InvesYuk

PDB Kuartal II Lebih Rendah, Rupiah Cuma Menguat Tipis di Rp 16.189 per dollar

PDB Kuartal II Lebih Rendah, Rupiah Cuma Menguat Tipis di Rp 16.189 per dollar

MOMSMONEY.ID - Kurs rupiah spot menguat terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini. Cuma penguatan mata uang Garuda mulai tipis, di tengah data ekonomi kurang solid.

Mengutip Bloomberg, Senin (5/8), kurs rupiah spot mengat 11 poin atau 0,07% menjadi Rp 16.189 per dollar AS.

Menurut Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, di eksternal, indeks dollar melemah pada hari ini. Serangkaian pembacaan data ekonomi AS yang mengecewakan, terutama aktivitas manufaktur dan pasar tenaga kerja, memicu kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar di dunia itu melambat lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. 

Prospek ekonomi yang lebih lemah juga menyebabkan para pedagang memperkirakan potensi pemotongan suku bunga yang lebih dalam oleh Federal Reserve. Baru-baru ini, The Fed mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada bulan September mungkin terjadi. 

Bank sentral diperkirakan berpotensi memangkas suku bunga 50 basis poin pada September dan dapat mengakhiri tahun dengan suku bunga turun sebesar 100 basis poin, menurut CME Fedwatch.

Sedangkan, di kawasan Asia, data indeks manajer pembelian swasta menunjukkan sektor jasa AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Juli. Ini menunjukkan beberapa aspek ekonomi tetap tangguh, meskipun terjadi penurunan aktivitas manufaktur. Angka tersebut membantu meningkatkan sentimen terhadap China, yang selama ini menjadi titik lemah utama bagi komoditas.

Baca Juga: Deflasi Tiga Bulan, Rupiah Spot Menguat di Rp 16.200 per dollar AS

Hanya, di internal data ekonomi melemah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 sebesar 5,05% secara tahunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II 2023, yang sebesar 5,17%. 

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2024 akan mencapai 5,0% secara tahunan. Pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh terjaganya konsumsi rumah tangga dan investasi yang mulai meningkat.

Ekonomi Indonesia berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat Rp 5.536,5 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 3.231 triliun. Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada kuartal II 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha konstruksi, perdagangan,  serta informasi dan komunikasi.

Ibrahim memperkirakan, pada perdagangan besok, Selasa (6/8), kurs rupiah spot akan  fluktuatif, namun masih berpeluang ditutup menguat di rentang Rp 16.140-Rp 16.210 per dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News