AturUang

Pasca Lebaran Roojai Catat Klaim Asuransi Mobil Melonjak, Apa Penyebabnya?

Pasca Lebaran Roojai Catat Klaim Asuransi Mobil Melonjak, Apa Penyebabnya?

MOMSMONEY.ID - Lebaran selalu identik dengan mudik, tradisi tahunan yang membuat jutaan orang pulang kampung untuk bersilaturahmi. Dari momen mudik Lebaran itu turut meningkatkan klaim asuransi mobil setelah Lebaran.

Menelisik lebih dalam, periode mudik memang lebih rawan terhadap kecelakaan karena perjalanan panjang saat mudik menghadirkan beragam tantangan bagi pengemudi, seperti kemacetan yang membludak, kondisi jalan yang seringkali tidak memadai, hingga cuaca yang tak dapat diprediksi.

Tahun ini, Kemenhub mencatat jumlah pemudik sebanyak 146,48 juta orang – turun 39,5% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 242 juta, dengan 1.963.152 kendaraan meninggalkan area Jabodetabek (2025) dan 1.953.891 pada 2024.

Data Korlantas Polri menunjukkan 2.637 kasus kecelakaan pada periode mudik 2025 atau turun dari 3.728 kasus di 2024. Namun secara proporsional, rasio kecelakaan naik 16,88% menjadi 18 kasus per 1 juta pemudik dari 15,4 kasus di 2024.

Dari kondisi itu, Roojai perusahaan Insurtech mencatat bahwa klaim asuransi kendaraan meningkat signifikan setelah masa mudik. Pada tahun 2024, klaim naik hingga 100% dalam 14 hari setelah Lebaran dibandingkan 14 hari sebelumnya.

Tahun ini, meskipun jumlah pemudik menurun, Roojai tetap mencatat kenaikan klaim sebesar 50% di periode yang sama.

Bruce Y Kelana, Claim Manager Motor Vehicle Roojai, membagikan beberapa faktor utama yang menyebabkan klaim meningkat setelah periode mudik usai:

Peningkatan risiko kecelakaan saat mudik

Volume kendaraan yang tinggi, kemacetan ekstrem, cuaca yang tak menentu, hingga kondisi jalan yang tidak familiar di kampung halaman meningkatkan risiko kecelakaan.

Keterbatasan layanan bengkel selama libur Lebaran

Banyak bengkel, terutama yang melayani perbaikan body dan cat, tutup selama libur Lebaran. Hal ini menunda proses klaim karena kendaraan belum bisa diperbaiki hingga bengkel kembali beroperasi.

Penundaan pelaporan klaim

Banyak pemilik kendaraan memilih menunda pelaporan klaim karena mobil masih digunakan untuk aktivitas liburan atau belum sempat mengurus dokumen klaim. Akibatnya, insiden yang terjadi selama perjalanan mudik baru tercatat setelah mereka kembali ke rutinitas.

Baca Juga: Roojai Luncurkan Asuransi Kesehatan Karyawan untuk Usaha Kecil dan Menengah

Yang menarik, jenis klaim pasca mudik juga berbeda dibandingkan hari biasa. Roojai mencatat bahwa sekitar 80% klaim yang masuk setelah Lebaran berkaitan dengan kerusakan ringan. 

Seperti penyok atau spion rusak akibat benturan dengan objek diam, misalnya saat parkir di area sempit atau melewati jalan kampung yang padat. Sisanya, 20% disebabkan oleh kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain dalam perjalanan jauh.

Sementara di luar musim mudik atau di hari biasa, sebagian besar klaim justru berkaitan dengan tabrakan antar kendaraan di jalan raya, bukan karena benturan dengan objek diam.

Ini mengindikasikan, pengemudi, khususnya yang terbiasa di kota besar menghadapi tantangan baru ketika harus menyetir di jalanan sempit dan tidak familiar di kampung halaman.

Namun, satu hal penting yang harus diingat adalah batas waktu pelaporan klaim. Sesuai dengan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor, pelaporan klaim harus dilakukan maksimal lima hari setelah kejadian. Menunda pelaporan bisa berisiko klaim ditolak oleh perusahaan asuransi.

Baca Juga: 3 Jurus Jitu Finansial untuk Perempuan ala Astra Life

Mitigasi risiko

Melihat tingginya risiko selama perjalanan mudik, penting bagi pemilik kendaraan untuk melakukan persiapan menyeluruh sebelum menempuh perjalanan jauh. Mulai dari pemeriksaan mesin, rem, hingga kondisi ban dan lampu.

Tak kalah penting, pastikan kendaraan Anda dilindungi oleh polis asuransi yang sesuai.

Asuransi kendaraan tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga ketenangan saat berkendara.

Perlindungan komprehensif bisa melindungi dari berbagai jenis kerusakan, baik ringan maupun berat, sementara asuransi kerugian total akan sangat membantu jika kendaraan mengalami kerusakan parah atau hilang.

Pengalaman mudik tahun ini memberikan pelajaran bahwa risiko di jalan tidak bisa dianggap remeh. Mempersiapkan kendaraan dan memahami peran asuransi akan membantu pengemudi lebih siap menghadapi kemungkinan buruk, baik saat mudik maupun saat melakukan perjalanan jauh lainnya.

Dengan persiapan yang lebih matang dan kesadaran akan pentingnya asuransi, kita bisa berharap mudik tahun depan berjalan lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News