MOMSMONEY.ID - Yuk, mulai kenali cara sederhana menjaga kestabilan finansial keluarga lewat literasi keuangan. Berikut ini langkah-langkahnya.
Di tengah harga kebutuhan yang kian naik dan gaya hidup serba cepat, banyak keluarga muda di Indonesia mulai sadar pentingnya literasi keuangan.
Bukan soal besar kecilnya penghasilan, tetapi tentang bagaimana setiap rupiah dikelola agar kebutuhan tercukupi tanpa mengorbankan masa depan.
Melansir dari BCA Life, literasi keuangan berarti kemampuan memahami, merencanakan, serta mengelola keuangan pribadi dan keluarga secara bijak. Dengan kemampuan ini, setiap keputusan finansial menjadi lebih terarah dan minim risiko kesalahan.
“Orang yang paham literasi keuangan cenderung lebih tenang menghadapi perubahan ekonomi karena punya rencana dan proteksi yang jelas,” kutip laman BCA Life.
Baca Juga: Panduan Melapor Penipuan Akun DANA Terbaru 2025 untuk Lindungi Finansial Anda
Mengenal dasar budgeting rumah tangga
Langkah pertama dalam membangun literasi keuangan adalah membuat budgeting rumah tangga. Budgeting bukan berarti membatasi pengeluaran, melainkan memberi arah agar uang digunakan secara efisien dan sesuai prioritas.
Dalam praktiknya, alokasi anggaran biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama:
- Kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, dan tagihan.
- Tabungan serta investasi, meliputi dana darurat, pendidikan anak, hingga persiapan pensiun.
- Gaya hidup, seperti hiburan atau belanja pribadi.
Dengan mencatat pengeluaran harian, keluarga dapat melihat pola penggunaan uang dan menyesuaikan prioritas. Langkah sederhana ini membantu mencegah “kebocoran” anggaran yang sering tak disadari.
Cara menanamkan literasi keuangan pada anak sejak dini
Mengajarkan anak memahami uang bukan hal tabu, justru menjadi bagian penting agar mereka tumbuh dengan kebiasaan finansial sehat. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah:
1. Gunakan celengan tematik. Buat tiga celengan: untuk mainan, hadiah, dan tabungan masa depan. Ini mengajarkan anak arti tujuan keuangan.
2. Ajak anak saat belanja. Libatkan mereka membuat daftar kebutuhan agar memahami perbedaan antara “butuh” dan “ingin”.
3. Berikan uang jajan mingguan. Anak jadi belajar tanggung jawab mengatur uangnya sendiri tanpa bergantung pada orang tua.
Kebiasaan kecil ini, bila dilakukan konsisten, akan menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi yang cerdas finansial.
Baca Juga: Rahasia Bangun Kekayaan yang Terlupakan: Perencanaan Adalah Kunci Finansial
Literasi keuangan bukan sekadar mengatur uang
Keluarga dengan literasi keuangan baik cenderung lebih siap menghadapi situasi tak terduga, mulai dari biaya kesehatan hingga perubahan ekonomi mendadak. Manfaat lainnya antara lain:
- Mengurangi stres, karena keuangan lebih terencana.
- Membangun komunikasi sehat, antaranggota keluarga tentang prioritas finansial.
- Mendorong kebiasaan positif anak, meniru perilaku pengelolaan uang yang baik dari orang tuanya.
Namun, literasi keuangan tak hanya berhenti di pencatatan dan pengaturan pengeluaran. Aspek penting lainnya adalah perlindungan finansial.
Perlindungan finansial sebagai pilar ketahanan ekonomi keluarga
Selain tabungan dan investasi, asuransi menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga. Dengan perlindungan yang tepat, risiko tak terduga tidak langsung mengguncang keuangan rumah tangga.
Salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima. Produk ini menawarkan manfaat tahunan hingga Rp15 miliar, perlindungan rawat jalan 60 hari sebelum dan 90 hari setelah rawat inap, serta manfaat perawatan akibat kecelakaan.
Menariknya, wilayah perlindungan mencakup seluruh dunia (kecuali Amerika Serikat), sehingga cocok bagi keluarga yang sering bepergian. Kini, proses pembelian juga bisa dilakukan secara online dengan klaim yang mudah dan cepat melalui aplikasi digital.
Langkah ini bukan sekadar proteksi, tetapi bentuk tanggung jawab terhadap masa depan keluarga agar tetap aman dalam kondisi apa pun.
Membangun literasi keuangan keluarga bukan proses instan, tetapi hasil dari kebiasaan yang dibangun setiap hari. Mulailah dari hal kecil, seperti mencatat pengeluaran, berdiskusi soal prioritas bersama pasangan, hingga mengajarkan anak arti uang sejak dini.
Dengan memahami dasar budgeting dan memiliki perlindungan finansial yang kuat, keluarga akan lebih siap menghadapi perubahan zaman dan tantangan ekonomi.
Karena pada akhirnya, literasi keuangan bukan soal jumlah uang yang dimiliki, tapi bagaimana kita memanfaatkannya untuk hidup yang lebih tenang dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Kementerian ESDM Beri Sinyal SPBU VIVO Segera Dapat Pasokan BBM,Sekitar 100.000 Barel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News