MOMSMONEY.ID - Penyemaian adalah proses pertama dalam melakukan penanaman tanaman. Dalam proses penyemaian ini dibutuhkan beberapa tahap dan perawatan hingga akhirnya tanaman siap dipindahkan ke tempat semestinya. Namun, tak jarang saat pembibitan Anda menemui beberapa masalah yang menyebabkan bibit mati.
Dilansir dari Gardeningknowhow.com, masalah bibit yang paling umum berhubungan penyakit tular tanah yang menyerang tanaman muda yang rentan. Jadi, ketika Anda menggunakan tanah untuk penyemaian dari lahan pertanian Anda, mungkin tanah sudah mengandung penyakit dari tanaman lama yang akhirnya melukai bibit. Masalah tidak datang hanya dari tanah, tetapi juga penyiraman, cahaya matahari, dan pemupukan.
Baca Juga: Berikut Macam-Macam Cara Menanam Hidroponik
Namun, sebelum berakhir dengan gagal penyemaian atau bibit mati, Anda perlu mengetahui pertumbuhan tidak normal pada bibit. Untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah bibit, berikut beberapa masalah yang kerap dialami bibit tanaman.
Etiolasi
Etiolasi merupakan kondisi bibit tanaman yang tumbuh memanjang atau dengan kondisi batang tidak kokoh, daun kecil, dan pucat. Ini disebabkan oleh semaian yang kurang cahaya. Ketika tanaman kurang cahaya, batang tanamannya akan tumbuh lebih panjang untuk mencari sinar matahari, tetapi batang itu tidak kokoh. Bila gejala ini tak segera ditangani, bibit tidak akan bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya karena pertumbuhannya tidak maksimal.
Bibit Membusuk
Dilansir dari Hidroponikpedia.com, busuk pada semaian biasanya ditandai pada akar bibit yang tidak dapat menyerap dengan sempurna, sehingga memengaruhi dalam proses pertumbuhan. Penyebabnya adalah penyiraman berlebihan atau penyiraman yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Penyiraman berlebihan akan membuat akar tanaman terlalu jenuh dengan jumlah air melimpah, sedangkan kondisi media tanah tidak mampu lagi menyerap atau mengikat air. Ini karena seseorang menyiram setiap hari tanpa melihat kondisi media tanam. Semaian memang perlu disiram setiap hari, tetapi dengan jumlah secukupnya sesuai dengan kondisi tanah.
Kelebihan air yang membuat akar jenuh, dapat menimbulkan risiko pertumbuhan jamur, bakteri, dan virus. Akhirnya, bibit tanaman yang masih kecil menjadi busuk. Jamur ini juga bisa datang dari tanah yang telah terkontaminasi sebelumnya dan faktor lainnya.
Baca Juga: 5 Tips Cara Merawat Bibit Tanaman Setelah Berkecambah
Kelayuan
Kondisi layu ditunjukkan tanaman dengan tanda-tanda daun lemas dan tanaman tidak segar. Kondisi layu ini disebabkan oleh kondisi semaian yang kekeringan atau kekurangan air. Selain itu, layu juga disebabkan oleh kondisi ruangan yang bersuhu tinggi.
Penyebab layu juga dapat berasal dari bakteri, jamur, dan virus yang menyerang semaian, sehingga tanaman tidak bisa tumbuh ke tahap selanjutnya.
Daun keriting dan Menguning
Kedua masalah ini disebabkan oleh penggunaan pupuk berlebih. Saat bibit sudah mulai tumbuh dan dipindahkan ke media tanam sementara, mereka sudah dapat diberi pupuk untuk membantu pertumbuhan. Namun, bila pemberian pupuk ini berlebihan, akan menyebabkan permasalahan pada tanaman. Permasalahan juga timbul bila pupuk yang diberikan terlalu sedikit. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan daun berwarna pucat.
Kerusakan Serangga
Bibit tanaman tentu saja dapat diserang hama. Serangga yang paling sering menyerang bibit adalah kutu daun. Kutu daun akan menyerang saat pertumbuhan bibit tanaman sehat dan hijau. Maka, perlu dilakukan tindakan pencegahan hama saat Anda memiliki bibit tanaman yang baik. Anda dapat menaruh perangkap lengket warna kuning untuk mengendalikan kutu dan lalat putih.
Selanjutnya: Mengenal Penyakit Busuk Batang pada Tanaman Pangan dan Cara Mengatasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News