MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global mencoba bangkit setelah jatuh pada Rabu, karena Federal Reserves menahan suku bunga.
Mengutip Bloomberg, Kamis (8/5), harga emas spot diperdagangkan di level US$ 3.370.77 per troi ons pukul 12.49 WIB, naik tipis 0,18% dibandingkan penutupan sesi kemarin.
Harga emas spot hari ini memantul naik, setelah turun 2% pada sesi sebelumnya. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, meskipun ada ketidakpastian perang dagang.
Powell memperingatkan bahwa agenda tarif Presiden AS Donald Trump meningkatkan risiko inflasi lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat. Tetapi, ia menambahkan bahwa Fed mampu mempertahankan kebijakan tetap tertunda, hingga para pejabat memiliki pemahaman lebih baik mengenai arah perekonomian.
Dilansir Bloomberg, Powell mengatakan bahwa dampak tarif terhadap inflasi bisa berlangsung singkat, mencerminkan pergeseran satu kali pada inflasi. Namun, ada kemungkinan juga dampak terhadap inflasi justru bisa lebih persisten. "Harus ada kepastian perdagangan dari Gedung Putih," katanya.
Baca Juga: Harga Emas Tergelincir Setelah Naik 6%, Ada Sinyal Kemajuan Perundingan AS-China
Dollar AS menguat setelah pernyataan Ketua Fed, membuat emas batangan lebih mahal bagi sebagian besar pembeli. Kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih sedikit berdampak negatif bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Emas menjadi relatif lebih menarik dalam lingkungan suku bunga lebih rendah.
Meski begitu, para padagang masih bertaruh setidaknya ada tiga kali pemotongan suku bunga pada sisa tahun 2025, dengan sebagian besar memperkirakan pemangkasan terjadi mulai bulan Juli.
Para investor juga memantau pengumuman perdagangan terbaru dari Gedung Putih. Pada Rabu, Trump mengatakan tidak mau menurunkan tarif secara preemptif terhadap China menjelang pertemuan penting di Swiss akhir minggu ini untuk membahas perdagangan antar kedua negara.
Selanjutnya: BMW Tambah Diler Baru di PIK 2 dengan Investasi Lebih dari Rp 200 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News