BisnisYuk

Nestle Indonesia Bicarakan Transformasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Nestle Indonesia Bicarakan Transformasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

MOMSMONEY.ID - Pada 11–12 Juni 2025, Nestlé Indonesia berpartisipasi dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko IPK RI) di Jakarta International Convention Center. Tema diskusi yang diangkat adalah Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan: Inovasi dan Kolaborasi.

Keikutsertaan Nestlé Indonesia dalam konferensi ini merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam bidang keberlanjutan. Dalam forum ini, Nestlé Indonesia hadir sebagai satu-satunya perusahaan fast-moving consumer goods (FMCG) yang mewakili sektor swasta, membagikan praktik terbaik yang telah dijalankan, serta menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui skema Public-Private Partnership (PPP). Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi tersebut adalah dukungan Nestlé terhadap pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah terpadu yang berorientasi pada pemberdayaan komunitas lokal.

Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia mengatakan dalam keterangan tertulis, Senin (16/6), yang juga menjadi pembicara pada sesi panel bertajuk “Membangun Ekosistem Infrastruktur Pengelolaan Sampah yang Inklusif dan Inovatif”, menegaskan bahwa Nestlé Indonesia telah mengambil langkah konkret dalam menerapkan prinsip Extended Producer Responsibility (EPR) sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan.

“Nestlé Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2050. Untuk mewujudkannya, kami menjalankan strategi keberlanjutan berbasis empat pilar utama: pengurangan emisi karbon, penggunaan kemasan yang berkelanjutan, pengelolaan air yang bertanggung jawab, dan pengadaan bahan baku secara berkelanjutan,” ujar Sufintri.

Sebagai bagian dari implementasi EPR, sejak 2020 Nestlé Indonesia mengumpulkan sampah plastik pasca-konsumsi dalam jumlah yang setara atau lebih besar dari yang dihasilkan. Upaya ini dijalankan melalui kemitraan strategis dengan pemulung, agregator, dan pelaku daur ulang. 

Saat ini, perusahaan mendukung lebih dari 10 TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah berbasis 3R) yang melayani 6.907 rumah tangga dan mengelola sekitar 1.728 ton sampah per tahun.

Baca Juga: Nestle Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025

Sejak 2020, Nestlé Indonesia telah mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas 100% pada produk minuman siap konsumsi (ready-to-drink), serta beralih ke kemasan mono-material yang lebih mudah didaur ulang. Melalui program Waste Dropbox yang dimulai sejak 2023 dan Waste Station yang tersedia di 10 lokasi ritel, perusahaan turut mendorong partisipasi aktif konsumen dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara berkelanjutan.

Sufintri juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transformasi sistem pengelolaan sampah di Indonesia. “Kami percaya bahwa sinergi antara sektor publik dan swasta sangat krusial," kata Sufintri. 

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong seluruh pelaku industri untuk menyusun peta jalan pengurangan sampah masing-masing, sehingga secara kolektif dapat berkontribusi dalam mencapai target nasional pengurangan sampah pada 2029.

Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini adalah kemitraan antara Nestlé Indonesia, Pemerintah Kabupaten Karawang, dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sahabat Lingkungan sejak 2019 dalam membangun dan mengelola TPS3R Baraya Runtah, Sukaluyu, Karawang. Inisiatif ini bertujuan mengatasi persoalan sampah melalui pendekatan berbasis masyarakat, sekaligus mendukung strategi nasional pengurangan sampah melalui inovasi sistem pengelolaan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Nestlé Indonesia mendorong evolusi EPR dari sekedar pengumpulan sampah menjadi pendekatan menyeluruh yang mencakup redesain kemasan produk, penggunaan material yang dapat didaur ulang, dan pengurangan sampah dari hulu. 

Produsen diharapkan menjadi motor penggerak perubahan melalui peta jalan pengurangan plastik yang ambisius, inovasi desain kemasan yang ramah lingkungan, keterlibatan dalam pengembangan kebijakan melalui producer responsibility organization (PRO), dan kepemimpinan dalam praktik berkelanjutan di seluruh rantai pasok.

Partisipasi Nestlé Indonesia dalam ICI 2025 mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan untuk menjadi mitra strategis dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 serta kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs).

Selanjutnya: Kode Redeem Tokyo Ghoul Juni 2025, ini Daftar Terbaru yang Telah Ditambahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News