MOMSMONEY.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat terdapat 11.670 barang tertinggal dengan nilai estimasi Rp 12,88 miliar pada periode Januari-Oktober 2025. Dari jumlah tersebut, 3.819 merupakan barang berharga seperti handphone, laptop, dan perhiasan.
Dengan data ini, KAI mengingatkan pentingnya menjaga barang bawaan. Vice President Public Relations KAI Anne Purba pun menyampaikan bahwa KAI terus memperkuat aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan pelanggan, termasuk lewat layanan Lost and Found.
“KAI meningkatkan pelayanan aman dan terpercaya melalui layanan Lost and Found. Layanan ini membantu pelanggan menemukan barang yang tertinggal di stasiun maupun di kereta api,” ujar Anne dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11).
Baca Juga: Fitur Aplikasi UmHajGo Bantu Perjalanan Umrah dan Haji Tanpa Ribet
Bagi penumpang kereta api yang kehilangan barang, bisa melapor melalui kondektur, petugas pengamanan (Polsuska), atau KAI Contact Center 121.
Setelah laporan diterima, petugas melakukan penelusuran dan mengembalikan barang secara langsung jika segera ditemukan. Jika memerlukan waktu lebih lama, pelanggan akan mendapatkan informasi perkembangan pencarian.
Saat mengambil barang, pelanggan diwajibkan menunjukkan identitas diri. Informasi barang temuan juga diumumkan melalui pengeras suara di stasiun. Lain lagi dengan barang makanan yang hanya disimpan maksimal 1×24 jam sebelum dimusnahkan untuk menjaga kebersihan.
Seluruh barang diberi label, diverifikasi, dan dicatat dalam database Lost and Found KAI yang terintegrasi nasional. Dengan sistem ini, pelaporan dan pencarian barang dapat dilakukan di stasiun mana pun.
Menjelang masa angkutan Nataru, KAI mengimbau pelanggan untuk lebih berhati-hati. “Kami mengajak pelanggan untuk selalu memeriksa kursi, rak bagasi, dan area sekitar sebelum turun dari kereta,” ujar Anne.
Selanjutnya: Hasil & Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Spanyol vs Turki Imbang 2-2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News