MOMSMONEY.ID - Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa di atas USS 70.000 pada Jumat (8/3). Harga kripto terpopuler ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya, US$ 69.000. Seberapa jauh potensi kenaikan harga Bitcoin?
Coinmarketcap.com mencatat, level all time high (ATH) teranyar Bitcoin Jumat lalu mencapai US$ 70.083. Kemudian harganya melandai hingga awal pekan ini. Pada Senin (11/3) pukul 12.41 WIB, Bitcoin diperdagangkan seharga US$ 68.618 atau setara Rp 1,064 miliar. Dalam 24 jam terakhir, harganya tergelincir 1,2%.
Mengutip cryptotimes.io, perkembangan harga BTC saat ini menunjukkan bahwa kripto menjadi lebih selaras dengan pasar keuangan arus utama. Lonjakan harga Bitcoin pada Jumat lalu, dimulai bertepatan dengan pembukaan pasar saham AS, menunjukkan tren pergerakan mata uang kripto sejalan dengan jam perdagangan tradisional.
Namun, kripto besutan Satoshi Nakamoto ini mengalami penurunan dramatis pasca-rekor, yang mengingatkan akan volatilitas mata uang kripto.
Toh, fluktuasi tersebut dipandang sebagai langkah menuju kemajuan yang lebih signifikan. Antoni Trenchev, salah satu pendiri Nexo, menekankan bahwa volatilitas menentukan pasar bullish Bitcoin. Dia memperkirakan tahun 2024 akan terjadi banyak koreksi tajam yang penting bagi pertumbuhan berkelanjutan.
Menurutnya, pengenalan ETF bitcoin spot di AS menjadi perkembangan signifikan, yang semakin menyelaraskan kripto dengan jam perdagangan tradisional. Akibatnya, perpaduan antisipasi dan investasi strategis ini telah mendorong Bitcoin ke tingkat yang lebih tinggi, menandai babak penting dalam perjalanannya.
Baca Juga: Terus Ukir Rekor Tertinggi Baru, Robert Kiyosaki Proyeksi Harga Bitcoin US$ 300.000
Trader kripto terkemuka, Gert van Lagen, sebagaimana dikutip cryptotimes.io, Senin (11/3), memperkirakan Bitcoin akan segera mencapai US$ 200.000. Prediksi Van Lagen merujuk pada tren historis Bitcoin, berupa kenaikan agresif dan harga berlipat ganda setelah mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa.
Jika Bitcoin mengikuti pola kenaikan harga dua kali lipat dalam 10 hari hingga 84 hari setelah ATH, maka, menurut Van Lagen, level psikologis US$ 100.000 akan tercapai. Setelah resistensi psikologis tersebut ditembus, selanjutnya US$ 200.000 menjadi target realistis sebelum peristiwa halving yang diperkirakan pada April 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News