MOMSMONEY.ID - Menjadi pemimpin tidak menunggu setelah lulus kuliah atau mendapat posisi tertentu.
Pesan ini disampaikan Direktur Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Hardianto Atmadja saat kuliah umum bertajuk “Lead with Actions: Kepemimpinan Adaptif dan Tangguh di Industri Nyata” di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (19/11).
Hardianto menekankan, kepemimpinan bukan sekadar soal posisi atau titel, tetapi kemampuan memberi arah dan makna di tengah perubahan.
“Pemimpin itu tidak hanya berbicara tentang visi, tetapi juga menunjukkan langkah konkret yang menginspirasi orang lain untuk ikut bergerak,” ujarnya.
Bagi mahasiswa, ini berarti aktif mengambil inisiatif, terlibat dalam organisasi atau proyek, dan membawa ide menjadi tindakan nyata.
Pengalaman Hardianto memimpin Garudafood menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas bidang dan disiplin. Mahasiswa didorong untuk membangun jaringan, belajar dari berbagai bidang, dan mengembangkan kemampuan adaptasi sosial serta profesional.
Baca Juga: Ini Lima Kiat Menjadi Pemimpin Muda ala Rektor Termuda di Indonesia
“Siap menghadapi tantangan lintas industri dengan semangat kolaboratif dan nilai-nilai keberlanjutan,” kata Hardianto.
Prinsip ini relevan bagi mahasiswa yang ingin menjadi pemimpin di kampus maupun di masa depan.
Konsep Mindful People yang diterapkan Garudafood juga bisa menjadi panduan bagi mahasiswa.
“Kami berupaya membentuk individu yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki kesadaran, kepedulian, dan nilai-nilai keberlanjutan," jelas Haryanto.
Mahasiswa bisa menerapkannya dengan menjaga integritas, peduli terhadap teman dan lingkungan, serta bertindak dengan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan.
Baca Juga: Kunci Bisnis Tahan Guncangan, Latih Pemimpin dan Tim agar Paham AI
Hardianto juga memperkenalkan prinsip strategi 3B, 3G, dan 3V, yang bisa diterapkan secara sederhana oleh mahasiswa.
3B (best brand, best value, best network) mendorong mahasiswa membangun reputasi, memberikan kontribusi terbaik, dan memperluas jaringan.
3G (growth) mengajarkan untuk terus meningkatkan kemampuan diri, berani mencoba hal baru, dan produktif dalam aktivitas kampus.
3V menekankan keseimbangan antara kepedulian sosial, menghargai teman sejawat, dan memberi manfaat bagi komunitas.
Transformasi digital di Garudafood menjadi contoh pentingnya kesiapan menghadapi perubahan teknologi.
Mahasiswa sebaiknya memanfaatkan teknologi, belajar literasi digital, serta berani mencoba proyek-proyek baru yang inovatif. Kemampuan ini akan menjadi modal penting untuk menjadi pemimpin adaptif di era disrupsi industri.
Selanjutnya: Penyuka Tendon Tempura Khas Jepang, Restoran Tendon Tenya Bisa Jadi Rekomendasi Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News