AturUang

Ajari Anak Mengatur Uang Saku Sejak Usia 7 Tahun, Ini Tipsnya!

Ajari Anak Mengatur Uang Saku Sejak Usia 7 Tahun, Ini Tipsnya!

MOMSMONEY.ID – Sejak dini, anak-anak perlu dibekali dengan keterampilan dalam mengelola keuangan. Salah satu cara paling awal adalah mengatur uang saku untuk sekolah. Dengan life-skills yang memadai terkait manajemen uang saku, akan terbangun money habit yang sehat.

Misalnya, mulai dari mengatur pengeluaran, cara berhemat, serta kebiasaan menabung. Anak juga merasa perlu untuk memiliki tabungan pendidikan demi keberlangsungan hidup di masa depan.

Banyak kasus terjadi di mana anak-anak tak henti merongrong orang tua agar dibelikan barang tertentu, tanpa peduli terhadap kondisi keuangan orang tua. Di sinilah perlunya untuk mengenalkan cara mengelola uang saku anak, termasuk prinsip menahan keinginan diri. Tanpa itu, bukan mustahil perilaku merongrong itu akan terbawa hingga si anak dewasa kelak.

Para orang tua mungkin sudah menyadari tentang pentingnya mengenalkan uang dan pengelolaan keuangan pada anak-anak. Namun, tidak sedikit yang masih bingung kapan waktu yang tepat mulai mengenalkan pengelolaan uang pada anak dan bagaimana caranya.

Sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Cambridge University menyebutkan bahwa anak usia sekolah dasar, sekitar 7 tahun, sudah mulai  bisa diajarkan mengenai konsep uang dan pengelolaannya dari hal yang paling sederhana. Para orang tua bisa mulai memperkenalkan konsep tersebut melalui manajemen uang saku dan persiapan tabungan pendidikan anak. 

Baca Juga: Manulife Berikan Strategi Atur Uang biar Punya Tameng Keuangan yang Mantap

Untuk itu, Asuransi Manulife telah merangkum bagaimana mengatur manajemen uang saku, orang tua dapat mulai mengajarkan beberapa hal sebagai berikut:

1.           Pertama, uang adalah alat tukar penting yang memiliki value tertentu serta perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Seseorang harus bekerja untuk bisa menghasilkan uang. Misalnya, orang tua bisa menyampaikan kepada anak bahwa uang saku akan ia peroleh bila rajin pergi ke sekolah. Selain itu, dengan memberi pemahaman bahwa uang diperoleh lewat kerja keras, anak bisa belajar menghargai uang dan menerapkan tips berhemat. 

2.           Kedua, mengelola uang dengan tepat akan membantu seseorang memenuhi kebutuhan di masa depan dengan lebih  baik dan terencana. Misalnya, anak ingin memiliki mainan tertentu yang harganya cukup mahal. Orang tua bisa mengajak anak memulai rencana pengumpulan uang dengan menyisihkan sebagian uang saku yang ia terima. Melalui cara itu, anak belajar untuk mengelola uang, mengenal konsep menabung, dan belajar menunda reward serta menghindari tindakan belanja impulsif.

3.           Ketiga, manajemen uang saku menurut pos kebutuhan akan membuat manfaatnya lebih luas. Ajak anak untuk berhemat dengan membuat perencanaan pemakaian uang saku menurut skala prioritas. Sebagai contoh, untuk kebutuhan transportasi ke sekolah, jajan di kantin hingga mendorong anak menyiapkan pos bersedekah dari uang saku. Melalui cara ini, anak akan meyadari bahwa uang yang dikelola secara baik akan lebih banyak manfaatnya.

4.           Keempat, dalam tips berhemat, durasi pemberian uang saku juga penting untuk diperhatikan. Orang tua bisa memberikan durasi pemberian uang saku yang lebih panjang agar anak bisa belajar mengelola uang saku. Misalnya, uang saku diberikan mingguan di mana hal itu akan mendorong anak memiliki perencanaan keuangan agar uang saku tetap cukup digunakan sampai akhir pekan. 

Dengan memberikan bekal pemahaman yang memadai mengenai konsep uang dan life-skills menyangkut perencanaan keuangan hingga strategi menghasilkan uang, anak akan berpeluang lebih besar untuk melanjutkan perencanaan dan kebiasaan keuangan yang baik ketika sudah dewasa kelak.

Baca Juga: 6 Kesalahan saat Parkir yang Bisa Berujung pada Kerugian Waktu dan Uang

Selanjutnya: Perkuat Struktur Permodalan, Bank BJB Syariah Mematangkan Persiapan IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait