MOMSMONEY.ID - Tak hanya Vivo X300 Pro, Qualcomm mengumumkan ponsel Snapdragon 8 Elite Gen 5 pertama mereka dengan seri Xiaomi 17. Vivo memelopori seri X300 sebagai kelompok pertama flagship yang menjalankan Dimensity 9500.
Tidak seperti tahun lalu, hanya ada dua model dalam jajaran X300. Selain itu, Vivo menambahkan kamera kamera ZEISS telefoto 200 MP di X300 Pro.
Vincenz, seorang pengamat gadget dari Gadgetmatch.com memaparkan kalau lensa telefoto tersebut bisa melakukan optical zoom 3.5x. “Gadget ini dilindungi IP68 dan IP69. Vivo memilih bahan dari alumunium allow di bagian bingkai, sementara bagian belakang dan depannya memakai bahan kaca,” jelasnya.
Masih ada beberapa informasi menarik yang mengungkap tentang layar dan desain Vivo X300 Pro. Simak selengkapnya:
Baca Juga: Vivo V30 Pro Tonjolkan Layar AMOLED dengan 1 Miliar Warna, Cek Kelebihannya
Vivo mengadaptasi layar datar yang lebih kecil
Vivo X300 mengadaptasi layar datar 6.31 inci yang lebih kecil, membuang layar 6,67 inci milik X200. Terlebih lagi, varian Pro masih menggunakan panel 6.78 inci yang sama seperti X200 Pro dengan bezel bertepi lurus melengkung.
Layar ZEISS master color ini adalah layar 8T LTPO 120Hz berbasis AMOLED Q10 BOE. Keduanya juga mendukung konten HDR10+, dolby vision, dan Netflix HDR.
Mereka juga dilengkapi fitur pelindung mata seperti peredupan PWM 2160Hz, sertifikasi TÜV Rheinland flicker free dan SGS low blue light.
Terakhir, vivo X300 mengadopsi sensor sidik jari dalam layar ultrasonik yang sebelumnya hanya tersedia pada model Pro dan Ultra.
Untuk kecepatannya sekitar 120 Hz dan kecerahan layarnya mencapai 4500 nit. Di sisi lainnya, Xiaomi 17 gunakan layar AMOLED yang yang sama seperti X300 yakni seluas 6.3 inci.
Lalu, PWM dimmingnya mencapai 2160Hz dengan kecerahan mencapai 3500 nit saja. Dalam hal baterai, X300 memiliki baterai 6040mAh sementara varian Pro memiliki kapasitas lebih besar 6510mAh.
Vivo dengan berani mengklaim bahwa baterai silicon anode bluevolt ini sebanding dengan ponsel dengan baterai 7000 dan 7500mAh. Hal tersebut bisa terjadi melalui pengoptimalan energi perangkat lunak dan perangkat keras.
Keduanya mendukung standar 90W flashcharge plus 40W dan wireless flashcharge. Sedangkan, Xiaomi 17 sudah memanfaatkan kapasitas daya 7000 mAh.
Baterai raksasa ini didukung fast charging 100W, reverse wireless charging 22.5W, wireless charging 50W hingga muncul fitur pengisian PD 3.0, QC3+ dan PPS 100W
Lensa periskop telefoto 200 MP yang jadi andalan
Ponsel X300 tidak akan lengkap tanpa sistem kamera kelas unggulan.
X300 Pro mengusung sensor Sony LYT-828 1/1.28 inci di lensa utamanya yang memiliki resolusi 50 MP. Sensor ini dipadukan dengan teknologi pencitraan VCS 3.0 yang dikembangkan sendiri oleh vivo.
Sensor Sony kemudian dipadukan dengan sensor ISOCELL HPB 200MP rancangan khusus Samsung untuk kamera telefoto yang beresolusi 200 MP.
Ada juga dukungan lensa ultrawide yang punya resolusi sama dengan lensa utamanya. Lensa periskop telefoto yang memakai sensor Samsung ISOCELL HPB ini bisa diandalkan untuk melakukan 3.5x optical zoom, 100x digital zoom, 20x telefoto makro.
Kamera utamanya sangat canggih, hadirkan kualitas video 8K@30fps. Lensa di bagian depan juga tak kalah kerennya dengan resolusi 50 MP dan memakai Sensor Samsung ISOCELL JN1.
Selain kekuatan MediaTek Dimensity 9500, seri X300 mencapai “Integrasi Dual Chip” yang efisien dengan chip pencitraan V3+ internal vivo dan ditambah VS1 di X300 Pro. Fitur ini menyediakan daya komputasi yang kuat untuk pemrosesan pencitraan tingkat lanjut dan operasi sistem.
Berkat kemitraan jangka panjang dengan ZEISS, fitur potret tetap dipertahankan. Selain style portrait dan ZEISS natural portrait yang baru, X300 Pro juga menambahkan fitur ZEISS mirotar telephoto style bokeh yang lebih baru.
Bahkan ada fitur adaptive zoom flash serta penyempurnaan lain yang mampu menyelesaikan potret malam hari dengan pengaturan pencahayaan yang rumit.
