MOMSMONEY.ID - Terdapat bermacam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi. Dari sekian banyak penyakit pencernaan, ada lima jenis yang sering dijumpai.
Fungsi sistem pencernaan adalah menerima dan mencerna makanan. Setelah dicerna, nutrisi tersebut diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sistem pencernaan juga berfungsi untuk memisahkan dan membuang sisa makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam tubuh Anda. Jika satu saja organ pencernaan terganggu atau terserang penyakit, seluruh mekanisme yang terlibat pada sistem ini tentu tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Selain itu, gangguan pencernaan bisa menghambat penyerapan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, tubuh Anda mungkin menjadi rentan terhadap penyakit atau tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: 15 Penyebab ambeien yang harus Anda ketahui
Ada banyak jenis gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan manusia. Berikut ini beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Diare
Diare adalah kondisi meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) yang disertai dengan tesktur feses yang encer. Gejala lainnya meliputi kram perut, kembung, mual, hingga adanya darah di tinja.
Penyebab gangguan sistem pencernaan ini sangat beragam. Mulai dari konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi para area perut).
2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan (esofagus). Gangguan pencernaan ini terjadi karena longgar atau tidak menutup dengan baiknya katup antara esofagus dan lambung.
Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa menyebabkan iritasi. Itulah sebabnya ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi panas di dada, mual, muntah, kesulitan menelan, dan batuk.
3. Maag
Sakit maag adalah kondisi tidak nyaman pada perut, seperti nyeri atau perih. Gejala maag umumnya ringan dan muncul ketika Anda mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, atau saat kekenyangan maupun telat makan.Sebagian besar kasus maag bisa sembuh tanpa bantuan dokter.
Misalnya, dengan memperbaiki pola makan dan menghindari pemicunya.Namun bila gejala maag tidak kunjung hilang, mengganggu rutinitas, atau sering kambuh, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang cocok.
4. Sembelit
Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi karena banyak hal.
Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi nonsteroid).
5. Batu empedu
Batu empedu adalah tumpukan material keras yang terbentuk di kantong empedu. Kantong berukuran kecil dan berbentuk mirip buah pir ini berfungsi melepaskan empedu untuk fungsi pencernaan.
Batu empedu bisa terbentuk karena cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan pencernaan ini juga bisa terjadi bila pelepasan empedu terhambat.
Adanya batu dalam kantung empedu dapat menyebabkan nyeri hebat pada perut bagian kanan atas. Namun kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan hingga langkah operasi.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Pencegahan Penyakit Kolera
Dengan mengetahui macam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi, Anda diharapkan menjadi lebih waspada dalam mengenali gejala yang terjadi. Keluhan masalah saluran cerna mungkin nampak sepele, tapi bukan berarti Anda boleh mermehkannya.
Periksakan diri ke dokter apabila ada keluhan penyakit pencernaan yang tidak kunjung sembuh atau semakin parah. Dengan ini, penanganan dapat dilakukan secepatnya dan komplikasi bisa dicegah.
Selanjutnya: 5 Manfaat Buah Kesemek Jawa, Bisa Membantu Program Diet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News