AturUang

Lebih Hemat Sewa atau Beli Rumah, Simak Hitungan dari Perencana Keuangan Berikut

Lebih Hemat Sewa atau Beli Rumah, Simak Hitungan dari Perencana Keuangan Berikut

MOMSMONEY.ID - Berikut ini hitungan lebih hemat sewa atau beli rumah dari perencana keuangan.

Jika belum memiliki dana khusus, menyewa rumah memang bisa jadi pilihan. Akan tetapi, tetap harus jeli menghitung perbandingan biayanya. 

Erlina Juwita, Perencana Keuangan Oneshildt, mengajak untuk berhitung, apakah pilihan menyewa rumah jauh lebih hemat dibanding membeli rumah yang harganya terus naik.

"Pertimbangan yang harus diketahui saat ingin beli properti adalah biaya yang tidak tercover saat sudah memiliki properti," katanya. 

Erlina menjelaskan tidak semua unsur dalam cicilan KPR yang kita bayarkan itu akan menjadi ekuitas.

Baca Juga: Ini Kelebihan Ngontrak Rumah Dibanding Membeli Rumah Baru

Paling tidak Anda harus membayar pajak bumi bangunan yang diasumsikan sekitar 1% setiap tahun. Sementara, jika Anda memutuskan menyewa maka pajak ini menjadi beban pemilik rumah.

Kemudian biaya perawatan. Hitung saja dalam setahun biaya perawatan sekitar 1% dari harga properti. "Kalau sewa, anggaran ini tidak jadi beban penyewa," kata Erlina.

Selanjutnya bunga KPR. Erlina mencontohkan bunga floating 9,75% setiap tahun dari hutangnya. Rumusnya yaitu 1-a% x bunga floating, aadalah uang muka.

Apabila uang muka 20% maka beban bunganya jadi (1-20%) dikalikan 9,75% atau sekitar 7,8% beban bunga yang harus ditanggung.

Lantas dari opportunity cost yang tidak terlihat jelas. Apabila dana tunai yang dimiliki dijadikan uang muka, ada kemungkinan kehilangan kesempatan Anda untuk mendapatkan return, kalau uang itu diinvestasikan.

Baca Juga: 6 Tips Siapkan Anggaran Renovasi Rumah Agar Keuangan Tetap Aman

Erlina menjabarkan cara menghitungnya adalah prosentase uang muka dikalikan selisih antara return dari kenaikan harga rumah dan return dari kenaikan harga saham di pasar modal.

Misalnya saja, return dari kenaikan rumah adalah 6% setiap tahun, sementara return kenaikan harga saham 8,75% setiap tahun. Maka opportunity cost-nya adalah 20% dari uang muka dikalikan dengan 8,75% dikurangi 6% atau sekitar 0,55%.

Nah, setelah coba hitung keseluruhan biaya yaitu pajak ditambah biaya perawatan, bunga KPR dan juga opportunity cost, perhitungan Erlina adalah 10,35% dan itu merupakan total biaya yang tidak dicover saat Anda membeli rumah, dalam setahun.

"Akan lebih menguntungkan untuk sewa apabila biaya sewa di bawah 10,35% dari harga jual rumah tersebut dan dana untuk uang muka diinvestasikan ke produk investasi lain seperti SBN, deposito, atau reksadana," jelas Erlina.

Selanjutnya: Cara Memindahkan Chat dan Dokumen dari Nomor WhatsApp Lama ke Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News