MOMSMONEY.ID - Makin tinggi volume pembiayaan maka makin besar tingkat penghasilan. Atas dasar perhitungan itu, financial technology (fintech) peer to peer lending akan terus meningkatkan volume pembiaayaan agar margin imbal hasil dari pendapatan bunga bisa lebih tinggi.
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kinerja fintech lending per September 2022 masih mencatakan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh 77,33% atau naik Rp 1,51 triliun, sehingga total pembiayaan fintech mencapai Rp 48,74 triliun.
Kendati demikian, OJK mencermati tren kenaikan risiko kredit dan kecenderungan penurunan kinerja di beberapa fintech p2p lending.
Baca Juga: OJK Batasi Bunga Pinjol 0,4% Per Hari, Simak Daftar Pinjol Legal dan Ilegal 2022
Modalku sebagai platform fintech lending akan terus meningkatkan pembiayaan mereka. Dalam meningkatkan pembiayaan hingga akhir tahun, Modalku akan terus berinovasi dan kolaborasi.
Salah satunya, Modalku mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna. Selain itu, Modalku juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti platform digital untuk menjangkau UMKM yang tergabung dengan platform tersebut.
Platform fintech lending seperti Akseleran turut ingin meningkatkan pasar pembiayaan. Untuk meningkatkan pembiayaan, strategi Akseleran adalah meningkatkan akuisisi calon peminjam maupun calon pemberi pinjaman terus dilakukan.
Akseleran juga terus menjaga kepuasan pengguna dan menjaga tingkat rasio pembiayaan bermasalah agar pemberi dana meningkatkan transaksi di platform. Untuk manajemen risiko, Akseleran melakukan penilaian risiko yang ketat terhadap penerima dana terutama dari performa keuangan mereka, lalu menghindari sektor-sektor yang berpotensi terdampak covid dan resesi, serta adanya proteksi asuransi yang memitigasi risiko terutama bagi lender.
Baca Juga: Ingat! Bunga Pinjaman Multiguna di Pinjol Maksimal 0,4% per Hari
Senada, Danasyariah fintech lending berbasis syariah ini punya strategi untuk meningkatkan nilai pembiayaan dengan berbagai dimensi. Pertama, Danasyariah meningkatkan intensifikasi dengan menaikkan nilai pembiayaan berulang kepada borrower yang punya rekam jejak yang bagus saat pembiayaan sebelumnya.
Kedua, ektensifikasi dari sisi penambahan produk layanan pembiayaan dari hasil survey kebutuhan dan interaksi dengan stake holder di ekosistem bisnis properti, misalnya akan segera diluncurkan layanan pembiayaan untuk para kontraktor, para Agency, toko material dan vendor material serta lainnya.
Baca Juga: Properti Anda Bisa Jadi Duit di BCA dan Bank CIMB Niaga. Tertarik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News