MOMSMONEY.ID - Saham emiten refraktori PT Benteng Api Technic Tbk atau BATR mulai mencuri perhatian investor setelah menyelesaikan program buyback senilai Rp 4 miliar.
Momentum ini dinilai memberikan sentimen positif terhadap stabilitas harga saham sekaligus memperkuat struktur kepemilikan perseroan.
Buyback dilakukan menggunakan kas internal BATR sepanjang 16 Mei–16 Juli 2025.
Manajemen BATR menegaskan, aksi ini tidak mengganggu likuiditas perusahaan dan menjadi bagian dari komitmen menjaga nilai pemegang saham.
Dari sisi fundamental, potensi industri refraktori di Indonesia masih sangat besar seiring pertumbuhan sektor hilir seperti smelter nikel, petrokimia, hingga pembangkit listrik.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Kamis (4/12)
Impor refraktori Indonesia mencapai lebih dari US$ 200 juta per tahun, menunjukkan ada ceruk pasar yang masih terbuka untuk produsen lokal.
Manajemen BATR menyampaikan, kondisi tersebut merupakan peluang strategis bagi perusahaan yang telah memiliki kapasitas produksi sekitar 1.300 ton per bulan.
Dana hasil IPO pun sudah diarahkan untuk ekspansi fasilitas baru, pengadaan mesin, dan modernisasi laboratorium.
Dengan itu, BATR menargetkan pendapatan Rp 150 miliar pada 2025, naik dari kisaran Rp 123 miliar pada tahun sebelumnya, serta proyeksi laba bersih sebesar Rp 14,8 miliar.
Melihat potensi tersebut, Abdul Azis, Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, menilai, saham BATR patut diperhatikan.
"Pasar refraktori di Indonesia selama ini dikuasai oleh produk impor. Jika pemain lokal seperti BATR mampu menjaga kualitas dan memperluas kapasitas, mereka punya peluang besar mengisi kekosongan suplai lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi Kamis (4/11).
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Rebound, Berikut Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Kamis (4/12)
Azis menambahkan, kebutuhan material tahan api akan terus meningkat dari proyek hilirisasi dan sektor energi.
Menurutnya, kemampuan BATR menjaga keandalan produk dan layanan teknis akan menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
"Industri refraktori memang panas, tapi peluang keuntungannya juga membara. Jika mampu mengeksekusi ekspansi dengan baik, BATR punya peluang untuk naik kelas sebagai raja refraktori lokal,” tutupnya.
Sahma BATR mencatat pergerakan positif sepanjang tahun berjalan (year to date). Memasuki awal Desember 2025, harga saham BATR berada di kisaran Rp 111–113 per saham.
Dalam setahun terakhir, saham ini juga menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi. BATR tercatat pernah menyentuh level terendah Rp 57 dan tertinggi Rp 137 dalam rentang 52 minggu perdagangan .
Secara total, kinerjanya mencatat kenaikan sekitar 32% hingga 35% secara tahunan .
Selanjutnya: Promo Wingstop Holiday Treat Desember, Paket Makan Bareng Mulai Rp 22.000-an/Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News