MOMSMONEY.ID – Dalam mendukung transaksi transaksi keuangan di dunia pendidikan, perbankan syariah turut bekerjasama dengan sekolah-sekolah Islam. Salah satunya, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggandeng Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia (JSIT).
Ekosistem pendidikan merupakan salah sektor yang menjadi fokus Bank Muamalat. Terlebih, sektor pendidikan Islam meningkatkan daya saing pendidikan nasional dan tidak mudah digantikan komponen impor.
Untuk itu, Bank Muamalat menyediakan solusi keuangan syariah yang terintegrasi dengan sistem keuangan digital. Bagi sekolah, transaksi keuangan menjadi lebih mudah dengan keleluasaan bertransaksi melalui cash management system Madina.
Baca Juga: DPLK Bank Muamalat Syariah Bidik Nasabah Korporasi dan Individu
Anggota JSIT Indonesia juga dapat memanfaatkan school platform, pembiayaan sekolah, pembiayaan rumah, pembiayaan multiguna, Tabungan iB Hijrah Wadi'ah dengan fitur bebas biaya transaksi, Tabungan iB Hijrah Rencana untuk wali murid menyiapkan dana pendidikan, dan Tabungan Simpel untuk para siswa. Bank Muamalat juga memfasilitasi pendaftaran haji serta menawarkan paket ibadah umrah yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah, guru, karyawan sekolah, wali murid.
Sinergi Bank Muamalat dan JSIT Indonesia dilakukan melalui menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU). Ke depan, 2.738 sekolah Islam terpadu di bawah koordinasi JSIT Indonesia dari TK hingga SMA bisa menjalin kerja sama langsung serta memanfaatkan produk dan layanan perbankan syariah milik Bank Muamalat.
Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono mengatakan, kolaborasi ini akan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Nota Kesepahaman ini juga membuka kolaborasi JSIT Indonesia dengan Muamalat Institute untuk pengembangan edukasi dan Baitulmaal Muamalat untuk layanan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf).
Baca Juga: Bank Muamalat Tawarkan Bebas Biaya Transfer BI-Fast untuk Tabungan Wadiah
Selanjutnya: Kemenkeu Minta Penambahan Anggaran, Pagu Indikatif Jadi Rp 52,01 triliun pada 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News