Renovasi Dapur Ini Terlihat Mewah, tapi Ternyata Tidak Menambah Nilai Rumah

MOMSMONEY.ID - Tahukah Anda? Tidak semua renovasi dapur benar-benar menambah nilai jual rumah, lo. Beberapa justru membuat Moms mengeluarkan uang besar, tapi tidak meningkatkan daya tarik di mata calon pembeli.

Untuk membantu Moms lebih bijak, berikut 4 jenis renovasi dapur dari Real Simple yang sebaiknya dipertimbangkan ulang sebelum dilakukan.

Kustomisasi dapur terlalu spesifik bisa menurunkan daya tarik rumah

Saat Moms mendesain dapur sesuai hobi pribadi, seperti membuat laci khusus peralatan kue atau rak adonan, memang terasa menyenangkan.

Tapi renovasi dapur yang terlalu kustom bisa mengurangi nilai fleksibilitas ruangan. Akibatnya, calon pembeli rumah merasa dapur terlalu "personal" dan sulit diubah sesuai kebutuhan mereka.

Menurut para pakar desain rumah, dapur yang netral, ergonomis, dan multifungsi akan jauh lebih diminati.

Maka dari itu, alih-alih menambahkan fitur yang terlalu spesifik, Moms bisa memilih lemari dan area kerja yang bersifat umum dan fungsional untuk jangka panjang.

Peralatan dapur mahal belum tentu meningkatkan nilai jual

Teknologi dapur terus berkembang, dari kompor digital hingga kulkas pintar yang bisa mengingatkan kalau susu habis.

Tapi menghabiskan hingga Rp240 juta untuk peralatan premium tidak selalu meningkatkan nilai rumah, terutama jika rumah Anda berada di lingkungan menengah.

Biaya perawatan peralatan canggih juga bisa jadi beban tersendiri. Solusinya? Gunakan peralatan stainless steel dari merek terpercaya.

Selain tampilan tetap elegan, jenis ini juga lebih ekonomis, awet, dan mudah diganti jika suatu saat perlu disesuaikan dengan selera pembeli.

Backsplash yang terlalu trendi cepat terlihat ketinggalan zaman

Desain backsplash yang sedang viral di media sosial memang menggoda. Namun terlalu mengikuti tren justru bisa membuat dapur cepat terlihat usang. Ini bisa menjadi masalah jika Moms berencana menjual rumah dalam beberapa tahun ke depan.

Disarankan memilih backsplash netral dengan material tahan lama, seperti ubin putih, batu alam, atau granit senada meja dapur.

Kombinasi ini tak hanya menambah estetika, tapi juga menciptakan kesan bersih dan luas yang disukai banyak pembeli rumah.

Pulau dapur tidak cocok untuk semua ruang dan tidak selalu menambah nilai

Tren pulau dapur (kitchen island) memang sedang naik daun. Tapi hati-hati, tidak semua ukuran dapur cocok dengan fitur ini. Memaksakan penempatan pulau dapur bisa membuat ruang terasa sempit dan mengganggu sirkulasi.

Menurut ahli desain interior, jauh lebih baik jika Moms memilih layout dapur yang efisien, seperti bentuk L atau U yang optimal.

Alternatif lain, gunakan kabinet tinggi hingga plafon untuk menambah penyimpanan tanpa mengganggu ruang gerak. Tata letak yang tepat akan memberikan nilai lebih dan memudahkan aktivitas sehari-hari di dapur.

Renovasi dapur yang sukses: Fokus pada fungsi, bukan tren

Jangan tergoda tren dapur yang viral di media sosial jika tujuannya adalah menambah nilai rumah.

Moms perlu mempertimbangkan renovasi yang tidak hanya terlihat bagus di mata sendiri, tapi juga diminati oleh pasar saat ini dan masa depan.

Renovasi dapur yang sukses adalah yang menggabungkan fungsi, efisiensi ruang, dan fleksibilitas desain.

Hindari kustomisasi berlebihan, peralatan super mahal, desain backsplash yang cepat usang, serta penempatan pulau dapur yang dipaksakan.

Sebaliknya, fokuslah pada desain dapur yang sederhana, elegan, dan ramah pasar. Dengan begitu, Moms tidak hanya menikmati dapur yang nyaman, tapi juga meningkatkan nilai rumah saat waktunya menjual tiba.