M O M S M O N E Y I D
InvesYuk

MMI Jelaskan Faktor Ketidakpastian Dari Penerapan Kebijakan Resiprokal Trump

MMI Jelaskan Faktor Ketidakpastian Dari Penerapan Kebijakan Resiprokal Trump
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Manulife Investment Management berpandangan efek yang Indonesia terima dari kebijakan resiprokal Presiden Donald Trump berfokus pada tiga kemungkinan faktor ketidakpastian yang bisa terjadi. 

Rabu (9/4), kebijakan tarif imbal balik atawa tarif resiprokal Presiden Donald Trump pada puluhan negara mulai berlaku. Freddy Tedja Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4) mengatakan pengumuman tarif Donald Trump bisa menimbulkan faktor-faktor ketidakpastian baru di pasar global. 

Pertama, apakah kebijakan tarif akan bersifat permanen atau hanya sebagai metode untuk mendorong negara-negara ke meja negosiasi dengan AS?

Kedua, seberapa besar risiko pembalasan atau retaliasi tarif dari negara lain, yang tidak mau bernegosiasi?

Ketiga, dan yang terpenting, bagaimana dampak kebijakan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi di tengah kompleksnya rantai pasok perdagangan dunia?

"Ketiga hal tersebut masih akan menjadi tanda tanya besar dalam waktu dekat," kata Freddy. 

Baca Juga: Donald Trump Klaim AS Memperoleh Rp 33,936 Triliun Per Hari dari Tarif

Pada dasarnya tarif bersifat seperti pajak yang berimbas negatif pada pertumbuhan ekonomi dan dapat mendorong inflasi jangka pendek. Berdasarkan konsensus Bloomberg, probabilitas resesi AS setahun ke depan meningkat menjadi 30%, dibandingkan 20% di awal tahun 2025, mengindikasikan kekhawatiran pasar terhadap dampak negatif tarif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Namun di sisi lain, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan Fed Funds Rate di 2025 juga menjadi lebih agresif sebanyak 4 kali pemangkasan dari sebelumnya hanya 2 kali, mengindikasikan harapan pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral untuk mendukung ekonomi. 

Walau demikian, Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru bereaksi terhadap tarif, dan fokus kebijakan The Fed adalah menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang.

Untuk Indonesia sendiri, dampak langsung tarif AS diperkirakan relatif terbatas dibanding negara lain. Walaupun Indonesia terkena tarif resiprokal cukup tinggi,  ekspor Indonesia ke AS hanya 10% dari total ekspor Indonesia di 2024, atau 2.2% dari PDB, dibandingkan negara lain yang lebih terekspos terhadap ekspor ke AS seperti Vietnam (33% dari PDB), Malaysia (13% dari PDB), atau Thailand (13% dari PDB). 

Di sisi lain, dampak secara tidak langsung dari melambatnya pertumbuhan ekonomi global, risiko inflasi, ketidakpastian bagi dunia usaha, keyakinan konsumen, dan arah kebijakan suku bunga menjadi faktor-faktor yang dapat lebih berdampak pada ekonomi.

Baca Juga: Trump Ancam TSMC Bakal Kena Pajak Hingga 100% Jika Tidak Segera Bangun Pabrik di AS

Dalam jangka pendek, volatilitas pasar diperkirakan masih akan tetap tinggi menantikan perkembangan negosiasi tarif serta dampak tarif terhadap laporan keuangan emiten, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Walau demikian pembalikan sentimen dapat terjadi sewaktu-waktu, berkaca dari periode awal tarif terhadap Kanada dan Meksiko di Februari dan Maret 2025, di mana Presiden Donald Trump dapat dengan cepat menunda implementasi tarif sehingga mengangkat sentimen di pasar.  

Dalam kondisi seperti ini, penting bagi investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi, dan memastikan adanya aset-aset yang likuid, sehingga dapat menjaga volatilitas portofolio dan memanfaatkan potensi pembalikan sentimen di pasar yang masih sangat dinamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025, Beli 1 Gratis 1 Jamur Enoki-Spicy Wing

Cek promo Superindo hari ini periode 10-13 November 2025 untuk belanja hemat selama weekday di gerai Superindo terdekat.

Kenalan dengan Malware Android Herodotus, Bisa Menguras Saldo di Rekening Bank

Para peneliti keamanan siber telah mengungkapkan detail tentang malware android bernama Herodotus. Malware ini bisa menguras saldo rekening bank.

Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 7-13 November 2025, Sania 2 Liter Jadi Rp 36.900

Manfaatkan promo Alfamart Paling Murah Sejagat periode 7-13 November 2025 untuk belanja lebih untung.

5 Tips Menghasilkan Foto Bebas Blur dengan Xiaomi 15T Series

Berikut lima tips agar hasil foto tetap tajam dan bebas blur saat memotret objek bergerak dengan Xiaomi 15T series​.

Biar Tak Ketinggalan Zaman, Ini 5 Pelajaran dari Tren Digitalisasi

Teknologi terus berkembang, akan tetapi yang paling penting justru kemampuan manusia untuk beradaptasi. ​

7 Daftar HP Murah dengan Kapasitas Baterai 7000 mAh, Mulai Rp 3 Jutaan

HP murah dengan baterai 7000mAh saat ini sedang digandrungi banyak pengguna. Mulai dari iQOO Z10, Realme 15 & iQOO Neo 10 jadi pilihan terbaik.

Pocky Kolaborasi dengan Hololive Indonesia, Sasar Pasar Muda Penggemar VTuber

Glico, produsen makanan di balik merek camilan Pocky, resmi mengumumkan kolaborasi spesial dengan hololive Indonesia

iQOO Z10R HP Murah Harga Rp 3 Jutaan, Hadirkan Sensor Sony IMX882 di Kamera Utama

 iQOO Z10R merupakan salah satu gadget murah yang menyediakan kapasitas baterai raksasa yakni 6500 mAh yang lebih besar dari milik Vivo V40. 

Ini Cara Mewariskan Kekayaan Keluarga Turun Menurun

Ingin aset berkembang turun-temurun? Simak panduan lengkap investasi real estat, diversifikasi, dan perencanaan warisan dari Bank DBS Indonesia.

OCBC NISP Hadirkan Tap Kartu Kredit, Tingkatkan Pembayaran Digital

OCBC NISP memperkenalkan Tap Kartu Kredit untuk pembayaran nirsentuh yang aman dan efisien. Dukung ekosistem pembayaran digital di Indonesia.