MOMSMONEY.ID - BRI Danareksa Sekuritas menilai saham PT Astra International Tbk (ASII) memasuki siklus re-rating baru, didorong oleh dua katalis utama.
Yaitu, potensi implementasi program Total Shareholder Return (TSR) dan ekspansi strategis ke segmen kendaraan hybrid untuk pasar massal.
Untuk yang pertama, Analis BRI Danareksa Sekuritas Nashrullah Putra Sulaeman dan Sabela Nur Amalina menyebut, dengan kas sebesar Rp 53 triliun, ASII memiliki posisi kuat untuk melaksanakan program TSR, seperti pembagian dividen khusus atau pembelian kembali saham (buyback). Dua langkah ini bisa menahan atau bahkan mendorong harga saham ASII.
Jika dilakukan, langkah ini bisa menutup kesenjangan valuasi ASII dan meningkatkan return on equity (ROE) dan mencapai 13,6% di akhir tahun 2025.
Katalis kedua yaitu kesiapan Astra (ASII) mempertahankan pangsa pasar kendaraan roda empat, yang saat ini di kisaran 52,7%. Pada gelaran GIIAS 2025 lalu, Astra mencatatkan 147 surat pemesanan kendaraan (SPK) untuk model Rocky Hybrid keluaran Daihatsu. Hal ini menandakan masih tingginya minat konsumen membeli mobil.
Baca Juga: IHSG Masih Kuat Menanjak? Ini Proyeksinya dari Mirae Sekuritas (25/9)
Baca Juga: Investor Asing Mencatatkan Net Sell Rp 714 miliar, Ini Saham Paling Banyak DIjual
Jika Astra meluncurkan model Avanza atau Xenia model hybrid electric vehice (HEV) yang memadukan mesin bensin dan motor listrik, maka diperkirakan berpotensi memberi tambahan 10.000-15.000 unit, atau sekitar 15%-20% dari total sekitar 70.000 angka penjualan tahunan.
Mobil hybrid ini pun masih bisa bertahan di tengah risiko penurunan harga mobil-mobil listrik bertenaga baterai atau battery electric vehicle (BEV) dan keterbatasan infrastruktur pengisian daya mobil listrik.
"Langkah ini bisa membantu menahan momentum dari merek China dan menjaga pangsa pasar Astra di kisaran 53%-55%," tulis Nashrullah.
Valuasi menarik
Valuasi ASII semakin menarik, dia menetapkan target harga Rp 6.700, dengan rekomendasi buy. Harga ini mencerminkan price to earning (P/E) tahun 2026 sebesar 9,5 kali, mengembalikan valuasi ASII ke rata-rata 10 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, P/E ASII saat ini di kisaran 7,6 kali, yang menunjukkan pesimisme di tengah fundamental yang positif.
Sebagai gambaran, pada Rabu (24/9), harga saham ASII ditutup di level 5.900 per saham.
Namun perlu diingat, rekomendasi ini hanyalah informasi bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Sesuaikan keputusan investasi dengan profil risiko masing-masing.
Selanjutnya: Saham Orang Terkaya RI Cetak Rekor Tertinggi, Investor Receh Perlu Beli / Jual?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News