MOMSMONEY.ID - Apa saja kekurangan sistem KPR, ya? Yuk, cari tahu selengkapnya pada pembahasan berikut ini!
Membeli rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi populer bagi banyak orang di Indonesia yang ingin memiliki hunian sendiri.
Dengan sistem ini, Anda tidak perlu menyiapkan dana tunai dalam jumlah besar sekaligus, melainkan membayar cicilan setiap bulan dalam jangka waktu tertentu. Tidak heran, KPR menjadi pilihan utama bagi keluarga muda maupun pekerja yang baru merintis karier.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, KPR juga memiliki sisi lain yang penting untuk dipahami sebelum Anda memutuskan untuk mengajukannya.
Tanpa pertimbangan matang, fasilitas ini bisa menjadi beban finansial jangka panjang yang cukup berat. Mengetahui kekurangannya sejak awal akan membantu Anda membuat keputusan lebih bijak, serta menyesuaikan kemampuan finansial dengan kewajiban yang akan diambil.
Baca Juga: Begini Tips Menabung yang Efektif untuk Para Gen Z
Apa Itu KPR?
Melansir dari laman Aesia Kemenkeu, KPR atau Kredit Pemilikan Rumah adalah fasilitas pinjaman yang memudahkan Anda membeli rumah dengan sistem cicilan. Dengan KPR, Anda tidak perlu menyiapkan seluruh dana tunai di awal.
Cukup membayar uang muka atau down payment (DP), sisanya dapat dicicil sesuai jangka waktu yang disepakati. Skema ini sangat membantu bagi Anda yang ingin segera memiliki rumah, tetapi belum memiliki tabungan tunai yang mencukupi.
Prosesnya cukup mudah. Setelah membayar DP, bank akan meminjamkan sisa dana untuk melunasi harga rumah. Pinjaman tersebut Anda kembalikan secara bertahap setiap bulan beserta bunganya, sesuai tenor yang disepakati.
Umumnya, masa cicilan KPR berkisar antara 5 hingga 20 tahun, tergantung kemampuan keuangan dan perjanjian dengan pihak bank.
Kekurangan Sistem KPR
Meskipun KPR menawarkan kemudahan, ada beberapa kekurangan sistem KPR yang sebaiknya dipikirkan matang-matang sebelum Anda mengajukannya, antara lain:
1. Beban finansial yang panjang
Salah satu kelemahan terbesar adalah kewajiban cicilan jangka panjang, bahkan bisa mencapai 15–20 tahun. Hal ini menuntut konsistensi dan pengelolaan keuangan yang baik, karena cicilan yang harus dibayar setiap bulan dapat mengganggu kestabilan finansial.
Selain itu, DP yang dibutuhkan di awal biasanya cukup besar, tergantung harga rumah dan kebijakan bank.
2. Risiko suku bunga yang berubah-ubah
Jika KPR menggunakan suku bunga mengambang, cicilan bulanan bisa naik sewaktu-waktu ketika suku bunga meningkat. Kenaikan ini tentu menjadi beban tambahan bagi keuangan.
Ditambah lagi, proses pengajuan KPR biasanya cukup rumit, memerlukan banyak dokumen, dan memakan waktu—tantangan tersendiri bagi yang belum terbiasa dengan prosedur perbankan.
3. Ancaman penyitaan rumah
Apabila Anda gagal membayar cicilan sesuai jadwal dan sudah menerima peringatan berkali-kali, bank berhak menyita rumah tersebut. Hal ini menjadi risiko besar jika kondisi keuangan tiba-tiba menurun atau kehilangan sumber penghasilan.
Baca Juga: Hindari Paylater Abal-Abal, Ini Cara Memilih Pinjaman yang Tepercaya
4. Harga rumah jadi lebih mahal
Bunga pinjaman membuat total harga rumah menjadi jauh lebih tinggi dibanding harga awal. Besar bunga berbeda-beda di setiap bank. Selain itu, ada biaya tambahan seperti administrasi, jaminan, dan legalitas yang juga menambah total pengeluaran.
5. Kemungkinan pengajuan ditolak
Tidak semua pengajuan KPR disetujui. Penolakan bisa terjadi jika penghasilan dianggap tidak cukup, riwayat kredit buruk, atau syarat lain dari bank tidak terpenuhi. Karena itu, penting untuk memastikan semua kriteria terpenuhi sebelum mengajukan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengajukan KPR
Sebelum memutuskan untuk mengambil KPR, ada beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan agar terhindar dari masalah di kemudian hari:
1. Periksa legalitas rumah
Pastikan sertifikat tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan dokumen lainnya sudah lengkap serta sah secara hukum.
2. Bandingkan penawaran bank
Setiap bank memiliki kebijakan, bunga, dan syarat yang berbeda. Lakukan perbandingan untuk menemukan penawaran yang paling sesuai dengan kemampuan Anda.
3. Cek reputasi developer
Jika rumah dibeli dari developer, pastikan mereka memiliki rekam jejak yang baik dan terpercaya, sehingga risiko masalah pembangunan atau legalitas dapat diminimalkan.
Baca Juga: Tips Memiliki Rumah Sesuai Kemampuan
Itulah ulasan tentang apa saja kekurangan sistem KPR. KPR memang menjadi jalan yang realistis untuk memiliki rumah impian tanpa harus membayar penuh di awal.
Namun, di balik kemudahannya, terdapat sejumlah kekurangan yang patut diperhitungkan, mulai dari bunga tinggi, risiko penyitaan, hingga biaya tambahan yang tidak sedikit.
Sebelum mengajukan KPR, pastikan Anda sudah menghitung kemampuan finansial dengan cermat, memiliki dana darurat, dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku.
Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan risiko dan memastikan KPR menjadi langkah yang aman dan menguntungkan dalam perjalanan memiliki rumah.
Selanjutnya: 3 Cara Membersihkan Loyang Kue yang Kusam atau Noda Gosong agar Kinclong Lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News