MOMSMONEY.ID - Tidak sekadar optimalkan bisnis, Danone Indonesia berkomitmen dalam menjalankan operasional perusahaan. Salah satunya, membangun budaya keselamatan karyawan.
Shahrul Nizam, Vice President Operations Danone Indonesia, mengatakan, Danone Indonesia berkomitmen akan keselamatan kerja serta fondasi yang dapat menghubungkan kesuksesan bisnis yang berkelanjutan dan kesejahteraan karyawan. Hal ini sesuai dengan komitmen melalui Danone Impact Journey.
"Kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan adalah bagian integral yang menunjukkan bahwa Danone Indonesia tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan dan produk," ujar Shahrul dalam keterangan resmi Selasa (6/5).
"Tetapi juga pada kesejahteraan karyawan kami, yang pada akhirnya mendukung tujuan keseluruhan perusahaan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan," kata dia.
Dia menambahkan, implementasi tersebut tidak hanya berbentuk sistem dan prosedur keselamatan yang ketat berbasis sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Wise namun disertai evaluasi berkala.
"Kami berharap untuk dapat meneruskan pencapaian ini dan terus membawa produk nutrisi dan hidrasi berkualitas kepada masyarakat Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Danone dianugerahi tiga penghargaan Platinum dan satu penghargaan Emas dalam WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025.
Baca Juga: Ini Cara Danone Membantu Peternak Menaikkan Produksi Susu Lokal
Apresiasi ini diberikan kepada Danone Indonesia dalam menerapkan dan mempertahankan budaya keselamatan yang kuat dalam keseluruhan operasional perusahaan.
Penghargaan WISCA 2025 diikuti oleh lebih dari 114 perusahaan dari seluruh Indonesia, dari berbagai bidang industri, di mana hanya 30 perusahaan yang meraih penghargaan ini dari kategori perunggu sampai platinum.
Empat di antaranya berhasil didapatkan oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Platinum), PT Sugizindo (Platinum), PT Nutricia Indonesia Sejahtera (Platinum), PT Tirta Investama Mekarsari (Emas) yang merupakan bagian dari Danone Indonesia.
Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan, memberikan apresiasinya atas kegiatan WISCA 2025. Kata Yassierli angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi dan itu belum mencakup sektor informal.
Hal ini menjadi alarm bagi kita semua terutama di Kementerian Ketenagakerjaan. Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya memberikan yang terbaik, tetapi kenyataannya masih ada ribuan perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan Budaya K3.
"Saya perlu menekankan bahwa zero accident bukan berarti zero fatality. Jika kita hanya mengejar angka tanpa memahami human factors, kita bisa menciptakan fear culture, di mana pada akhirnya, pekerja justru takut melaporkan insiden yang terjadi," katanya.
"Terakhir, kepatuhan saja tidak cukup. Tanpa pendekatan manusiawi, budaya K3 yang sejati takkan bisa terbentuk," ujar dia.
Baca Juga: Cara Danone Indonesia Berkontribusi dalam Menekan Angka Stunting
Soehatman Ramli, Chairman World Safety Organization (WSO) Indonesia, menyampaikan pesannya tentang Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Indonesia.
"Setiap tahun kami menyambut Hari K3 Dunia dengan kegiatan nyata. Tanggal 2 Mei kami pilih sebagai simbol penghubung antara Hari Keselamatan Dunia (28 April) dan Hari Buruh Internasional (1 Mei), dua momentum penting untuk menegaskan betapa pentingnya keselamatan para pekerja kita,” ucapnya.
Soehatman, bilang WSO berkomitmen mendukung pemerintah dalam memperkuat penerapan K3 di setiap negara.
Dengan tema tahun ini, Dampak Teknologi terhadap Keselamatan, Soehatman berharap, perusahaan-perusahaan yang memperoleh penghargaan dalam WISCA 2025 bisa menjadi role model bagi perusahaan lain yang belum menerapkan Budaya K3 dengan baik.
WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) adalah acara tahunan yang mengakui organisasi atas keunggulan mereka dalam budaya keselamatan.
Penghargaan ini bertujuan untuk mempromosikan praktik terbaik dalam manajemen keselamatan dan mendorong organisasi untuk memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan karyawan mereka.
Selanjutnya: Mengenal Prosesi Konklaf, Arti, hingga Calon Potensial Paus Baru Gereja Katolik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News