InvesYuk

Rekap 5 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai IHSG Sepanjang 2024

Rekap 5 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai IHSG Sepanjang 2024

MOMSMONEY.ID - Hari ini, Kamis (2/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memulai perdagangan perdana di 2025. Sebelum memperhatikan market, cek dulu 5 hal mengenai IHSG sepanjang 2024 lalu.

Di masa optimis tahun lalu, banyak analis mempekirakan IHSG dapat mencapai level 7.800 - 8.000 pada akhir 2024. Jelang akhir tahun, analis mulai memangkas proyeksi perkiraan indeks lantaran terseret aksi jual asing dan tak kuat menanjak keluar dari level 7.0000-an.

Berikut rekap kondisi IHSG tahun 2024 lalu yang bisa menjadi bekal untuk memperhatikan market hari ini, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

1. IHSG ditutup di level 7.000-an

IHSG pada perdagangan terakhir Senin lalu (30/12) ditutup di level 7.079,90. Indeks pada perdagangan hari tersebut naik 0,62%. 

Namun, sepanjang tahun 2024, IHSG ditutup dengan penurunan -2,65%. Indeks pernah berada di posisi paling rendah di 6.698 sedangkan paling tinggi di 7.910. Wajar, pelaku pasar sempat memperkirakan, IHSG akan menembus 8.000. 

Dibanding negara tetangga, kinerja IHSG terbilang loyo, hanya lebih baik sedikit dibanding bursa SET Index Thailand yang turun 1,10%. Sementara itu, Indeks STI Singapura naik sampai 17,14%, VN-Index Vietnam naik 12,95%, dan  FTSE Bursa Malaysia KLCI Index naik sampai 12,58%. 

2. Fundamental IHSG

Kapitalisasi pasar IHSG di akhir 2024 tercatat sebesar Rp 12.336 triliun. Sedangkan market price to earning ratio (PER) di 12,71 kali. Market price to book value (PBV) di 2,09 kali. 

 

3. Kinerja sektor

Sepanjang tahun 2024, sektor yang paling turun yaitu transportasi dan logistik. Sektor ini merosot sampai 18,78%. Sektor yang menderita penurunan lebih dalam dibanding IHSG dirasakan oleh teknologi (-9,87%), infrastruktur (-5,81%), industrial (-5,32%), finansial (-4,51%), dan material dasar (-4,25%). 

Sedagkan sektor yang paling memberi untung yaitu energi dengan kenaikan 28,01%. Sedangkan sektor yang paling banyak mendulang keuntungan sepanjang 2024 yaitu sektor energi dengan kenaikan 28,01%. Diikuti dengan sektor properti dan real estate (5,97%), kesehatan (5,84%), konsumer primer (1,64%) dan konsumer nonprimer (0,98%).

 

4. Saham pemberat IHSG

Di tengah penurunan IHSG, saham-saham berkapitalisasi besar yang turun, ikut menyeret IHSG. Sepanjang 2024, saham yang bobotnya paling memberatkan IHSG yaitu BBRI, TLKM, BBNI, ASII, GOTO, MDKA, BMRI, BRPT, SMGR, dan UNVR.

Sedangkan saham yang dari bobotnya paling banyak naik yaitu DSSA, TPIA, BREN, PANI, AMMN, BRMS, DNET, BBCA, UNTR, dan INDF.  

 

5. Investor asing

Tak bisa dipungkiri, investor asing ikut memberikan pengaruh pada pergerakan IHSG. Sepanjang 2024 lalu, komposisi investor asing di bursa saham mencapai 42%, sedangkan domestik 58% dari total investor. 

Dalam tiga bulan terakhir, asing melakukan aksi jual besar-besaran. Nilai jual bersih atau net sell sepanjang tahun ini di pasar reguler mencapai Rp 28,72 triliun. Namun, di seluruh pasar, asing masih mencatatkan pembelian bersih atau net buy Rp 15,98 triliun.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Kalimantan Selatan Hari Ini (2/1): Cerah Berawan, Ada Potensi Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News