MOMSMONEY.ID - Yuk, cek cara cerdas melindungi keuangan dari risiko bencana alam. Simak strategi persiapan dan pemulihan agar finansial tetap aman.
Bencana alam bisa datang tiba-tiba seperti banjir, gempa, atau kebakaran hutan dapat mengganggu stabilitas finansial keluarga.
Simak cara mengamankan keuangan agar tetap tangguh menghadapi kondisi darurat. Melansir dari Better Money Habits, ada beberapa strategi penting yang bisa membantu Anda mempersiapkan diri sebelum dan sesudah bencana, sehingga kondisi finansial tetap terjaga.
Baca Juga: Strategi Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Sumber Usaha dan Penghasilan Jangka Panjang
Identifikasi aset yang rentan sebelum terlambat
Langkah pertama dalam menjaga keuangan adalah mengenali aset apa saja yang paling berisiko. Rumah, kendaraan, hingga dokumen penting harus dipetakan secara detail.
Ini juga saat terbaik untuk mengecek apakah ada perbaikan yang perlu segera dilakukan, misalnya mengganti atap rapuh atau memperkuat struktur rumah agar tahan terhadap cuaca ekstrem.
Simpan dokumen penting di tempat aman
Dokumen keuangan seperti akta kelahiran, polis asuransi, atau sertifikat rumah wajib dilindungi. Cara paling aman adalah menyimpannya di kotak tahan api dan tahan air.
Selain itu, buat salinan digital dengan proteksi kata sandi agar tetap bisa diakses meski dokumen fisik rusak. Menyediakan cadangan di tempat berbeda juga memberi lapisan keamanan tambahan.
Periksa ulang polis asuransi Anda
Banyak orang baru menyadari keterbatasan asuransi saat bencana sudah terjadi. Jangan sampai itu terjadi pada Anda.
Pastikan perlindungan yang dimiliki sudah mencakup risiko khusus seperti banjir atau gempa bumi, yang sering kali tidak termasuk dalam polis standar.
Diskusikan dengan pihak asuransi jika diperlukan penyesuaian premi untuk cakupan yang lebih luas.
Perkuat dana darurat untuk kondisi tak terduga
Dana darurat adalah benteng utama saat keuangan terguncang. Idealnya, simpan minimal biaya hidup 3–6 bulan di rekening terpisah yang mudah diakses.
Uang ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti biaya pengungsian, perbaikan rumah, atau kebutuhan pokok jika sumber penghasilan terhenti sementara.
Baca Juga: Cara Aman Mengembalikan Uang Salah Transfer Rekening 2025, Jangan Panik!
Siapkan perlengkapan keuangan darurat
Selain dana tunai, siapkan juga akses cepat ke kartu debit, kartu kredit, hingga identitas pribadi. Simpan sejumlah uang pecahan kecil di rumah untuk kebutuhan mendadak saat sistem perbankan terganggu. Dengan begitu, Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan dasar meski akses digital terputus.
Hubungi pihak terkait segera setelah bencana
Setelah bencana terjadi, laporkan kondisi kepada perusahaan asuransi sesegera mungkin. Pemerintah biasanya juga menyediakan bantuan darurat bagi wilayah yang terdampak.
Jangan ragu mencari informasi dari kantor manajemen bencana daerah atau lembaga terkait untuk akses bantuan sementara.
Negosiasikan dengan pemberi pinjaman dan layanan
Jika kewajiban finansial terasa berat pasca bencana, segera hubungi pihak bank, perusahaan listrik, atau pemberi pinjaman.
Banyak lembaga memiliki kebijakan khusus berupa penangguhan pembayaran atau keringanan cicilan bagi korban bencana.
Pastikan juga menghentikan pembayaran otomatis pada layanan yang sudah tidak digunakan agar tidak merugikan Anda.
Pantau kondisi kredit dan arus keuangan
Satu hal yang sering terlupakan adalah memantau laporan kredit setelah bencana. Kesalahan pencatatan akibat penundaan pembayaran bisa berdampak panjang.
Segera perbarui alamat dan kontak Anda di lembaga keuangan agar tidak melewatkan tagihan atau pemberitahuan penting.
Menghadapi bencana alam bukan hanya soal kesiapan fisik, tetapi juga finansial. Dengan perencanaan matang, mulai dari menilai aset rentan, memperkuat dana darurat, hingga memanfaatkan bantuan resmi dan Anda bisa meminimalkan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Ingat, ketahanan keuangan adalah investasi jangka panjang yang akan memberi rasa aman bagi Anda dan keluarga.
Selanjutnya: Menteri ESDM Bahlil Sebut Menkeu Salah Baca Data Harga LPG 3 Kg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News