M O M S M O N E Y I D
Bugar

Moms Wajib Tahu! Sederet Gejala dan Cara Mengatasi Muntaber Pada Anak

Moms Wajib Tahu! Sederet Gejala dan Cara Mengatasi Muntaber Pada Anak
Reporter: Helvana Yulian  |  Editor: Helvana Yulian


MOMSMONEY.ID - Inilah sederet gejala dan cara mengatasi muntaber pada anak yang perlu Anda ketahui. Muntaber terjadi akibat peradangan saluran cerna, sehingga terjadi muntah serta diare.

Penyakit muntaber pada anak perlu diwaspadai karena anak yang terserang penyakit ini rentan mengalami dehidrasi, dikutip dari Kids Health.

Oleh karena itu, orang tua perlu mengenali gejala muntaber dan cara mengatasinya. Anak yang berusia di bawah 5 tahun, lebih rentan terkena muntaber daripada orang dewasa.

Sebagian anak bahkan bisa mengalaminya beberapa kali dalam setahun. Maka dari itu, sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui hal apa saja yang bisa menyebabkan muntaber pada anak.

Baca Juga: Moms, Kenali Gejala Umum Muntaber pada Anak

Penyebab Muntaber pada Anak

Muntaber dikenal juga sebagai gastroenteritis. Kondisi ini terjadi ketika dinding saluran cerna mengalami peradangan akibat infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. 

Perlu diwaspadai bahwa penyakit muntaber sangat mudah menular apalagi pada kelompok anak-anak. Namun, norovirus, rotavirus, dan adenovirus adalah penyebab muntaber yang paling sering dialami oleh anak-anak. 

Hal ini terjadi karena paparan infeksi virus begitu cepat. Apalagi, anak-anak masih belum memiliki imunitas tubuh yang optimal. Oleh karena itu, penyebaran dan penularan akan sangat mudah terjadi.

Selain ketiga virus tersebut, muntaber juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Biasanya, penyebaran melalui bakteri terjadi melalui makanan atau minuman yang terpapar. 

Untuk itu, jika anak mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan muntaber, sebaiknya hindari anak dengan kerumunan untuk mencegah penyebaran.

Dilansir dari Kids Health, muntaber bisa menular kepada orang lain melalui beberapa cara, seperti:

1. Menyentuh mulut, mata, dan hidung setelah memegang barang yang terpapar virus atau bakteri.

2. Berbagi makanan dan minuman dengan pengidap muntaber.

3. Tinggal bersama dengan pengidap muntaber.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Gejala dan Cara Mengobati Muntaber

Gejala Muntaber pada Anak

Gejala umum yang akan dialami oleh anak setelah mengalami muntaber adalah mual dan diare yang cukup parah. Beberapa anak mengalami kondisi demam sebagai gejala awal dari muntaber.

Bahayanya, saat anak banyak mengeluarkan cairan saat diare dan muntah, tubuh dapat mengalami dehidrasi. Muntaber yang tidak diatasi dapat menyebabkan gejala dehidrasi pada anak.

Tentunya saat dehidrasi pada anak tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih buruk.

Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit saat anak mengalami beberapa gejala dehidrasi, seperti:

1. Mulut yang kering.

2. Berkurangnya frekuensi buang air kecil.

3. Tubuh yang terasa dingin.

4. Lemas.

5. Urine yang berwarna gelap.

 Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Gejala Muntaber dan Cara Mengobatinya

Cara Mengatasi Muntaber pada Anak

Anak yang terkena muntaber akan mengalami beberapa gejala, yaitu muntah, diare, mual, sakit perut, penurunan nafsu makan, dan demam.

Jika disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, anak-anak dapat mengalami BAB berdarah.

Muntaber yang disebabkan oleh virus umumnya membaik dalam 2-3 hari, meski diare bisa tetap bertahan hingga 10 hari.

Selama sakit muntaber, gejala-gejala yang anak rasakan bisa membuatnya kekurangan banyak cairan tubuh. Kondisi ini dapat membuatnya mengalami dehidrasi.

Untuk itu, seperti melansir dari Healthline, Anda perlu melakukan beberapa cara mengatasi muntaber pada anak seperti berikut ini:

1. Memperbanyak waktu istirahat

Cara mengatasi muntaber pada anak yang pertama adalah memperbanyak waktu istirahatnya. Anak membutuhkan waktu tidur sekitar 10-12 jam setiap hari.

Oleh karena itu, coba ciptakan suasana yang nyaman di rumah agar ia bisa beristirahat dengan baik, misalnya dengan membacakan cerita atau memutar lagu agar anak tidur lebih cepat.

Mintalah izin beberapa hari dari sekolahnya agar anak bisa beristirahat hingga ia sembuh. Hal ini juga berguna untuk meminimalkan risiko penularan pada teman-temannya di sekolah.

2. Memastikan anak banyak minum

Cara mengatasi muntaber pada anak yang kedua adalah memastikan anak banyak minum. Langkah penanganan ini sangat penting agar anak tidak mengalami dehidrasi.