Terakhir namun yang terpenting, seri X300 memiliki Kit Fotografi sendiri termasuk telephoto extender 2.35x yang sebelumnya hanya ada di Vivo X200 Ultra.
X300 Pro sendiri akhirnya mampu merekam rekaman hingga 4K/120fps dalam format log 10-bit di semua pilihan panjang fokus. X200 Pro hanya mampu merekam dolby vision 4K/60fps dengan lensa wide 1x atau zoom 3.7x.
Vivo juga menjanjikan stabilisasi dengan sudut stabilisasi 1.5 derajat yang ditingkatkan selain fitur dual channel EIS. Alur Kerja ACES juga disertakan untuk manajemen warna yang lebih baik dan gradasi warna yang mulus.
Video Potret juga ditingkatkan menjadi 4K/60fps, sebelumnya dibatasi hingga 4K/30fps saja. Gaya khusus Vivo seperti cold white atau classic negative juga dapat diterapkan saat memotret dalam mode ini.
Desain kaca 3D unibody super kece
Vivo X300 Pro dilengkapi dengan desain kaca 3D unibody yang memadukan tonjolan kamera dengan penutup belakang. Ada juga kaca beludru untuk desain di bagian belakang yang anti sidik jari.
Model X300 Pro punya bodi yang ramping, hanya di bawah 8 mm. Peningkatan penting lainnya terlihat pada standar port USB-C 3.2 Gen 1, protokol penyimpanan UFS 4.1, serta dukungan bluetooth 6.0 dan Wi-Fi 6G untuk X300 Pro.
Terakhir, seri X300 ini akan memperkenalkan OriginOS 6 berbasis android 16 dengan tampilan baru ala liquid glass milik Apple serta integrasi Ekosistem Apple yang mulus.
Skor AnTuTu 11 dimensity 9500 capai 3 jutaan poin
Pada Geekbench 6, Dimensity 9500 milik Vivo X300 Pro meraih skor sekitar 13% lebih tinggi dalam performa single core dan 9% lebih tinggi dalam performa multi core. Meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan, ponsel yang ditenagai Dimensity 9500 lebih cepat dibandingkan Snapdragon 8 Elite.
Dimensity 9500 punya single core sekitar 3.452 dan multicore sebesar 10.128. Sedangkan, gadget dengan Snapdragon 8 Elite hanya raih 3.047 poin single core dan 9.286 untuk multicorenya.
Pada AnTuTu v11, chip MediaTek memimpin dengan skor total sekitar 22% lebih tinggi dari Snapdragon 8 Elite. Peningkatan CPU terbilang sederhana, sekitar 5%, tetapi skor GPU melonjak lebih dari 25% dan menandakan peningkatan signifikan dalam performa grafis.
Dimensity 9500 juga menunjukkan performa memori dan UX yang lebih kuat, mengisyaratkan multitasking yang lebih lancar dan respons aplikasi yang lebih cepat. Skor AnTuTu 11 Dimensity 9500 berhasil kalahkan Snapdragon 8 Elite.
Dimensity 9500 mencapai skor 3.622.840 dan Snapdragon 8 Elite hanya di angka 2.981.542. Kedua chip ini diproduksi oleh TSMC menggunakan node proses 3nm, tetapi tetap memiliki beberapa perbedaan.
Dimensity 9500 menggunakan teknologi N3P terbaru yang memberikan kinerja dan efisiensi daya yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan proses N3E yang digunakan pada Snapdragon 8 Elite. CPU Dimensity 9500 terdiri dari inti-inti ARM terbaru yang mencakup satu core C1-Ultra, tiga core C1-Premium, dan empat core C1-Pro.
Di sisi lain, Snapdragon 8 Elite menggunakan inti-inti CPU Oryon generasi kedua yang dirancang sendiri. Bahkan, ini merupakan chipset mobile Qualcomm pertama yang menggunakan Oryon.
Untuk tugas-tugas grafis seperti bermain game dan rendering visual, Dimensity 9500 dilengkapi GPU Mali-G1 Ultra 12-core dengan dukungan untuk game mobile ray tracing 120fps. Chip ini dilengkapi MediaTek HyperEngine Gaming Technology, serangkaian fitur gaming yang dirancang untuk menawarkan performa gaming dan efisiensi daya yang optimal.
Snapdragon 8 Elite dilengkapi dengan GPU Adreno 830 yang menampilkan arsitektur baru. Ponsel ini juga mendukung ray tracing berbasis perangkat keras dan fitur Snapdragon Elite Gaming untuk pengalaman bermain game yang lebih baik.
Baca Juga: Vivo V60 Lite Hadirkan Desain Super Awet, Ada One Touch Water Drain lo
Itu dia ringkasan informasi yang menguak tentang kinerja Dimensity 9500 hingga kualitas lensa Vivo X300 Pro.
Selanjutnya: Dividen Interim BUDI: Rp 7/Saham Cair 11 Desember 2025, Yield 3%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News