MOMSMONEY.ID – Siapa yang tidak mau merdeka secara finansial sejak muda hingga hari tua nanti? Nah, kemerdekaan finansial mampu diraih ketika setiap orang menata keuangan sejak dini, memanfaatkan peluang investasi, dan memiliki perlindungan untuk rencana finansial. Ketiga hal ini memungkinkan setiap orang mendapat kesempatan untuk “mengibarkan bendera” kemerdekaan finansialnya sendiri, bahkan sebelum usia pensiun.
Hanya saja, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) lewat laporan Statistik Penduduk Lanjut Usia 2023, terdapat sekitar 53,9% lansia di Indonesia masih aktif bekerja karena ketidakmampuan finansial dan hanya 5% masyarakat lansia yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya lewat uang pensiun. Tidak hanya itu, di masa rentan ini juga hanya sedikit lansia yang memiliki perlindungan finansial dalam bentuk tabungan.
Kemerdekaan finansial itu ketika seseorang memiliki kebebasan dalam memilih gaya hidup yang diharapkan, misalnya bebas dari utang, punya tempat tinggal menetap, punya dana darurat, punya asuransi, bisa hidup tanpa bekerja, sehat secara fisik, mental, dan finansial.
Untuk mencapai kemerdekaan finansial, menurut certified financial planner, Annisa Steviani ada tiga komponen yang harus dipenuhi.
- Yang pertama adalah aset yang dikumpulkan dan diinvestasikan di usia produktif.
- Yang kedua adalah pendapatan pasif yang dihasilkan dari investasi dan digunakan di masa pensiun.
- Dan yang ketiga dan paling penting adalah asuransi yang akan memberikan perlindungan untuk aset yang dimiliki.
Untuk memenuhi ketiga komponen penting ini, tahapan pengelolaan keuangan yang tepat dapat dimulai dari memenuhi kebutuhan dasar termasuk persiapan asuransi dan dana darurat, manajemen utang, membangun aset, dan menjaga harta untuk diwariskan nantinya. Ini adalah beberapa tahapan penting dalam menjaga stabilitas keuangan sesuai kebutuhan dan mencapai kemerdekaan finansial.
Beberapa langkah pesiapan dan pengelolaan finansial yang harus dilakukan sesuai dengan siklus hidup dan keuangan manusia, dimulai dari:
1. Usia Produktif (20-50 tahun)
Pengeluaran bulanan maupun tahunan harus dirincikan dan dibagi sesuai dengan skala prioritas dan skema pembayaran yang telah dipilih. Selain memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pastikan cash flow yang positif dan penghasilan dialokasikan untuk dana darurat, dana pendidikan anak, dana pensiun, asuransi dari kantor/perusahaan, dan belajar berinvestasi dan berbisnis yang dapat menjadi peluang tambahan penghasilan.dan passive income di masa pensiun nanti.
Belajar berinvestasi pada instrumen yang dapat memberikan return. Misanya: deposito dengan bunga investasi sekitar 4% per tahun dan SBN dengan bunga investasi 6% per tahun. Dengan berinvestasi, Anda sedang membangun aset yang dapat mendukung kemerdekaan finansial di masa depan. Selain itu, strategi investasi dapat bermacam-macam sesuai tujuan dan kebutuhan masing-masing kembali. Namun, sebagai contoh saja.
- Bagi Anda yang ingin investasi untuk jangka pendek (1-3 tahun) dengan tujuan untuk dana darurat dan uang sekolah anak, maka kamu dapat menyimpan penghasilan di tabungan dan reksadana pasar uang.
- Bagi Anda yang memiliki rencana investasi jangka menengah (3-5 tahun) dengan tujuan untuk mencapai S2/S3, rumah kedua, dan menjalankan ibadah suci, maka kamu dapat menyimpan uangmu di reksa ana pendapatan tetap.
- Selain itu, jika Anda ingin berinvestasi jangka panjang (> 5 tahun) dan ditujukan untuk dana pensiun, modal bisnis, financial freedom, maka keuangan dapat disimpan di reksadana saham/ETF, saham, dan bisnis.
Baca Juga: 5 Cara Terbukti Mengubah Penghasilan Kelas Menengah Menjadi Jutawan
2. Usia Jelang Pensiun (50-58 tahun)
Dengan persiapan tabungan dan investasi yang telah disisihkan secara disiplin di masa produktif, kondisi finansial akan lebih stabil di usia jelang pensiun. Namun, penghasilan masih tetap harus disisihkan untuk dana pensiun. Selain itu proteksi seperti asuransi kesehatan masa tua dapat menjaga kestabilan finansial di tengah risiko penyakit yang semakin meningkat di rentang usia ini.
Di usia ini, Anda juga dapat menyiapkan perlindungan seperti asuransi jiwa sebagai persiapan warisan.
3. Usia Pensiun (>60 tahun)
Di masa ini, semua tabungan dan hasil investasi sudah dapat dirasakan. Anda juga dapat menghidupi diri dari passive income. Penghasilanmu di masa pensiun misalnya dapat diterima dari usaha properti seperti rumah kontrakan, kost-kostan, kios di pasar/ruko, usaha yang sudah berjalan dan bukan baru dirintis, serta deposito, Surat Berharga Negara, dan DPLK.
Pada periode usia pensiun, Anda juga sudah mulai merencanakan pembagian warisan bagi anak-anak Anda.
Kunci utama dalam meraih kemerdekaan finansial adalah dengan mengalokasi keuangan dengan perencanaan dan pembagian yang tepat, membangun aset dengan berinvestasi dan menabung, dan memiliki perlindungan asuransi yang mampu menjaga kestabilan finansial meski adanya risiko tak terduga. Dengan menentukan tujuan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang, mendiskusikan strategi pengelolaan, dan menerapkan langkah pengelolaan secara disiplin, kemerdekaan finansial dapat diraih siapapun di masa yang akan datang.
Baca Juga: Ini Tips Memilih Perlindungan untuk iPhone yang Bisa Anda Pertimbangkan
Selanjutnya: Cuti Bersama Senin 18 Agustus 2025, Kantor Cabang BCA Masih Libur Dari Operasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News