Bila anak muntah atau merasa mual, tetap berikan ia minum sedikit demi sedikit. Jika anak masih diberikan ASI, lanjutkan pemberiannya.

Untuk anak yang berusia lebih besar, berikan minuman elektrolit setiap kali ia muntah dan diare.

3. Memberikan makanan yang tepat

Cara mengatasi muntaber pada anak yang ketiga adalah memberikan makanan yang tepat. Saat sedang sakit muntaber, anak perlu makan teratur agar tubuhnya tidak lemas dan dehidrasi.

Berikanlah makanan dalam porsi sedikit namun sering. Makanan yang dipilih sebaiknya bertekstur lembut dan mudah dicerna, seperti pisang, nasi lembek atau bubur, atau makanan berkuah.

Susu dan produk olahannya, seperti yoghurt, juga bisa diberikan jika selama ini anak tidak bermasalah dalam mengonsumsinya.

Pasalnya, beberapa anak justru diare setelah mengonsumsi susu karena memiliki alergi terhadap susu atau menderita intoleransi laktosa.

Makanan tinggi kandungan lemak dan gula, seperti makanan siap saji, gorengan, kue dan es krim, sebaiknya tidak diberikan selama masa pemulihan muntaber agar gejala cepat mereda.

4. Menghindari pemberian obat diare

Cara mengatasi muntaber pada anak yang terakhir adalah menghindari pemberian obat diare. 

Anak-anak yang mengalami muntaber sebaiknya tidak diberikan obat diare, apalagi jika usianya di bawah 12 tahun. Untuk meredakan demam dan nyeri, Anda dapat memberikan paracetamol.

Selain itu, muntaber tidak selalu membutuhkan antibiotik. Muntaber paling sering disebabkan oleh infeksi virus, yang tidak akan membaik dengan antibiotik. 

Untuk memastikan penyebab dan langkah perawatan yang tepat, termasuk penggunaan obat-obatan, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih lanjut.

Sebagai langkah pencegahan muntaber pada anak, orang tua perlu memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak sudah bersih. 

Selain itu rutin menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal anak. Lengkapi juga jadwal imunisasi anak, termasuk pemberian vaksin rotavirus.

Biasakan juga untuk mengajari anak agar selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan, menyentuh benda yang kotor, ataupun BAB.

Itulah sederet gejala dan cara mengatasi muntaber pada anak yang perlu Anda ketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Edukasi Gizi dak Kesehatan Cara Optimalkan Tumbuh Kembang Balita

PT Midi Utama Indonesia (MIDI) hadirkan program edukasi gizi balita. Tingkatkan kesehatan anak Indonesia dengan akses informasi gizi tepat.

Harga Emas Hari Ini Naik di atas US$ 4.200, Menuju Reli Hari Kelima

Harga emas hari ini naik, karena para pedagang mempertimbangan prospek ekonomi AS yang tidak menentu. 

Katalog Promo Indomaret Super Hemat Periode 13-26 November 2025

Cek dan manfaatkan katalog promo Indomaret Super Hemat periode 13-26 November 2025 untuk belanja kebutuhan keluarga.

KBRI New Delhi Keluarkan Imbauan Keamanan untuk WNI di Tengah Situasi Pasca Ledakan

Pasca ledakan, pihak KBRI di New Delhi mengeluarkan imbauan kepada WNI yang tinggal atau berkunjung ke India agar waspada.

Bukan Lemah! Ini 5 Strategi Ayah Sehat Mental ala Psikolog

Pelajari 5 strategi jitu dari Intan Erlita untuk ayah dalam menghadapi stres, menjaga kesehatan mental, dan memperkuat hubungan keluarga.

Ide Outfit dari Para Pemain Drama Korea Spirit Fingers,Cocok untuk Daily Activity Lo

Drama Spirit Fingers tayang perdana 29 Oktober 2025 selalu hadirkan ide outfit yang keren tiap episodenya. Semua karakter punya gaya OOTD sendiri.  

Wacana Redenominasi Rupiah Jadi Sorotan, Apa yang Dimaksud Redenominasi?

Redenominasi menjadi istilah yang belakangan menjadi bagian dari wacana yang diungkapkan Menteri Keuangan. Lalu, apa artinya?

7 Drama Korea Terbaru Tentang Lika-Liku Rumah Tangga, Ada As You Stood By

Beberapa drama Korea berikut terbaru ini memiliki tema rumah tangga dan segala lika-liku di dalamnya.​

Cranky dan Moody Saat Bangun Tidur Disebut Sleep Inertia, Intip Penjelasan di Sini

Apakah Anda pernah merasa seperti orang bingung dan sensitif setelah bangun tidur? Ternyata itu disebut sleep inertia.

Dear X dan 5 Drama Korea Tentang Sisi Lain Selebriti Papan Atas dan Dunia Hiburan

Bagi yang suka cerita tentang dunia selebriti, berikut ini drakor dengan tema kehidupan selebriti yang bisa ditonton.