MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global mencoba melanjutkan kenaikan untuk hari kelima. Logam mulia naik karena para pedagang mempertimbangan prospek ekonomi AS yang tidak menentu, diperparah tidak adanya data yang dapat diandalkan selama penutupan pemerintah selama enam minggu.
Mengutip Bloomberg, Kamis (13/11), harga emas spot diperdagangkan US$ 4.215,64 per troi ons pukul 12.33 WIB. Harga emas siang ini naik sekitar 0,5%, setelah kemarin naik hampir 2%.
Anggota parlemen AS meloloskan RUU pendanaan sementara untuk mengakhiri penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah. Gedung Putih telah memperingatkan bahwa laporan pekerjaan dan inflasi resmi untuk bulan Oktober tidak mungkin akan dirilis.
Kekosongan data selama penutupan pemerintah telah menyebabkan investor bertindak gegabah atau mengandalkan statistis swasta untuk memantau kondisi ekonomi Uncle Sam. Harga emas telah naik hampir 5% minggu ini, sebagian karena ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut, setelah Washington kembali beroperasi.
Suku bunga lebih rendah merupakan hal positif bagi emas, yang tidak membayar bunga.
Baca Juga: Harga Emas Berfluktuasi di atas US$ 4.100, Setelah Rebound Tiga Hari
Namun, para pembuat kebijakan berbeda pendapat mengenai perlunya pengurangan lebih lanjut terhadap suku bunga. Presiden Federal Reserves Bank of Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Bank Boston Susan Collins, mengatakan mereka mendukung agar suku bunga tetap stabil untuk mendinginkan inflasi.
Analis TD Securities, Oscar Munoz, mengatakan, kurangnya data ekonomi resmi dan kekhawatiran mengenai tingkat pembatasan kebijakan moneter mengakibatkan ekspektasi yang tidak jelas mengenai keputusan The Fed bulan Desember.
"Data menyelesaikan perdebatan, sementara kurangnya data menyebabkan pandangan kebijakan yang mendasar," katanya, mengutip Bloomberg, hari ini.
Tahun ini, harga emas naik hampir 60% dan tetap berada pada jalur kenaikan tahunan terbaik sejak 1979. Bank-bank sentral telah meningkatkan pembelian emas, dengan tujuan menyimpan nilai dan diversifikasi aset. Sementara para investor menumpuk emas sebagai lindung nilai terhadap meningkatnya kekhawatiran fiskal di beberapa negara ekonomi terbesar dunia.
Meskipun harga turun dari rekor bulan lalu di atas US$ 4.380 per troi ons, karena kekhawatiran reli terlalu cepat, beberapa investor meramalkan kenaikan selanjutnya ke US$ 5.000 dan seterusnya pada tahun depan.
Selanjutnya: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo akan Dibangun di Lokasi Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News