Santai

Kabar Duka, Legenda Teater Indonesia N Riantiarno Tutup Usia

Kabar Duka, Legenda Teater Indonesia N Riantiarno Tutup Usia

MOMSMONEY.ID - Kabar duka menyelumuti dunia teater Indonesia. Legenda Teater Indonesia N. Riantiarno tutup usia pada Jumat, 20 Januari 2022.

Siapa yang tak kenal Teater Koma? Grup teater yang dibentuk pada 1 Maret 1977 itu kerap menyajikan seni pertunjukkan yang wah dan menarik.

Mulai dari Opera Kecoa, Sampek Engtay, Semar Gugat, Republik Petruk, hingga Sie Jin Kwie menjadi pertunjukkan yang dikenang banyak orang.

Hari ini, keluarga Teater Koma tengah berduka. Pasalnya, Pendiri sekaligus Pemimpin Teaer Koma, Norbertus Riantiarno meninggal pada Jumat pagi tadi.

Baca Juga: Dramatis Banget, 6 Tontonan di Netflix Ini Ceritakan Kehidupan Rumah Tangga

Seniman dan legenda teater itu berpulang setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di bagian paha kiri pada 8 November 2022 lalu dan kondisinya urung membaik.

"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami, ayah, kakak, guru kami tercinta, Norbertus Riantiarno di rumah beliau pada hari Jumat, 20 Januari 2023, pukul 06.58 WIB," ungkap salah satu kerabat melalui pesan singkat, Jumat (20/1)

Melalui pesan tersebut pula, keluarga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja selama almarhum hidup.

Jenazah Riantiarno rencananya akan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya No 15, Bintaro, Jakarta Selatan.

Penguburan Riantiarno rencananya pada Sabtu, 21 Januari 2023, sebelum pukul 12.00 WIB siang, di Taman Makam Giri Toma, Tojong, Bogor. 

Baca Juga: Trailer dan Sinopsis Jung E, Film Sci-Fi Korea Baru di Netflix Wajib Tonton

Pria yang akrab disapa Nano ini tutup usia pada umur 74 tahun. Tidak hanya sebagai aktor, ia juga dikenal sebagai sutradara dan penulis.

Banyak pertunjukkan Teater Koma yang naskahnya ditulis sendiri olehnya. Sejak tahun 1965, Nano sudah aktif berteater di tanah kelahirannya, Cirebon, Jawa Barat.

Zaman Order Baru, Nano bersama Teater Koma kerap menghadapi pencekalan pertunjukkan. Sebut saja, pertunjukkan Maaf.Maaf.Maaf pada tahun 1978, Sampek Engtay tahun 1989, Suksesi dan Opera Kecoa tahun 1990.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News