Hemat

Sepi Katalis, Rupiah Berbalik Arah Melemah di Rp 16.413 per dollar

Sepi Katalis, Rupiah Berbalik Arah Melemah di Rp 16.413 per dollar

MOMSMONEY.ID - Rupiah kehabisan amunisi pada hari ini. Mata uang berlambang Garuda gagal melanjutkan penguatannya terhadap dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/6), kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 38 poin atau 0,23% menjadi Rp 16.413 per dollar AS. Pelemahan rupiah terjadi di tengah penguatan indeks dollar.

Menurut Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur  Laba Forexindo Berjangka, di eksternal, pasar masih menunggu data inflasi indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis Jumat ini. Data tersebut, merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, dan kemungkinan akan menjadi faktor penentu kebijakan suku bunga. 

Sebelumnya, tanda-tanda ketahanan perekonomian AS dari data indeks manajer pembelian yang kuat dan kepercayaan konsumen, memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan memiliki cukup ruang untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Beberapa pejabat Fed menggemakan gagasan tersebut pada minggu ini.  

Baca Juga: Rupiah Cuma Menguat Tipis, Parkir di Rp 16.375 per dollar AS

Sedangkan, di internal, sepi katalis yang mendukung rupiah. Pelaku pasar mengkhawatirkan fluktuasi kurs rupiah dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Meski begitu, pemerintah masih optimis bahwa kondisi fundamental makroekonomi Indonesia masih berada dalam kondisi baik.

Menurut Ibrahim, saat ini, tantangan utama pemerintah adalah bagaimana mengantisipasi agar dampak negatif dari kondisi global tidak sampai menekan domestik dan pentingnya kerja sama antar Bank Indonesia, pemerintah dan sektor swasta. 

"Kerja sama ini perlu guna menjaga optimisme pasar dan memastikan bahwa ekonomi Indonesia tetap bisa bertahan dan berkembang kendati di bawah tekanan global," beber dia.

Untuk mendukung penguatan perekonomian Indonesia pada 2024, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan pemerintah, antara lain peningkatan konsumsi dan investasi, penguatan ekspor komoditas dan ketahanan sistem keuangan dari dampak gejolak ekonomi global. 

Selain itu, Bank Indonesia harus tetap menstabilkan rupiah dengan melakukan strategi bauran ekonomi dan intervensi di pasar valuta asing dan perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) 

Pada perdagangan Kamis (27/6), prediksi Ibrahim, mata uang rupiah fluktuatif dan rawan ditutup melemah di rentang Rp 16.400-Rp 16.460 per dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News