InvesYuk

Strategi Link Net Hadapi Persaiangan Ketat ISP di Indonesia

Strategi Link Net Hadapi Persaiangan Ketat ISP di Indonesia

MOMSMONEY.ID - Persaingan di industri penyedia layanan internet atau Internet Service Provider (ISP) semakin ketat setelah layanan internet milik Elon Musk, Starlink hadir di Indonesia. Meski begitu, Link Net yakin bisa menjaga kesetiaan pelanggan dengan fokus menjaga elemen customer experience yang positif. 

 
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2023, sebanyak 40,2% responden menyebut tingkat persaingan ISP cukup tinggi. Rinciannya, 29,7% responden menyebut persaingan di industri ini berada di tingkat tinggi. Sedangkan,  27,2% responden menyebut persaingan  tinggi sekali dan hanya 2,9% yang menganggap persaingan ISP rendah.
 
Pada survei yang sama, industri layanan internet (ISP) mengalami kendala yaitu infrastruktur, baik dari biaya pemasangan dan pemeliharaan yang tinggi (23,8%, hingga sulitnya infrastruktur menjangkau akses layanan terutama yang berada di daerah remote dan rural (23,4%).
 
Ronald Chandra Lesmana, Chief Sales & Marketing Officer PT Link Net Tbk mengatakan saat ini semakin banyak pelaku usaha dan pembuat kebijakan mendukung digitalisasi serta layanan internet. Kehadiran teknologi atau pemain baru pun jadi tidak terhindarkan. 
 
"Kondisi persaiangan di industri ISP jadi memacu semua operator termasuk Link Net untuk terus berinovasi," kata Ronald. 
 
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan kesetiaan mereka, Ronald mengatakan fokus menghadirkan customer experience yang positif dalam setiap tahapan serta menghadirkan nilai lebih dalam layanan Link Net. 
 
Di sisi lain hadirnya pemain baru ISP juga membuka kesempatan untuk kolaborasi. Ronald mengatakan tercipatanya kerja sama antara Starlink dengan ISP bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin. Namun, juga perlu diingat bahwa kerja sama antara ISP dan Starlink tergantung pada kebutuhan dan tujuan kedua belah pihak. 
 
"Dengan dialog terbuka dan kolaborasi yang baik, kedua pihak dapat mengeksplorasi berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan seluruh pihak, terutama masyarakat Indonesia dalam aspek pengalaman digital yang lebih berkualitas," kata Ronald. 
 
Contoh bentuk kerjasama yang dilakukan dapat meliputi peningkatan jangkauan layanan internet di daerah terpencil melalui layanan satelit, pengembangan teknologi baru untk meningkatkan efisiensi layanan atau bahkan ekspansi bisnis ke pasar baru. 
 
Untuk segmen enterprise, terlebih untuk perusahaan dengan beberapa lokasi atau cabang di seluruh Indonesia, Starlink dan Link Net dapat saling melengkapi untuk menjangkau area atau wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh kabel fiber optic.
 
Ya, sejauh ini, Link Net adalah penyedia layanan internet berbasis fixed broadband dan TV kabel melalui brand First Media yang menggunakan teknologi fiber optic.  Teknologi tersebut dapat memberikan kualitas internet yang lebih stabil dan cepat di berbagai kondisi cuaca. 
 
Keunggulan lain fiber optic adalah 
  • Kecepatan download dan upload seimbang, memudahkan pelanggan dalam berbagi file, upload konten ke platform media sosial, atau melakukan aktivitas lainnya yang membutuhkan koneksi internet.
  • Sinyal stabil dan bandwidth lebih besar sebagai kunci dalam memberikan pengalaman internet yang optimal. 
  • Nonton TV kualitas 4K semakin lancar, sehingga memungkinkan pengguna untuk streaming konten video dalam resolusi 4K tanpa gangguan buffering atau penurunan kualitas. 
  • Koneksi internet yang stabil dan berkecepatan tinggi, yang dapat membuat pelanggan menikmati permainan online dengan lancar dan minim lag
  • Peningkatan keamanan internet, kabel fiber optic lebih sulit untuk diretas sehingga lebih aman dalam mengirim dan menerima data sensitif seperti informasi pribadi, transaksi keuangan, dan komunikasi bisnis.
  • Spesifikasi bandwidth lebih tinggi yang membuat kabel fiber optic mampu mengirimkan data dengan kecepatan yang sangat tinggi. 
Sebagai penyedia layanan internet fixed broadband dan TV kabel, Ronald melihat potensi pasar industri ini ke depan dengan cukup optimis. Sentimen yang mendukung adalah data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 79,5% dari total penduduk atau mengalami peningkatan sebesar 1,4%.
 
"Link Net melalui First Media senantiasa menghadirkan ragam inovasi dan solusi bagi pelanggan dan masyarakat, seperti keunggulannya dalam menghadirkan speed upgrade terbaru, ketersediaan internet tanpa pembatasan kuota atau Fair Usage Policy (FUP), serta perluasan jangkauan layanan," kata Ronald.  Kebijakan ini berlaku untuk ketiga paket yang ditawarkan oleh First Media, yakni paket Stream, Joy, dan Star.
 
Berdasarkan data yang Link Net miliki, paket yang paling banyak digemari adalah paket Stream dan Joy dengan jumlah persentase pelanggan mencapai lebih dari 45%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News