untuk menangani lini produk ini, dan menjalin kerja sama dengan banyak KOL untuk membangun awareness," tutur Orlando.

Baca Juga: Rabit Smart Home Gandeng Tuya Kembangkan Solusi IoT untuk Sektor B2B2C dan Smart City

Di sisi distribusi, kanal penjualan tradisional masih mendominasi dengan volume penjualan 5–7 kali lebih besar dibanding kanal daring. Namun, pertumbuhan e-commerce disebut sangat cepat dan kini menjadi salah satu fokus pengembangan.

"Target kami, dalam tahun ini kontribusinya bisa meningkat signifikan," jelasnya.

Melihat kondisi pasar Indonesia, TP-Link menilai karakter geografis dan jaringan distribusi yang tersebar menjadi tantangan sekaligus keunggulan.

"Kami tidak punya jaringan ritel nasional besar seperti di Australia. Di Indonesia, kami banyak bekerja sama dengan master dealer dan distributor di berbagai kota," ungkap Orlando.

Hadir sejak 2007, TP-Link telah menjual lebih dari 40 juta unit perangkat di Indonesia. Perusahaan ini juga telah meluncurkan lini solusi seperti Omada untuk jaringan bisnis, VIGI untuk sistem pengawasan, Tapo untuk smart home, dan Aginet untuk ISP lokal. 

"Kami ingin TP-Link menjadi brand yang dirasakan dekat, seperti brand lokal,” pungkas Orlando.

Selanjutnya: Bitcoin Tembus US$120.000, Pemula Wajib Tahu Cara Investasi Aset Kripto Resmi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News